~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#60 The Girl With The Dragon Tattoo


Judul Buku : The Girl With The Dragon Tattoo
Penulis : Stieg Larsson
Halaman : 783
Penerbit : Qanita


Saya sudah lama memasukkan buku ini dalam TBR saya. Tapi ga pernah dibaca karena bukunya yang berbentuk ebook plus berbahasa Inggris pula. Lihat halamannya yang sampai ratusan semakin mengurungkan niat saya. Padahal saya dapat ebook lengkap triloginya lho. Dan ketika Mizan grup mengeluarkan daftar buku yang didiskon sampai 40%, saya langsung membeli triloginya *kalap*. Tapi begitu bukunya datang, ga langsung dibaca juga. Keburu dibaca duluan sama suami :)

Hingga akhirnya kesampaian juga saya membaca buku ini. Halaman pertama sangaaaat membosankan. Dialog antara dua orang tentang segala istilah perekonomian di Negara Swedia sana membuat saya tambah pusing. Belum lagi nama-namanya yang sulit dilafalkan, dan ada begitu banyak nama. Sempat saya tinggalkan dan membaca buku lain yang lebih tipis. Tapi mau tidak mau buku ini harus saya bereskan.

Kali ini saya tidak akan mereview isi ceritanya. Silahkan baca di sini, sini, dan sini untuk mengetahui jalan ceritanya. Lagipula filmnya sudah banyak yang nonton, walaupun saya sendiri belum nonton. Kali ini saya akan mengulas bintang demi bintang yang saya berikan untuk buku gadis bertatto ini.

Bintang pertama untuk Lisbeth Salander, tokoh utama dari Trilogi Millenium. Tidak bisa saya pungkiri bahwa karena saya sangat penasaran dengan karakter “canggih” ini makanya saya nekat membeli 3 buku sekaligus. Lisbeth digambarkan sebagai gadis berpenampilan nyentrik, dengan banyak tattoo dan dua tindikan di tubuhnya. Kemampuannya sebagai hacker sangat menakjubkan. Belum lagi ingatan fotografisnya. Saya suka dengan adegan dimana dia menjebak pengacara/walinya yang sudah menganiaya dia secara seksual. Kemudian ketika dia menyamar sebagai asisten Wennerström, dengan tampil sebagai wanita pirang, kaya, dan seksi.  Cerdas dan tidak terduga. Menurut saya Lisbeth selalu satu langkah di depan Blomkvist.

Bintang kedua untuk Blomkvist. Agak-agak ga rela sih ngasih bintang buat Mikael Blomkvist ini, karena dia mau tidur dengan perempuan mana saja yang mengajaknya tidur bersama. Tapi kejeliannya menyelesaikan kasus Harriet Vanger membuat saya merelakan satu bintang untuknya. Kok bisa sih dia tahu bahwa Harriet masih hidup? *spoiler detected*

Bintang ketiga untuk plot ceritanya yang mengangkat tentang kekerasan seksual pada wanita Swedia. Suatu topik yang masih dianggap tabu untuk dibicarakan. Tetapi penulis berhasil meramunya sedemikian rupa, sehingga alur ceritanya bisa diikuti. Memang sih adegan-adegan kekerasan banyak bertaburan di buku ini, sadis malahan.

Bintang keempat untuk ketekunan sang penulis menceritakan segala macam detail di buku ini. Seingat saya, inilah buku fiksi pertama yang sangaaaat detail yang pernah saya baca. Salut. Dari buku ini kita bisa belajar tentang sejarah perekonomian di Swedia, aliran sekte yang menggunakan ayat-ayat Alkitab sebagai pembenaran atas perbuatan keji yang dilakukan, dan juga teknik hacking pun diulas secara detail.

Sudah empat bintang ya? Tapi…. Bintangnya terpaksa saya kurangi karena beberapa hal. Pertama, masih ada typo. Bahkan ada yang fatal. Seharusnya tertulis Anne Vanger malah tertulis Anne Blomkvist. Kedua, detail yang cukup banyak membuat saya bosan di awal cerita. Ketiga, kasus Wennerström di awal dan akhir cerita, walaupun ada hubungannya, tapi menurut saya seperti buat nambah-nambah halaman saja. Ga tahu ya di filmnya, kasus Wennerström ini masih ada apa nggak. Tapi ibarat sudah anti klimaks, eh dipaksain anti klimaks lagi :mrgreen:

Jadinya… cukup tiga bintang untuk seri Millenium pertama ini. Btw, kabarnya buku kedua lebih seru ya?



4 comments on "#60 The Girl With The Dragon Tattoo"
  1. Akhirnyaa selesai juga, dari awal penasaran Mbak Desty bakal kasih bintang berapa ya untuk buku ini :)

    Saya baru kelar baca buku keduanya minggu lalu, seperti biasa bab-bab awal masih bisa disambi buku lain atau ditinggal tidur hehehe. Tapiiii begitu kena 'klik'nya ini buku kaya ada lemnya ga bisa dilepas kalau belum selesai. Setuju dengan pendapat mbak yang bilang buku ini lengkap banget. Detailnya luar biasa! Sampai sekarang masih kerasa sayaang banget banyak penggemar Stieg Larsson tidak bisa menikmati Lisbeth yang seharusnya bakal jadi banyak seri :(

    ReplyDelete
  2. seperti yg kamu bilang di twitter,saya terpikat sama Lisbeth. "klik" nya itu pas bgian Lisbeth :)

    ReplyDelete
  3. wuih 3 bintang, penasaran, udah punya belum baca malah dipinjem

    ReplyDelete
  4. yang lain malah ngasih 4-5 bintang mas.... :D

    ReplyDelete