~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#167 Pangeran Nan Bahagia dan Dongeng-Dongeng Lainnya


Judul Buku : Pangeran Nan Bahagia dan Dongeng-Dongeng Lainnya
Penulis : Oscar Wilde
Halaman : 114
Penerbit : Portico Publishing
Usia Kelayakan Baca : Semua Umur

Buku Pangeran Nan Bahagia ini adalah kumpulan dongeng klasik, yang mempunyai gaya bertutur yang unik, tapi penuh dengan pesan. Di dalamnya terdapat 5 cerita pendek, antara lain: Pangeran Nan Bahagia (The Happy Prince), Burung Bulbul dan Bunga Mawar (The Nightingale and the Rose), Raksasa yang Suka Mementingkan Diri Sendiri (The Selfish Giant), Teman Yang Setia (The Devoted Friend), dan Roket yang Hebat (The Remarkable Rocket).

Pangeran Nan Bahagia bercerita tentang sebuah patung yang dikenal dengan nama Pangeran Nan Bahagia. Tubuh patung bersalut emas, dengan mata dari batu nilam langka dan pedang yang memili hiasan permata  delima. Semua orang mengagumi patung itu. Suatu waktu ada seekor burung layang-layang yang tertinggal dari kawanannya menumpang di kaki patung itu untuk beristirahat. Ternyata patung yang bahagia itu sedang menangisi berbagai kemalangan yang dialami oleh masyarakat kota. Dia ingin membantu, tetapi tidak bisa berpindah tempat. Dia meminta burung layang-layang membantunya, meskipun itu membuat penampilan si patung akan berubah. Banyak yang mengatakan bahwa kisah Pangeran Nan Bahagia ditujukan kepada pemerintah dan ketidaksetaraan yang terjadi di dalam masyarakat. Seharusnya pemerintah mampu membantu masyakarat yang kekurangan dan membutuhkan pertolongan.

Burung Bulbul dan Bunga Mawar bercerita tentang kesetiaan dan pengorbanan. Demi seorang pemuda yang ingin mempersembahkan setangkai mawar merah kepada seorang gadis, seekor burung bulbul rela mengorbankan nyawanya. Tetapi ketika gadis itu menolak bunga pemberian pemuda tadi, bunga mawar tadi berakhir di jalan dan terinjak-injak oleh kendaraan yang lewat.

Raksasa yang Suka Mementingkan Diri Sendiri mempunyai sebuah taman dengan bunga-bunga yang cantik. Anak-anak suka bermain di sana. Tetapi raksasa itu tidak ingin tamannya rusak sehingga dia mengusir anak-anak itu dari tamannya. Musim dingin pun datang dan tidak mau pergi, tamannya menjadi tidak indah lagi. Raksasa merindukan musim semi. Suatu waktu dia mendengar ada nyanyian yang datang dari tamannya. Raksasa berpikir musim semi sudah datang. Ternyata disana ada banyak anak-anak. Raksasa kemudian menyadari keegoisannya dan menyadari bahwa anak-anaklah yang akan datang membawa musim semi. Kisah ini mengajarkan tentang berbagi dan tidak menutup diri dari orang lain. Karena kebahagiaan bisa saja berasal dari orang-orang di sekitar kita.

Teman yang Setia adalah kisah yang paling saya sukai. Menceritakan tentang seorang lelaki kecil yang jujur bernama Hans dan seorang juragan giling. Juragan giling ini sering sekali bercerita tentang persahabatan, dan semua ceritanya dinikmati oleh Hans. Hans sampai percaya akan kebaikan tuan juragan giling. Sayangnya Hans selalu diperdaya oleh juragan giling yang sifatnya tidak bersahabat sama sekali. Kisah ini mengajarkan bahwa sifat baik itu bukanlah dari kata-kata tetapi dari tindakan sekecil apapun itu.

Roket yang Hebat adalah kisah terakhir yang menceritakan tentang sebuah roket yang sombong. Di antara kembang api dan mercon lainnya, roket ini paling banyak bicara. Tetapi pada malam pertunjukan dia tidak digunakan karena bubuk mesiu-nya basah. Hingga akhirnya dia hanya menjadi mainan anak-anak dan bukan digunakan untuk pertunjukan akbar. Pesan moralnya adalah bahwa banyak bicara tanpa melakukan tugas adalah hal yang sia-sia.

Kisah-kisah dari Oscar Wilde adalah contoh tentang bagaimana sastra anak tidak harus kekanak-kanakan. Oscar Wilde mampu menanamkan pesan moral dalam ceritanya, tapi tidak secara terbuka.  Bahkan ketika telah berusia ratusan tahun, kisah-kisah ini tetap populer dan bisa terus hadir dari generasi ke generasi.



2 comments on "#167 Pangeran Nan Bahagia dan Dongeng-Dongeng Lainnya"
  1. Aku baca versi serambi dari buku ini, dan suka kelima-limanya. Kalau di 3 cerita pertama nuansanya cenderung mellow & banyak kebijaksanaan, 2 cerita terakhir justru nyindir habis2an. Bikin pengen ngeplak temennya si Hans yang sok penting itu, dan pengen bacain cerita Roket Hebat ke orang yang banyak bicara. X)

    ReplyDelete