~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#157 The Devil In Black Jeans


Judul Buku : The Devil In Black Jeans
Penulis : aliaZalea
Halaman : 352
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Saya sudah membaca semua novel karya aliaZalea dimulai dari Miss Pesimis sampai dengan Celebrity Wedding. Jadi rasanya tidak sah kalau saya tidak membaca novel terbarunya The Devil in Black Jeans. Dan saya mengakui karya mbak aliaZalea semakin matang. Jalan ceritanya dan pemilihan karakternya juga semakin bagus.

Jo (yang memiliki nama asli Johan Brawijaya, tetapi menolak dipanggil dengan nama aslinya) adalah seorang drummer paling ganteng se-Indonesia. Silahkan menebak sendiri kadar kegantengan Jo. Sejak ayahnya meninggal dan mewariskan tanggung jawab untuk menjaga Blu, adik tirinya, Jo harus berurusan dengan semua keperluan adiknya. Apalagi mama tirinya, Poppy (ibu Blu) harus ke Perancis untuk belajar kuliner. Alhasil mulai dari mengantar Blu sekolah, latiihan vokal, sampai fitting kostum semua dikerjakan oleh Jo. Jo jadi tidak punya waktu lagi untuk kehidupan pribadinya, termasuk dengan reputasinya sebagai pencinta wanita. Omong-omong, adik tirinya itu adalah seorang penyanyi opera yang lagi naik daun dan akan melakukan konser tunggal dalam beberapa bulan ke depan. Adalah Revel, sahabatnya sekaligun pemilik manajemen MRAM tempatnya dan Blu bernaung yang mempopulerkan Blu hingga terkenal seperti sekarang. Jo kemudian memutuskan untuk mengambil seorang Personal Asistant (PA) untuk Blu.

Dara, sudah menjalani profesi sebagai PA dalam beberapa tahun, tapi baru kali ini dia akan menjadi asisten seorang artis ABG. Meskipun Panji, tunangannya, tidak menyukai pekerjaannya, Dara tetap akan melakukannya demi mengumpulkan uang untuk biaya pernikahannya. Panji tidak bisa menolak, karena mereka berdua tahu biaya pernikahan itu tidak sedikit. Ketika berhadapan dengan Blu, Dara yakin dia bisa menyukai Blu. Tetapi tidak kakaknya yang overprotective itu. Dara tidak punya pilihan, demi Blu dia harus bertoleransi dengan Jo. Di satu sisi, Dara tetap memperbolehkan Blu menikmati masa mudanya termasuk ketika Blu ingin pergi ke pesta tahun baru bersama teman-temannya. Dara dan Blu sama-sama tahu kalau Jo tidak akan mengizinkan, sehingga mereka menyusun rencana untuk melakukannya tanpa sepengetahuan Jo. Sayangnya, aksi mereka ketahuan dan menyebabkan Dara dipecat dengan tidak hormat.

Jo sangat marah dan kesal dengan Dara. Bukan saja karena aksinya dengan Blu itu, tetapi Dara benar-benar merombak hidup Jo. Selain pertengkaran, argumentasi, dan pola hidup yang harus berubah demi Blu, Jo kesal karena Dara selalu hadir dalam benaknya. Lama kelamaan, Jo mulai membutuhkan Dara. Dengan menelan harga diri dan egonya, Jo meminta Dara untuk kembali menjadi PA Blu.

Kisah Jo dan Dara tidak berjalan dengan mulus. Apalagi dari pihak Dara yang merasa yakin Panji memenuhi segala kebutuhannya untuk seorang suami, tetapi hatinya menginginkan Jo. Sahabat-sahabatnya berusaha meyakinkannya agar Dara mengejar apa yang dia inginkan agar tidak menyesali hidupnya setelah menikah nanti. Tetapi apakah Jo bisa menjadi seseorang yang dia butuhkan?

Buku kelima ini ternyata masih berhubungan dengan keempat buku sebelumnya. Sahabat-sahabat Dara adalah Adri (dari Miss Pesimis) dan Nadia (dari Crush Into You). Sementara sahabat Jo adalah Revel dan Inara (dari Celebrity Wedding). Seperti empat buku sebelumnya (dan karena ini genre-nya Metropop), kisah Jo dan Dara tidak lepas dari kehidupan kebarat-baratan. Tidak heran jika pembaca mendapati bahwa Dana sudah tidak virgin, dan Jo menganggap tidur dengan wanita adalah hal yang biasa. Hanya saja dalam buku kelima ini, semuanya itu diperhalus tanpa mengurangi esensi ceritanya. Jadi tenang saja, ga ada adegan kipas dalam buku ini :D

Mengenai pilihan judul, kabarnya judul pertama untuk buku ini adalah Me, You & Blu. Tetapi kemudian berubah menjadi The Devil In Black Jeans yang tentunya mengarah pada tokoh Jo dalam novel ini. Seingat saya di dalam novel ini hanya satu kali Jo digambarkan dalam pakaian hitam yang membuat Jo terkesan seksi. Lagipula deskripsi tentang ke-devil-an Jo kalah dengan betapa charming, baik, dan mempesonanya Jo. Tetapi memang judul ini mengundang rasa penasaran, apalagi dengan gambar cover yang hanya menampilkan punggung dan sedikit wajah Jo.


2 comments on "#157 The Devil In Black Jeans"
  1. Jo bener-bener bikin geregetan ya XD
    Btw, font size di blog ini gede banget. Agak pusing pas ngebacanya :o

    ReplyDelete
  2. hehe.. terimakasih masukannya. Emang ga nyaman font-nya

    ReplyDelete