~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#153 Kisah 2 Kota


Judul Buku : Kisah 2 Kota
Penulis : Charles Dickens
Halaman : 576
Penerbit : Elex Media Komputerindo


Bulan Februari katanya bulan cinta dan kasih sayang. Ternyata Charles Dickens, salah satu penulis klasik legendaris dunia, juga lahir pada bulan February. Jadi tepat apabila saya membaca buku ini pada bulan February. Kalau cover dari buku ini diperhatikan dengan sekilas, terasa sekali nuansa romantisnya dengan bunga-bunga mawar dan warna yang lembut. Tetapi kalau dilihat lagi dengan seksama, bunga-bunga mawar itu menghiasi sebuah guillotine. Sadis? Mari lihat isi bukunya.

Kisah 2 kota mengambil lokasi di Inggris dan Perancis pada jaman Revolusi Perancis. Mengawali buku ini, pembaca diperhadapkan pada situasi yang terjadi saat itu. Satu kata dari saya, kekacauan. Pemberontakan terjadi dari masyarakat terhadap penguasa, khususnya kaum bangsawan. Konon saat itu pemerintah gemar sekali menjatuhkan hukuman mati, apapun kejahatannya.

Tokoh pertama muncul adalah Tuan Jarvis Lorry, seorang pengusaha di Bank Tellson's London. Dia berangkat dari Inggris ke Perancis bersama seorang gadis, Lucie Manette untuk menjemput ayah dari gadis itu. Dokter Manette ditemukan di sebuah rumah milik Defarge. Kondisi Dokter Manette sangat mengenaskan, hampir hilang ingatan karena siksaan di penjara. Lucie dan Tuan Lorry membawa ayahnya kembali ke Inggris. Kisah ini dituliskan pada buku bagian I : Kembali Ke Kehidupan. Tentunya yang dimaksudkan adalah Dokter Manette yang tadinya disangka telah mati, tetapi ternyata masih hidup.

Masuk dalam bagian II : Benang Emas, kisah tadi langsung melompat ke 5 tahun kemudian. Lucie dan ayahnya menjadi saksi di sebuah pengadilan terhadap seorang pria yang bernama Charles Darnay. Charles dituduh melakukan konspirasi untuk mengalahkan Inggris. Tetapi berkat pengacaranya, Mr. Stryver dan rekannya Sydney Carton, Charles bisa dibebaskan. Ada satu fakta yang menarik dari persidangan itu yang berperan dalam pembebasan Charles, yaitu ketika Mr. Stryver melihat bahwa Sydney Carton, rekannya mirip dengan terdakwa, Charles Darnay.

Kebebasn Charles Darnay disambut gembira oleh Mr. Manette dan putrinya. Sejak itu mereka menjadi akrab. Charles jatuh cinta pada Lucie, dan berniat melamar Lucie. Sebelum menyatakn cintanya pada Lucie, Charles menjumpai ayahnya. Ada kalimat romantis yang dikatakan Charles pada Dokter Manette yang saya sukai.
"Anda mengetahui  apa yang akan kusampaikan, tetapi Anda tidak mengetahui betapa aku bersunguh-sungguh mengatakannya, merasakannya, tanpa mengetahui eahasia hatiku, harapan, ketakutan, dan kegelisahan yang telah lama kusimpan. Dokter Manette, aku mencintai putri Anda dengan penuh kasih sayang, tanpa syarat, dengan penuh pengabdian. Jika ada cinta di dunia ini, aku mencintainya. Anda sendiri pernah mencintai, biarlah cinta lama Anda merekah kembali"
 Ternyata bukan hanya Charles yang menyukai Lucie, tetapi juga Mr. Stryver dan Sydney Carton. Tetapi Lucie memilih Charles Darnay. Hanya saja, Lucy tidak tahu kalau nama asli suaminya bukanlah Charles Darnay. Charles ternyata adalah keturunan bangsawan Prancis, keponakan dari Marquis Evrémonde. Ketika dia mendengar ada masalah dengan pelayannya di Perancis, Charles langsung pergi ke sana.

Nasib Charles di Perancis dikisahkan dalam buku bagian III : Badai Kehidupan. Sesampainya di Perancis, Charles malah dipenjarakan. Lucie dan ayahnya menyusul ke Perancis untuk membebaskan Charles. Charles sempat bebas, dan kemudian ditahan lagi atas tuduhan suatu kejadian di masa lalu yang terjadi atas diri Dr. Manette oleh keluarga bangsawan Evrémonde. Charles kemudian dinyatakan bersalah dan akan dihukum mati dalam waktu 24 jam. Tanpa diduga, Sydney Carton datang menjumpai Charles di penjara. Apa yang terjadi? Bagaimana dengan Lucie dan ayahnya?

celebrating-dickens-button

Kisah 2 Kota adalah karya pertama Dickens yang saya baca. Saya menyukai inti ceritanya yang romantis, karena saya memang suka dengan kisah romance. Tapi membaca buku ini butuh perjuangan ekstra dari saya, selain karena jumlah halaman yang banyak (sekali), juga karena kiasan-kiasan yang banyak dijumpai di dalam buku ini. Alurnya terasa lambat dengan kalimat-kalimat yang panjang. Namanya juga kisah klasik, tentunya saya tidak akan menjumpai kisah romantis yang cepat dan lugas. Mungkin kalau kisah ini diadaptasi menjadi cerita romance  ala masa kini, feel-nya lebih dapat ya.. :mrgreen:

Tapi saya tidak jera untuk membaca tulisan Dickens yang lainnya. Masih ada A Christmas Carol dalam daftar antrian bacaan saya, dan Oliver Twist dalam daftar wishlist. Selamat hari jadi, Charles Dickens. Karyamu pasti dikenang sepanjang masa. Terima kasih untuk kisah romantis yang indah.


6 comments on "#153 Kisah 2 Kota"
  1. Salah satu buku favoritku :) iya sih buku ini cukup tebal, tapi aku suka karena plotnya bikin penasaran & gak bisa berhenti baca. Terjemahannya juga bagus. :)

    ReplyDelete
  2. Er..mawarnya sih romantis, tapi alatnya.....*shivers* Dulu baca yang terjemahan Pantja Simpati tapi udah lumayan bagus...

    ReplyDelete
  3. Mau tanya dong, di mana ya kira-kira yang masih jual buku ini. Butuh buat skripsi nih, Atau kalau ada yang berbaik hati mau minjemin juga ga apa-apa.

    ReplyDelete
  4. Coba cari di toko buku online. Kayaknya di grazera masih ada.

    ReplyDelete