~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#51 Nefertiti : Sang Ratu Keabadian


Judul Buku : Nefertiti (Sang Ratu Keabadian)
Penulis : Michelle Moran
Halaman : 581
Penerbit : Esensi

Buku ini mengisahkan tentang kerajaan Mesir pada Dinasti ke-18 (tahun 1351 SM), yang diawali dengan kematian Pangeran Mesir, Tuthmosis. Kematiannya ini menyebabkan adiknya Amenhotep menjadi pewaris tahta Mesir selanjutnya. Sebuah rumor beredar bahwa kematian Tuthmosis itu karena dibunuh oleh adiknya sendiri, yang sangat berambisi menaiki tahta Mesir.

Sebagaimana seorang Raja yang harus didampingi oleh Ratu, maka Amenhotep harus memiliki seorang Ratu. Sebenarnya Amenhotep telah mempunyai istri bernama Kiya, putri dari wazir (penasehat kerajaan) Panhesi. Tetapi Ibunda Ratu Tiye menghendaki seorang gadis lain, yang diharapkan bisa meredam ambisi Amenhotep. Dipilihlah Nefertiti, putri dari wazir Ay, yang tidak lain adalah keponakan Ibunda Ratu. Nefertiti sendiri telah mengetahui dan menetapkan dirinya akan menjadi Ratu Mesir, jauh sebelum diminta oleh Ibunda Ratu. Kecantikan Nefertiti dianggap setara dengan dewi Isis (dewi kecantikan dan sihir).

Nefertiti sendiri selalu didampingi oleh adik tirinya, Mutnodjmet yang ahli dalam obat-obatan herbal. Intrik demi intrik dilakukan oleh Nefertiti dan ayahnya untuk mendapatkan perhatian penuh dari Amenhotep. Amenhotep sendiri bahkan membuat satu kota akibat pengaruh dari Nefertiti. Harapan Ibunda Ratu Tiye bahwa Nefertiti akan meredam ambisi Amenhotep musnah. Amenhotep kemudian mengumumkan dewa Aten menggantikan dewa Amun sebagai dewa tertinggi di Mesir. Semua pendeta Amun disingkirkan, kuil Amun berganti dengan kuil Aten.

Nefertiti sendiri terus berambisi untuk menjadi penguasa Mesir. Ketika dia melahirkan enam orang putri tanpa satupun putra (sementara Kiya justru melahirkan seorang putra), Nefertiti menobatkan dirinya menjadi Firaun agar kekuasaan tidak jatuh di tangan putra Kiya.

Kisah fiksi sejarah ini ditulis dari sudut pandang Mutnodjmet. Walaupun difokuskan untuk menceritakan Nefertiti, kita juga bisa mendapatkan kisah hidup Mutnodjmet sendiri. Bagaimana dia jatuh cinta pada seorang Jenderal, dan dianggap sebagai ancaman oleh Amenhotep dan Nefertiti. Satu hal yang menarik ketika saya membaca buku ini adalah usia para tokoh ketika memegang tampuk pemerintahan masih sangat muda.Nefertiti sendiri berusia 15 tahun ketika dia dinikahkan dan dilantik menjadi Ratu Mesir. Anaknya, Meritaten, baru berumur tujuh tahun ketika harus mendampingi Ibunya memerintah Mesir.

Hal menarik lainnya adalah kemampuan Mutnodjmet dalam mengolah tumbuh-tumbuhan menjadi obat. Tidak jarang beberapa tumbuhan disebutkan beserta fungsinya, misalnya tumbuhan akasia untuk menggugurkan kandungan, mandrake dan madu untuk kesuburan, daun rue untuk mencegah wabah, dan masih banyak tumbuhan lainnya.



PS. Postingan untuk Name In A Book Challenge 2012
4 comments on "#51 Nefertiti : Sang Ratu Keabadian"
  1. aku rada ngga sreg sama cover dari novel-novel Moran yang diterbitkan di versi terjemahan Indonesia. kurang elegant.. iya nggak sih? *apa perasaanku doank yak?

    ReplyDelete
  2. yang Nefertiti emang kurang bagus menurutku. Tapi yang Nefertari cantik. :)

    ReplyDelete
  3. [...] adalah anak dari adik perempuan Ratu Nefertiti, Mutnodjmet. Ketika Nefertiti dibunuh pleh pendeta Aten, Wazir Ay (ayahnya) menjadi seorang Firaun. [...]

    ReplyDelete
  4. […] adalah anak dari adik perempuan Ratu Nefertiti, Mutnodjmet. Ketika Nefertiti dibunuh pleh pendeta Aten, Wazir Ay (ayahnya) menjadi seorang Firaun. […]

    ReplyDelete