~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#173 Demonglass


Judul Buku : Demonglass (Hex Hall #2)
Penulis : Rachel Hawkins
Halaman : 449
Penerbit : Ufuk Fiction


Membuat review untuk buku berseri itu sulit, karena biasanya hal yang kalau dituliskan di review prekuelnya bisa jadi spoiler, justru harus dituliskan di review buku berikutnya. Seperti pada buku ini, terpaksa saya harus menceritakan bahwa Sophie akhirnya mengetahui bahwa dirinya bukan penyihir, tetapi seorang demon, dan dia harus menyaksikan buyutnya (Alice) membunuh Elodie. WalaupunAlice berhasil dibunuh oleh Sophie dengan menggunakan kaca demon (demon glass), Sophie tetap takut dia akan menjadi ganas seperti Alice dan membunuh orang-orang yang dikasihinya. Untuk itu, Sophie memutuskan untuk menjalani pemunahan (penghilangan kekuatan sihir). Tetapi keputusan akan pemunahan ditentukan oleh Ketua Dewan yang tidak lain adalah ayahnya sendiri.

Selama enam bulan, Sophie menunggu kedatangan ayahnya ke Hex Hall. Ketika ayahnya datang, permintaan Sophie untuk melakukan pemunahan tidak diterima begitu saja. James, ayah Sophie, membuat kesepakatan dengan Sophie. Selama musim panas, Sophie harus ikut bersama ayahnya ke Inggris dan belajar mengenai demon. Jika di akhir musim panas nanti Sophie masih tetap ingin melakukan pemunahan, maka ayahnya akan mengabulkan keinginannya itu. Sophie menyetujuinya asalkan Jenna juga ikut ke Inggris bersamanya. Ternyata selain Jenna, ayah Sophie juga membawa Cal ikut ke Inggris agar Sophie dan Cal bisa lebih saling mengenal. Kenapa? Karena Sophie dan Cal sudah ditunangkan :( Hiks..  Ketika tahu soal pertunangan, saya sudah punya firasat ga enak tentang Cal. Meskipun Archer dan Sophie "sudah bermusuhan", tetapi sepertinya cinta Sophie masih untuk Archer. Trus Cal gimana? Yah... gitu deh :( Padahal kurang apa sih Cal? Punya kekuatan sihir yang bisa menyembuhkan, baik banget, dan ga kalah cakep daripada Archer. Cal bahkan tidak meninggalkan Hex Hall ketika dia lulus hanya karena ingin bertemu dan menjaga Sophie.

Setibanya di Inggris, Sophie dan kawan-kawannya ternyata dibawa ke pedesaan dimana berdiri bangunan megah bernama Thorne Abbey. Bangunan besar dengan ratusan kamar ini dijadikan markas oleh Dewan yang kini tinggal 5 orang. Bersama anggota dewan ada juga dua orang demon remaja bernama Nick dan Daisy. Hal ini menimbulkan pertanyaan bagi Sophie. Mengapa ada demon yang lain? Apakah ada penyihir yang berusaha membangkitkan demon? Yang pasti di buku kedua jauh lebih seru dibandingkan buku pertama. Lebih banyak api dan dan juga pedang. Lebih banyak pengkhianatan.

Di Thorney Abbey, Sophie dan ayahnya saling berusaha memahami. Di antara sela-sela kesibukannya sebagai Ketua Dewan, James menyempatkan diri membangun hubungan dengan putri tunggalnya. Selain memberikan pemahaman mengenai pentingnya kekuatan sihir bagi seorang demon, James juga menunjukkan kepada Sophie bagaimana dia mencintai Sophie dan ibunya dengan caranya sendiri.

Ada yang nyari Archer? Iya... dia muncul lagi di buku kedua ini, dan membuat adegan mesra tapi berbahaya dengan Sophie. Tapi berhubung saya ada di pihak Cal, kali ini saya ga mau bercerita tentang Archer :) Dan di luar typo yang bertaburan, Demonglass masih setia dengan humor sarkasme yang justru menjadikan buku ini menarik dan terasa cerdas. Tapi... cliffhanger ending-nya itu nggak banget deh. Bikin penasaran habis!!


1 comment on "#173 Demonglass"