~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#192 Dash & Lily's Book of Dares


Judul Buku : Dash & Lily's Book of Dares
Penulis : Rachel Cohn & David Levithan
Halaman : 302 (ebook)
Penerbit : Knopf Books for Young Readers
Usia Kelayakan Baca : 13 tahun ke atas

Masih dalam rangka ulang tahun BBI, salah satu tema baca bareng bulan ini adalah "buku tentang buku". Sempat bingung memilih beberapa buku tentang buku dari daftar TBR, akhirnya pilihan saya jatuh pada novel ini. Kenapa? Biar bisa sekalian buat RC What's in A Name, Finds New Author, Books In English, sama Children Literature :D

Ini kali pertama saya membaca karya David Levithan, dan kali ini dia berkolaborasi dengan Rachel Cohn. Ternyata novel ini adalah novel ketiga hasil kolaborasi mereka.  Sebelumnya ada Nick & Norah's Infinite Playlist dan Naomi and Ely's No Kiss List. Dash & Lily's Book of Dares sendiri terdiri atas beberapa bab, dimana tokoh Dash dan tokoh Lily salung bergantian bercerita mengenai hari-hari mereka bersama sebuah buku tantangan. Buku apa itu?

Kisah dibuka oleh Dash yang baru saja mengakali kedua orangtuanya yang telah bercerai. Kepada ibunya, Dash mengatakan akan menjalani hari Natal bersama ayahnya, dan kepada ayahnya, Dash mengatakan dia ikut liburan bersama ibunya. Dash sangat yakin rencananya untuk sendirian di libur Natal ini berhasil, mengingat keduanya orang tuanya tidak pernah lagi saling berkomunikasi. Dash kemudian menghabiskan waktunya ke toko buku untuk membaca buku. Di toko buku itu dia menemukan sebuah notebook  berwarna merah dengan tulisan tangan di dalamnya.
I’ve left some clues for you.
If you want them, turn the page.
If you don’t, put the book back on the shelf, please.
 Rasa penasaran membuat Dash mengikuti tantangan itu. Tantangan demi tantangan di buku itu membawanya "berkenalan" dengan seorang gadis bernama Lily. Tapi mereka berkenalan dengan cara yang unik. Dash akan meninggalkan buku itu di suatu tempat, dan Lily akan mengambilnya. Di dalam buku itu Dash akan menuliskan tantangan untuk Lily. Kalau Lily sudah menyebutkan siapa namanya di awal buku, Dash justru menyimpan namanya menjadi rahasia untuk dipecahkan oleh Lily. Lantas siapa Lily?

Lily, sama seperti Dash adalah remaja yang ditinggal berlibur oleh orangtuanya ke Fiji. Lily hanya ditemani oleh kakaknya, Langston yang tidak memperdulikan Lily karena sedang menikmati waktu bebas bersama kekasihnya Benny. Untuk mengatasi kesepiannya, Langston memberikan ide menarik tentang notebook berwarna merah yang berisi tantangan untuk menemukan man of her dream. Ternyata seorang laki-laki menemukan buku itu, dan perkenalan mereka berlanjut. Yang menarik adalah dengan menggunakan media buku, Lily bisa bercerita kepada Dash apa yang ada di pikirannya, tentang impiannya, perasaannya. Demikian juga dengan Dash.

Buku tentang buku ini tidak hanya tentang buku catatan berwarna merah itu saja. Di dalam buku ini juga dikisahkan bagaimana Dash dan Lily saling berbagi informasi soal buku yang mereka (pernah) baca, semuanya lewat buku. Saya membayangkan betapa serunya apa yang mereka alami berdua karena sebuah buku catatan. Hm... ide yang menarik buat kutu buku yang masih jomblo, coba saja tiru gaya Dash dan Lily dan tinggalkan bukumu di toko buku atau perpustakaan (tentunya seizin pemilik toko buku), dan nikmati kemana petualangan akan membawamu.

Bagi yang pernah membaca buku-nya John Green yang gaya berceritanya anti-mainstream, gaya yang sama dipakai juga oleh David Levithan. Dalam novel ini, David menulis bagian tokoh Dash, sementara Rachel menuliskan tokoh Lily. Keduanya menulis secara bergantian, tanpa plot, seperti Dash dan Lily yang membiarkan semuanya mengalir apa adanya. Bedanya Dash dan Lily menulis di buku, David dan Rachel memilih email sebagai media yang lebih praktis.

4 stars

#191 Gadis Kretek


Judul Buku : Gadis Kretek
Penulis : Ratih Kumala
Halaman : 284
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Tegar, Karim dan Lebas adalah tiga bersaudara anak dari saudagar pengusaha kretek ternama, Soeraja. Tegar sebagai anak tertua sejak kecil telah dididik untuk menggantikan posisi Romo-nya nanti. Berbeda dengan Lebas, si bungsu yang menyukai seni, tidaklah dipercaya untuk mengurusi perusahaan Romo-nya. Tetapi sewaktu Romo sakit keras dan menyebut-nyebut nama "Jeng Yah" (nama yang membuat ibu mereka marah karena cemburu), ketiganya bertekad untuk mencari Jeng Yah demi memenuhi permintaan terakhir Romo.

Awalnya hanya Lebas yang pergi untuk mencari Jeng Yah. Tetapi kemudian Tegar menyusul (sebenarnya karena dia tidak percaya pada adiknya yang dianggapnya selalu berulah). Tidak lama kemudian Karim pun menyusul. Di antara ketiganya, Karim lebih banyak mengetahui sejarah keluarga berkat kedekatannya dengan Mbah Djagad, eyang mereka. Siapa yang menyangka di balik kisah keluarga ini tersimpan politik dagang rokok kretek yang menyebabkan persaingan antara dua keluarga.

Pembaca kemudian dibawa ke dalam suatu kisah sejarah yang bukan hanya bercerita tentang usaha kretek rumahan, tetapi juga bagaimana rokok kretek ini membangun ekonomi masyarakat di Kota M. Adalah seorang pemuda bernama Idroes Moeria yang memulai usaha kretek-nya dengan membeli tembakau dari seorang saudagar. Dia mulai membuat klobot, kemudian berkembang menjadi klembak menyan, sampai ke bentuk rokok yang sekarang kita kenal. Diawali dengan hanya melinting sendiri (tingwe - linting dhewe) klobotnya dengan menggunakan kulit jagung, sampai membuat rokok beserta saus-nya dengan memakai kertas papier. Yang menarik adalah ketika Idroes mendapatkan pesaing yang tidak lain adalah sahabatnya dulu, Soedjagad. Ketika Idroes membuat klobot dan membungkusnya dengan kertas payung dan diberi merk dagang dengan tulisan tangannya, tidak lema kemudian muncullah klobot milik Soedjagad dengan kemasan serupa. Atau sewaktu Idroes membuat rokok dengan merk dagang "Merdeka", Soedjagad menirunya dengan membuat rokok "Proklamasi". Persaingan antara Idroes dan Soedjagad awalnya dipicu oleh kecintaan mereka pada seorang gadis, Roemaisa. Roemaisa yang memilih Idroes membuat hati Soedjagad menjadi panas. Bahkan ketika Idroes sempat ditahan oleh Jepang, Soedjagad mencoba mendekati Roemaisa yang dikiranya sudah menjadi janda. Untunglah Roemaisa tidak termakan rayuan Soedjagad. Karena ketika suaminya pulang, Roemaisa bisa menunjukkan kesetiannya.

Idroes dan Roemaisa pun mempunyai dua orang anak, sementara Soedjagad dan istrinya mempunyai lima orang anak. Dasiyah anak pertama Idroes ternyata menyimpan minat yang sama dengan ayahnya terhadap rokok kretek. Ketika Dasiyah mencoba membuat lintingan kretek sendiri, ternyata buatannya jauh lebih nikmat daripada semua kretek yang dihasilkan oleh ayahnya. Dasiyah pun dianggap sebagai titisan Roro Mendut, yang karena ludahnya membuat rokok kretek buatannya menjadi bercita rasa tinggi. Dasiyah dan Idroes kemudian mengeluarkan merk terbaru dari pabrik mereka yang diberi nama "Kretek Gadis".

Dasiyah bertemu dengan seorang pemuda yang rajin dan ulet bernama Soeraja. Atas permintaan Dasiyah, Soeraja tinggal dan bekerja di pabrik milik Idroes. Soeraja kemudian menjadi orang kepercayaan Dasiyah, sehingga Dasiyah mengajak Soeraja untuk membuat campuran saus untuk kretek mereka. Saus disini adalah tobacco flavour yang menjadi kunci cita rasa pada sebuah kretek. Dasiyah jatuh cinta pada Soeraja, tetapi Soeraja tidak mau meminang Dasiyah sebelum memiliki usahanya sendiri. Ketika PKI mau memberikan modal usaha bagi Soeraja, Soeraja pun memulai usahanya membuat Kretek Tjap Arit Merah. Malang bagi Soeraja, keterlibatannya dengan PKI justru membuatnya harus menghilang dan meninggalkan Dasiyah.

Buku setebal 284 halaman ini sangat padat, berbobot dan penuh dengan konflik. Walaupun demikian, saya banyak belajar khususnya tentang sejarah rokok kretek di Indonesia ketika membacanya. Seperti awal mula terciptanya rokok kretek yang diceritakan di dalam novel ini. Pada tahun 1880-an hiduplah seorang lelaki bernama Jamari. Suatu ketika Jamari mengalami sesak napas, dan dia mencari cara untuk memasukkan cengkeh ke dalam paru-parunya. Jamhari kemudian merajang cengkeh dan mencampurkannya dengan tembakau kemudian dilinting dengan klobot. Ketika api mulai menyulut dan menghabiskan lintingan itu, terdengar suara kretek-kretek akibat pembakaran cengkeh. Itulah asal mula rokok kretek. Kalau tidak membaca buku ini, mungkin saya tidak akan pernah tahu tentang sejarahnya.

Hal yang menarik lainnya adalah peran perempuan dalam politik dagang rokok kretek seperti diceritakan di dalam buku ini. Jika tidak ada Roemaisa, mungkin Idroes dan Soedjagad tidak akan berlomba-lomba menciptakan rokok kretek terbaik mereka. Jika tidak ada Dasiyah, tidak akan ada formula kretek yang mempunyai cita rasa tinggi. Mengutip endorsement dari Djenar Maesa Ayu pada buku ini,
"novel Gadis Kretek karya Ratih Kumala menunjukkan kekuatan perempuan atas dunia yang dipikir hanya dikuasai oleh laki-laki; dalam hal ini dunia bisnis dan kretek itu sendiri"
 Seorang teman yang juga membaca buku ini mengatakan bahwa buku ini sangat Indonesia. Saya setuju. Sebuah karya sastra seharusnya tidak hanya menampilkan konflik semata tetapi juga mengangkat sejarah dan memasukkannya sebagai nafas dalam sebuah cerita. Membaca buku ini tidak lantas membuat saya ingin mencicipi sebatang rokok kretek, tetapi kalimat demi kalimat di dalamnya telah mampu membangkitkan imajinasi saya akan kenikmatan rokok kretek asli Indonesia. Tidak heran rokok kretek dari Indonesia menjadi terkenal di luar negeri.

Satu hal yang agak mengganggu dalam kisah ini adalah sebutan Kota M. Di saat kota lainnya dituliskan secara jelas (Kudus, Madiun, Magelang, Jogjakarta, Jakarta), Kota M tetap menjadi misteri sampai akhir cerita. Meskipun tertulis di dalam buku ini deskripsi tentang letak Kota M diantara Magelang dan Jogjakarta, hanya memiliki satu jalan utama, dan ada beberapa toko wajik terkenal di kota itu. Saya dengan yakin mengartikan Kota M itu sebagai kota Muntilan.

730180

Sayangnya, meskipun masuk sebagai nominasi Khatulistiwa Award 2012, novel ini tidak memenangkan ajang bergengsi itu. Tapi hal itu tidak menyurutkan niat saya memberi bintang 5 untuk novel karya Ratih Kumala. Ini adalah novel pertama karya Ratih yang saya baca meskipun sebelumnya Ratih telah mengeluarkan banyak novel. Selain menulis novel, Ratih juga menulis skenario untuk televisi. Saat ini Ratih tinggal bersama suaminya (Eka Kurniawan) dan seorang putri. Dia bisa dijumpai berkicau ria di @ratihkumala.

5 stars

Pemenang BBI 2nd Anniversary Giveaway Hop

Hari ini, tanggal 27 April 2013 adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh peserta BBI 2nd Anniversary Giveaway Hop. Udah deg-degan bakal jadi pemenang di mana atau dapat buku apa. Sebelumnya, saya mau mengucapkan terima kasih kepada 61 orang peserta Giveaway di blog desty baca buku.  Terutama untuk yang benar-benar melaksanakan satu demi satu persyaratan yang diminta.


Setelah saya memeriksa satu per satu entry yang masuk, ternyata hanya ada 30 orang yang melaksanakan semua syarat yang saya minta. Lalu bagaimana 31 yang lain? Ada yang tidak follow (terutama via email yang mungkin tidak melakukan klarifikasi yang dikirimkan ke emailnya), ada yang tidak meninggalkan komentar atau hanya meninggalkan satu komentar di postingan review (hanya meninggalkan komentar di postingan BBI 2n Anniversary Giveaway Hop). Dan kepada 31 orang tersebut, mohon maaf saya terpaksa menganggap keikutsertaan anda gugur dalam giveaway ini.


Lanjut... dari 30 orang peserta yang bertahan, ada 21 orang yang memilih Paket Biru, dan 9 orang yang memilih Paket Cokelat. Seperti yang saya bilang sebelumnya, undian untuk Paket Biru akan saya pisahkan dengan undian untuk Paket Cokelat. Selanjutnya tugas om random yang memilih pemenangnya.


Dan... yang beruntung mendapatkan buku Paket Biru adalah:


untitled


Yang beruntung mendapatkan buku Paket Cokelat adalah:


untitled2


Selamat kepada Viandari Maretty dan Melly. Saya akan menghubungi via email, twitter dan HP. Jika yang bersangkutan tidak memberikan konfirmasi dalam jangka waktu 2 x 24 jam, saya akan memilih pemenang baru.


Belum beruntung?? Coba cek di giveaway lainnya. Siapa tahu kamu penenangnya ;)



Close Up Interview Anggota Blogger Buku Indonesia



photo1



Masih dalam rangka ulang tahun BBI yang kedua, Divisi Event mengadakan event keren, yaitu Close Up Interview. Jadi anggota BBI mendapatkan kesempatan untuk mewawancarai salah satu anggota lainnya. Setelah diundi, saya kebagian mewawancari Maya Floria Yasmin. Hwaa.... dulu Maya pernah menjadi Secret Santa saya di tahun 2011, di tahun yang sama di saat saya bergabung di BBI. Entah saya "berjodoh" dengan Maya atau gimana ya... :D

Saya pun mewawancari penggagas "Receh For Books" ini via email. Oon-nya saya, saya cuman minta foto timbunan-nya dia (dasar ordo penimbun, yang diingat timbunaannn aja), dengan pemikiran ntar comot fotonya via sosial media saja. Ternyataaa... saya cuman nemu foto gadis cantik ini di profil Goodreads-nya. :(

4881238

Jadi ini dia hasil wawancara saya dengan Maya...
Maya lahirnya kapan, dari berapa bersaudara, anak ke berapa?
Aku lahir di Banjarmasin tanggal 5 Mei 1993 (bentar lagii *kode), anak kedua, punya satu kakak cowok. Selisih umurku sama kakak lumayan jauh, sekitar 6 tahun. Dia juga suka baca buku terutama majalah sport, tekno, dan teenlit. Aku biasa ngubek-ngubek kamar dia buat minjem buku. Kakakku sih biasanya diem aja kalau bukunya aku ambil, hehe..


Sekarang kesibukan Maya sehari-harinya apa? Sekolah atau kerja?
Kesibukanku sekarang adalah kuliah semester 6 jurusan Psikologi, selain itu juga ada beberapa part time job.

Pertama kali bikin blog buku kapan? Kenapa? Ada yang ajakin atau gimana?
Awalnya, blogku (Dear Readers) bukan blog buku. Aku iseng-iseng aja bikin blog biar nggak ketinggalan zaman, haha, isinya pun seputar kehidupan sehari-hari.. Terus aku liat blog review buku miliknya Huda Tula, disitu aku mulai memposting review buku dan menghapus postingan terdahulu yang tidak berhubungan dengan buku. Eh setelah aku mengubah blogku menjadi blog buku, pengunjungnya tambah banyak.. senang deh, tambah termotivasi buat baca buku terus. Akhirnya aku kenalan sama BBI (lupa kapan persisnya) melalui Goodreads. Nah, kemudian aku nge follow twitternya om htanzil.. dari situ ternyata banyak juga anggota BBI lainnya yang punya twitter.. dari situ lah mulai temenan sama anggota BBI yang lain :)

Masih ingat ga buku yang pertama kali direview di blog Dear Readers? Gimana rasanya setelah dapat komentar dari pengunjung blog?
Buku pertama yang aku review adalah Hikari No Michi, pada tahun 2010.. Buku ini bercerita tentang muslim yang tinggal di Jepang.

Dapat komentar dari pembaca blogku tentunya bikin aku tambah semangat buat nge-posting lagi.. Saat ini, kalau mau memberi komentar di blog-ku harus menunggu moderasi dulu dari aku.. maksudnya sih biar aku ngeh kalau ada komentar. Soalnya kalau ada yang ngasih komentar di postingan beberapa bulan yang lalu, kan nggak ketahuan kalau nggak di moderasi :) Selain itu juga untuk menghindari spam.

Pernah dapat sesuatu dari blog bukumu? Contohnya apa?
Hmm.. dapat sesuatu ya.. salah satunya adalah saat aku ikut #resensipilihan Gramedia.. buku yang aku ikutkan adalah The Time Keeper-Mitch Albom. Aku sukaaa banget buku itu, biasanya kan aku bikin review pendek-pendek, entah kenapa pas buku yang ini aku pengen bikin review yang agak panjang. Terus aku ikutkan #resensipilihan, eh ternyata terpilih.. hihi ^^

Berapa kali dalam sebulan kamu mengupdate review di blog bukumu?
Dalam sebulan, nggak tentu sih.. aku orangnya tergantung mood. Jadi kalau lagi pengen nulis, ya nulis.. kalau nggak, ya paling-paling aku blogwalking aja.. Iri juga sih sama blogger yang rajin banget update blognya.. *kapan ya aku begitu

Punya anggaran khusus untuk membeli buku ga? Berapa/bulan?
Anggaran khusus sih nggak ada, kalau ada buku yang pengen banget dibeli, pasti aku beli. Tapi kalau nggak benar-benar ngebet sama buku tersebut, biasanya aku pending dulu belinya. Kadang-kadang aku catat buku apa aja yang aku pengen.. dicicil belinya, hahaha. Akhir-akhir ini aku sering ke perpustakaan kota buat pinjam buku, soalnya disana nggak denda biarpun telat ngembaliinnya..

Rak bukunya Maya
Biasanya beli buku di mana? Online atau offline?
Berhubung aku tinggal di Banjarmasin, aku jarang beli online, soalnya mahal di ongkir kecuali lagi diskon besar-besaran. Itu pun aku bandingkan lagi sama harga disini, kalau selisihnya tipis, mending aku beli disini aja. Untuk buku-buku import, aku suka beli di periplus.

Ada yang pernah mengeluh soal hobby membaca-nya Maya? pacar misalnya... hehe..
Sejauh ini nggak ada yang mengeluh sih, paling-paling ditanyain "apa sih asyiknya membaca?". Aku paling nggak bisa baca buku kalau lagi ada orang disebelah aku, nggak bisa konsentrasi. Jadi kalau mau baca buku, aku pilih mojok ke kamar biar nggak ada yang gangguin..

Punya blog lain selain blog buku?
Ada, (anakayamciapciap.blogspotcom) isinya seputar kehidupan sehari-hari aku..

Ada harapan tertentu untuk BBI di ulang tahunnya yang kedua?
Harapanku buat BBI, semoga panjang umur, anggotanya tambah banyak, semoga semua kota di Indonesia punya perwakilan BBI, bisa masuk koran/tv, hihi.. BBI lebih sering lagi bikin event.. Happy Birthday BBI!


Sebenarnya masih pengen nanya lagi yang banyaaakk ke Maya. Kamu yang baca juga pasti masih penasaran sama gadis cantik ini... Follow aja twitternya di @myfloya atau kunjungi blognya yang anakayamciapciap itu. Tulisannya keren-keren lho *takjub*

Ohya, saya juga diwawancari sama @asdewi. Feel free to click this link.

#190 Vision in White


Judul Buku : Vision in White (Bride Quartet #1)
Penulis : Nora Roberts
Halaman : 352 (ebook)
Penerbit : Jove Books

Mackensie, Parker, Emma, dan Laurel adalah empat orang sahabat yang sudah bersama-sama sejak mereka masih kecil. Keempatnya tergabung dalam sebuah usaha EO (event organizer) untuk pernikahan bernama Vows. Usaha ini berangkat dari kegemaran mereka melakukan  permainan "Wedding Days" sejak masih kecil. Masing-masing dari mereka memiliki keahlian yang membuat usaha ini bisa sukses. Mac sebagai fotografer, Emma dengan bunga dan dekorasi, Laurel dengan keahlian membuat wedding cake serta Parker, the boss, di bagian administrasi dan urusan lainnya. Kehidupan Mac bersama teman-temannya di rumah milik Parker begitu menyenangkan meskipun kesibukan mereka seperti tidak berhenti. Tapi setiap kehidupan punya sisi gelapnya, tidak terkecuali bagi Mac.

Orang tua Mac telah bercerai sejak Mac berusia 4 tahun. Sejak saat itu Mac hidup bersama ibunya yang selalu berganti-ganti pasangan. Bukan saja kehidupan yang tidak stabil yang dialaminya, ketika Mac bisa mendapatkan penghasilan sendiri, ibunya berkali-kali merongrong Mac untuk meminta sejumlah uang darinya. Uang itu akan dipakainya untuk bersenang-senang dengan berbagai alasan. Mac letih dengan sifat ibunya yang drama queen  itu, tapi dia tidak bisa lepas tangan terhadap ibunya. Mac tumbuh dengan ketidakpercayaannya akan sebuah hubungan pernikahan, hal yang sangat kontras jika mengingat dia hidup dari bisnis yang sama.

Masalahnya muncul ketika dia bertemu dengan kawan lamanya, Carter, yang juga kakak dari kliennya. Setelah sekian lama tidak bertemu dengan Carter, Carter kembali ke Greenwich untuk mengajar di SMA tempat mereka sekolah dulu. Menyadari dirinya jatuh cinta pada Carter yang memiliki hidup yang teratur dan (nyaris) membosankan (but hey.. he's a good kisser), yang berbeda dengan kehidupannya yang dinamis dan berwarna, membuat Mac berusaha membangun pertahanan diri terhadap Carter. Mac yang dibayang-bayangi kegagalan rumah tangga kedua orang tuanya dihadapkan pada dilema saat Carter menyatakan cintanya pada Mac.

Ada begitu banyak kontras yang dihadirkan oleh Nora Roberts dalam kisah ini. Hidup Mac yang rapuh terlihat solid ketika dia berada bersama-sama dengan ketiga sahabatnya. Carter dan Mac yang mempunyai sifat berbeda bisa saling mendambakan kehadiran satu sama lain. Kontras juga hadir dalam bisnis Mac dan rekannya ketika mereka harus mengatasi semua detail, kepanikan, keributan sebuah pernikahan, dibungkus rapi menjadi pernikahan yang indah. Semua itu semakin kuat dengan pemilihan karakter Mac yang adalah seorang fotografer. Ada satu kalimat yang diyakini Mac sebagai fotografer yang saya sukai.



Maybe happy ever after was bull, but she knew she wanted to take more pictures of moments that were happy. Because then they were ever after.


Well, suatu hubungan pada umumnya (atau pernikahan pada khususnya) bisa saja merupakan kumpulan kejadian-kejadian kontras. Orang luar yang melihat potret hidup kita seringkali hanya menangkap satu momen saja, tanpa perlu melihat keseluruhan kisahnya. Mungkin ini yang ingin disajikan oleh Nora Roberts. Terlepas dari itu, saya jadi tidak sabar ingin mengetahui kisah dari Emma, Laurel dan Parker dalam serial Bride Quarter ini.

4 stars

#189 Breath of Scandal


Judul Buku : Breath of Scandal ( Luka Masa Lalu)
Penulis : Sandra Brown
Halaman : 680
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Jade Sperry dan Gary Parker adalah sepasang kekasih sekaligus dua siswa berprestasi di Palmetto. Keduanya sedang menantikan beasiswa yang akan membawa merekakeluar dari tempat itu. Di sisi lain, gairah asmara di antara keduanya semakin hebat, tetapi sebagai seorang Kristen yang taat, baik Gary maupun Jade saling menghormati kesucian mereka. Berbeda dengan Neal Patchett, anak orang terkaya di Palmetto, yang selalu mengumar nafsunya pada banyak perempuan. Neal sendiri tertarik untuk "menaklukkan" Jade yang selalu jual mahal padanya. Di suatu malam, Neal mendapatkan kesempatan itu. Bersama dua orang rekannya, Hutch Jolly dan Lamar Griffith, mereka memperkosa Jade. Jade berusaha mendapatkan keadilan dengan melaporkan perkosaan yang dialaminya pada yang berwajib. Sayangnya Sheriff Jolly berada di bawah pengaruh Ivan Patchett (ayah Neal), dan tentunya dia ingin melindungi anak laki-lakinya. Bahkan sahabat Jade sendiri, Donna Dee, mengkhianati persahabatan mereka dengan menyangkali kejadian itu.

Bukan hanya tidak mendapatkan keadilan, kematian Gary karena bunuh diri akibat mengetahui kondisi kekasihnya, membuat Jade memutuskan untuk meninggalkan Palmetto. Untungnya dia bisa memanfaatkan beasiswanya. Dengan bantuan Mitch (dosen di universitas tempat Jade kuliah) dan Cathy istrinya, Jade bisa melanjutkan hidupnya. Bersama anaknya, Graham, Jade mewujudkan ambisinya memperoleh hidup yang layak agar dia bisa kembali menuntut keadilan.

Nasib membawa Jade bertemu dengan Dillon Burke, insinyur andal dan jujur yang telah kehilanga anak dan istrinya. Dillon menjadi mandor yang menanganai proyek milik Jade yang berlokasi di Palmetto. Dillon pula yang bisa menyembuhkan luka masa lalu yang dialami oleh Jade, memperbaiki hatinya dari fisiknya yang takut akan sentuhan pria. Apalagi Dillon bisa merebut hati Graham. Sayangnya kepulangan Jade ke Palmetto tetap mendapatkan tantangan, khususnya dari orang-orang yang dulu mengkhianatinya.

Entah mengapa saya merasa tidak ada yang istimewa dari novel criminal suspense romance karya Sandra Brown kali ini. Alur ceritanya bisa ditebak, nyaris tidak ada misteri yang biasanya menyertai novel suspense Sandra Brown. Too much detail membuat kisah ini memakan tempat berlembar-lembar hingga jumlah halaman menjadi banyak. Sisi positifnya adalah tokoh Jade yang digambarkan sebagai perempuan tangguh, dan sangat menyanyangi anaknya meskipun dia sendiri tidak tahu siapa ayah dari anaknya.

3 stars

#188 Time Will Tell


Judul Buku : Time Will Tell
Penulis : Okke 'Sepatumerah' & Riri Sardjono
Halaman : 276
Penerbit : Gagas Media

Begitu membaca twit yang mengabarkan kalau Okke 'Sepatumerah' melahirkan sebuah novel lagi, saya langsung berniat membeli bukunya. Ketika tahu dia akan berduet dengan Riri Sardjono, sekedar niat tidak cukup. Saya langsung memesan bukunya via bukabuku.com.  Bukan promosi, tetapi hanya di toko buku online itu buku terbitan Gagas Media didiskon sampai 20% :)

Begitu lihat covernya, saya agak ragu kalau buku ini masuk dalam kategori Gagas Duet. Kebanting banget deh dengan cover Gagas Duet lainnya yang cantik itu. Saya kira hampir semua pembaca menyetujui kalau Gagas Media jagonya bikin cover yang cantik dan eye catching. Tapi untuk yang satu ini sangat minimalis. Maafkan saya kalau untuk cover saja sudah mengurangi satu poin dari buku ini.

Ada dua cerita di dalamnya, The Reunion oleh Okke dan 15 to Love oleh Riri Sardjono.  Jumlah halamannya tidak sebanding. The Reunion mengisi 91 halaman, dan sisanya untuk 15 to Love.  Soal layout isi bukunya, lebih menolong (dalam artian dibandingkan dengan covernya). Saya juga suka dengan pilihan kalender Januari dan Desember yang adalah bulan awal dan akhir dalam satu tahun. Pas banget menggambarkan tentang waktu yang akan mengungkapkan semuanya.

The Reunion berkisah tentang 3 orang wanita. Kanya - wanita karier, punya satu anak, bermasalah dengan mertua; Arlita - ibu rumah tangga, punya satu anak, ga pernah gaul lagi setelah menikah; Ade - penyanyi cafe, lajang, benci acara kumpul keluarga. Ketiganya memutuskan untuk berkumpul kembali mengadakan reuni setelah sekian lama terpisah karena kesibukan masing-masing. Ketiganya butuh perjuangan buat bisa reunian. Kanya harus "mengatasi" mertuanya, Arlita memohon izin dari suaminya, Ade yang menyiasati ibunya demi ga ngumpul di reuni keluarga tapi reunian dengan teman-temannya. Tetapi setelah berkumpul, ternyata rasanya berbeda dengan yang mereka harapkan. Ade merasa Arlita terlalu banyak bercerita soal anaknya, sementara Arlita sendiri ga ngerti dengan gaya hidup wanita karier seperti Kanya dan Ade. Meski demikian, ketiganya masing-masing menyimpan kecemburuan terhadap hidup sahabat-sahabat mereka.

Saya sendiri bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Arlita atau Ade. Terkadang kalau ada acara reuni dengan teman-teman SMP, SMA atau teman kuliah sepertinya ada yang ga pas aja. Ikatan yang tadinya terasa kuat antara sahabat, dengan janji tidak akan saling melupakan, jadi berasa "longgar" dan seperti tidak saling mengenal.  Bukan berarti mereka bukan sahabat lagi, tetapi mungkin lebih tepat bukan masanya lagi segala sesuatu harus tetap sama.
The only thing that never changes is that everything changes - Louis L'Amour
 Satu yang ga berubah adalah gaya bercerita Okke. Masih sama seperti pada novel sebelumnya. Hanya saja, dalam The Reunion karena ada tiga tokoh, saya yang tadinya mengira kisah ini berpusat di Kanya ternyata nggak begitu mendapatkan feel-nya novel ini.

15 to Love juga sangat berasa Riri Sardjono. Percakapan yang ringan, sarkastik, tapi lucu antara dua tokoh utama (Giwang dan Nara) adalah kekuatan dari novel ini. Sejak awal mereka bertemu, Nara jatuh cinta pada Giwang. Tetapi Giwang butuh waktu 15 tahun untuk bisa menyadari kalau dia juga mencintai Nara. Awalnya Giwang hanya membutuhkan Nara sebagai sahabat. Tarik ulur antara Nara dan Giwang seperti karet kolor yang ga bisa putus. Sempat membosankan karena konfliknya berulang seputar Giwang yang jatuh cinta sama cowok, tapi cowok itu malah suka sama temannya Giwang, sementara Nara yang berusaha membuktikan dirinya yang pantas untuk Giwang ga juga diterima sebagai pacar. Bayangkanlah 150-an (lebih) halaman hanya seputar itu.
The only truth is love beyond reason - Alfred De Musset
 Konflik sederhana tetapi diramu dengan dialog yang menyenangkan membuat novel ini ga berasa cheesy. Dibandingkan The Reunion, memang lebih dapat feel-nya, karena penokohan Nara dan Giwang yang kuat.

Overall, buku ini mengobati kerinduan saya sama karyanya Okke dan Riri. Kata beberapa orang ada banyak typo, kali ini saya ga begitu memperhatikan karena begitu excited akan kehadiran buku ini. Untuk pengobat rindu ini saya berikan tiga bintang.

3 stars

#187 Autumn Once More


Judul Buku : Autumn Once More
Penulis : Ilana Tan, Ika Natassa, AliaZalea, dkk
Halaman : 232
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Bagaimana rasanya jika penulis dan editor metropop (salah satu genre fiksi terpopuler dari GPU) berkumpul dan menulis bersama dalam satu buku? Jawaban saya hanya satu, "wajib punya buku itu". Dan begitu bukunya tiba di tangan, saya langsung menyimpan buku lain yang sementara saya baca, dan memulai menikmati buku ini. Sampulnya yang "tidak biasa"  saja sudah membuat saya kagum dan sedikit repot ketika harus menyampulnya lagi dengan plastik seperti kebiasaan saya. Warna merah berpadu kuning serta ilustrasi pohon cinta pada sampulnya jelas eye catching.

Dalam buku ini ada 13 cerpen oleh 13 penulis berbeda. Saya akn mencoba menuliskan inti cerita dari masing-masing cerpen tersebut.

1. Be Careful What You Wish For (by AliaZalea).  Banyak orang bilang cinta terkdang membuat pikiran tidak rasional. Ketika "aku" berjanji akan segera menyatakan cinta pada cowok yang disukainya ketika bertemu sekali lagi, tanpa disangka alam berkonspirasi membuat mereka bertemu.
"HOLY CRAP, HE'S BACK!!! Are you kidding me?!"

2. Thirty Something (by Anastasia Aemilia). Rachel tidak menyangka dia akan dijodohkan oleh eyangnya dengan seorang pemuda bernama Artha. Sementara dirinya sedang merasakan "perasaan aneh" pada sahabatnya, Erik yang sebentar lagi akan bekerja di luar negeri. Dan Rachel lebih tidak menyangka lagi ketika Erik tiba-tiba mencium bibirnya dan mengajaknya ikut ke Jepang. Apa yang harus dilakukakannya?
"Being thirty-something and single is not that easy in my family..."

3. Stuck With You (by Christina Juzwar). Hari pertama kerja langsung ketemu dengan atasan cowok yang sok ngatur ternyata lebih menyebalkan daripada harus stuck di dalam lift dengan atasan cowok yang sinis itu.
"ternyata terjebak di lift nggak buruk-buruk amat kok."

4. Jack Daniel's vs Orange Juice (by Harriska Adiati). Kalau orang tua dihadapakan pada dua pilihan calon menantu, mana yang dipilih,  calon menantu yang minumannya Jack Daniels atau orang juice? Kalau orangtuanya Pak Haji dan Bu Hajjah udah jelas kali ya... Tapi bisa-bisanya Dennys khilaf dan berkata,
"Assalamuailaikum, Pak Haji. Mau ke mana subuh-subuh begini? Nggak takut masuk angin, Pak? Ha-ha-ha"

5. Tak Ada yang Mencintaimu Seperti Aku (by Hetih Rusli). Kalimat itu terue menerus berulang di otakku, menggemakan teriakan yang tersumbat di tenggorokanku. Aku mencintaimu penuh ruah, terutama di malam hari.
"Kau selalu bilang aku orang yang terlalu melankolis terlalu banyak berpikir, tapi aku tak berpikir panjang kali ini"

6. Critical Eleven (by Ika Natassa). I have no idea where I'm heading in life. Itulah sebabnya Tanya menyukai bandara dan tiga huruf tujuan yang tercetak di boarding pass. Keren untuk dipamerkan di media sosial tetapi cukup miris mengingat tidak ada tujuan pulang.
"Critical 11 is when the aircraft is most vulnerable to any danger. It's kinda the same with meeting people."


7. Autumn Once More (by Ilana Tan). Bagi penggemar novel Autumn in Paris, harus baca yang satu ini. Misteriusnya Tatsuya akan terbuka di sini.
"Tatsuya tidak mungkin mengatakannya sekarang, Kesadaran baru itu juga masih baru baginya."

8. Her Footprints on His Heart (by Lea Agustina Citra). Kehadiran Rendy di sisi Ariana adalah hal terindah yang pernah terjadi dalam hidupnya. Sejak Anne mencampakkan Rendy sewaktu SMA dulu, Ariana selalu menjadi tempat pelipur lara bagi Rendy. Bagaimana jika Anne hadir lagi, di saat mereka sedang merencanakan pernikahan?

 "Heaven really knows what's best for us"

9. Love is a Verb (by Meilia Kusumadewi). Punya pacar yang ga perhatian? Yang ga pernah meninggalkan komentar di status facebook, atau sekedar "like" salah satu jepretan Instagram-mu? Sementara di status atau instagram milik perempuan lain selalu ada jejaknya? Huh..!!

"Tuhan, kenapa dia begitu sama aku? Aku hanya ingin diperhatikan"

10. Perkara Bulu Mata (by Nina Addison). Siapa sangka hanya dengan memandang bulu mata seseorang kamu bisa suka pada orang itu? Lalu bagaimana jika orang itu adalah sahabatmu sendiri? Tega ga sih mengorbankan persahabatan demi rasa cinta?

"Kalau memang harus kutelan bulat-bulat perasaan ini, well so be it".

11. The Unexpected Surprise (by Nina Andiana). Pulang ke rumah Mama bukan hal yang menyenangkan bagi Mita. Sejak kepergian Papa, Mama berasa makin ga kompak aja dengan Mita. Mama yang perempuan rumahan tidak akan pernah mengerti kehidupan Mita sebagai wanita karier.

"Embrace the unexpected surprise that life throws you every now and then".

12. Senja Yang Sempurna (by Rosi L. Simamora). Aku akan memberikan sebuah senja yang kupesan khusus untuk perempuan yang telah bertahun-tahun lamanya mencintaiku. Tetapi siapa sangka saat ini dia justru menyukai selimut hujan yang tebal?
"Meninggalkanmu bukan sesuatu yang mudah, kamu tahu?"

13. Cinta 2 x 24 Jam (by Shandy Tan). Pak Lingga itu lebih cakep daripada Lee Min Ho. Penampilannya membuat cewek-cewek menganga dan melotot. Dan aku punya kesempatan bertemu dengannya hari ini. Tapi bagaimana cara menarik perhatiannya?
"Perpisahan sementara akan kuanggap sebagai bumbu rindu sampai kami bertemu lagi besok pagi".
****

Bagaimana? Belum puas? Hohoho... saya saja yang sudah baca bukunya belum puas kok.. Rasanya pengen minta tambah lagi. Ada bocoran dari Ika Natassa, kalau cerpennya dalam buku ini adalah pengantar untuk novel yang akan diterbitkannya di tahun 2015 (wuih.. lama banget ya). Yang menarik adalah beberapa penulis dalam buku ini profesinya adalah editor di GPU, seperti mbak Hetih Rusli. Tetapi karyanya layak lho disandingkan dengan penulis yang sudah melahirkan beberapa novel.

Kalau disuruh memilih cerpen mana yang paling bagus di antara ke-13 cerpen di atas, jujur saja susah memilihnya. Tetapi cerpen Her Footprint on His Heart sama The Unexpected Surprise bikin saya nangis pas baca. Trus cerpen yang berjudul Love is a Verb bikin saya senyum-senyum tertohok. Trus yang Thirty Something dan Critical Eleven pesan moral-nya dapat banget.

Jadi... buat yang mengaku penggemar romance apalagi metropop, sekali lagi buku ini wajib kudu dikoleksi dan dibaca. Apalagi semua royalti buku ini disumbangkan ke Dana Kemanusiaan Kompas. Kapan lagi membantu sesama dengan cara yang menyenangkan seperti ini?

4 stars

BBI 2nd Anniversary Giveaway Hop


Hari ini, tanggal 13 April 2013 adalah hari ulang tahun Blogger Buku Indonesia (BBI) yang kedua. Kalau BBI adalah manusia, BBI masih imut dan lucu. Tetapi sebagai komunitas, BBI sudah mulai beranjak besar. Dalam waktu dua tahun saja, anggota BBI sudah mencapai 115 orang dengan 134 blog buku yang terdaftar. Hebat kan??

Nah.. dalam rangka ulang tahun BBI ada agenda tahunan yang (harus) selalu diadakan. Apalagi kalau bukan acara bagi-bagi buku alias giveaway. Istimewanya, giveaway ini diadakan oleh beberapa blog anggota BBI sekaligus. Jadi kamu bisa mengikuti banyak sekali giveaway, dan tentunya kesempatan menang lebih besar...

logoGAHop

Berhubung BBI ulang tahun yang kedua, saya akan membagikan dua paket buku kepada dua orang yang beruntung. Masing-masing paket berisi dua buku. Dari dua buku itu, satunya masih disegel, satunya lagi dari koleksi saya (masih rapi/bagus, sudah disampul, dan tidak ada coretan). Mau tahu bukunya?

IMG_0110 
Paket Biru berisi dua buku anak yang berjudul The Railway Children dan The Boy Who Ate Stars

IMG_0111
Paket Cokelat berisi dua buku nonfiksi berjudul For One More Day dan Aku Kartini Bernyawa Sembilan

Bagaimana cara mendapatkan paket buku ini? Ada dua syarat, yaitu:
(1) Kamu harus meninggalkan komentar pada dua postingan review  (ada angka di depan judulnya) di blog ini. Komentar yang memenuhi syarat adalah yang ditulis per tanggal 13 April - 26 April. Jadi yang komentar sebelum dan sesudah tanggal tersebut dianggap tidak memenuhi syarat.

(2) Silahkan follow blog ini. Kamu bisa memilih untuk mengikuti blog ini via Wordpress atau via email.
 Jangan lupa untuk mengisi daftar di bawah ini ya... Cukup sekali saja mengisinya. Tentunya saya akan mengecek apakah persyaratannya sudah dipenuhi atau tidak. Jika ada persyaratan yang tidak dipenuhi, peserta akan saya anggap gugur. Untuk menentukan pemenang, saya akan meminta bantuan random.org. Undian untuk Paket Biru akan saya pisahkan dengan undian untuk Paket Coklat (tergantung pilihanmu).

Ohya, pengumuman pemenang akan diposting di blog ini pada tanggal 27 April 2013. Saya akan menghubungi  dua orang pemenang yang beruntung mendapatkan Paket Biru dan Paket Coklat.

Sudah jelas?? Kalau belum, silahkan meninggalkan pertanyaan di kolom komentar ya. Kunjungi juga blog-blog lain yang link-nya ada di bawah ini (klik aja si kodok biru) untuk mengikuti giveaway di sana.

Giveaway ditutup. Silahakan menunggu pengumumannya :D


#186 Athena The Brain


Judul Buku : Athena The Brain (Goddess Girls #1)
Penulis : Joan Hulub & Suzanne Williams
Halaman : 176 (ebook)
Penerbit : Aladdin
Usia Kelayakan Baca : 10 tahun

Suatu hari Athena mendapatkan surat  dari Mount Olympus. Ketika Athena membuka gulungan suratnya, ternyata surat itu berasal dari Zeus, lengkap dengan huruf Z emas yang jika disentuh terasa seperti disengat listrik.

untitled 

Betapa terkejutnya Athena ketika dia mengetahui bahwa dirinya adalah seorang dewi, terlebih lagi dia adalah putri Zeus, King of Mount Olympus. Di dalam suratnya, Zeus meminta Athena untuk datang ke Mount Olympus Academy (MOA) untuk mendapatkan pendidikan layaknya dewa dan dewi. Meskipun sedih karena harus berpisah dengan sahabatnya, Pallas, Athena juga senang karena penantiannya untuk melihat langsung orang tuanya akan tercapai.

Kalau di Triton Junior High School di bumi Athena adalah seorang gadis yang pandai, maka di MOA Athena harus menyesuaikan diri kembali. Pelajaran seperti Hero-ologySpell-ology, Revenge-ology, Beast-ology, and Beautyology terdengar aneh baginya. Tetapi Zeus berharap Athena harus mampu menyesuaikan diri dan menjadi yang terbaik di MOA. Selain itu, Athena juga berusaha mencari teman yang bisa dijadikannya sahabat. Ketika dia bertemu dengan Aphrodite, Persephone, Artemis dan Pandora dia tahu bahwa kehidupannya di MOA akan menjadi berwarna.

Kisah mitologi dewi-dewi Yunani pada masa belia yang dikemas dengan gaya bercerita masa kini sangat asyik untuk diikuti. Meskipun seorang dewi, Athena juga mengalami masa-masa yang mendebarkan di hari pertama sekolah. Seperti manusia pada umumnya, ada saja yang tidak menyukai kehadiran siswi baru. Kalau dalam buku ini, Medusa seorang manusia (mortal) yang mendapat kesempatan bersekolah di MOA tidak menyukai kehadiran Athena, hanya karena Poseidon, dewa yang ditaksir Medusa ternyata menyukai Athena.

Hal menarik lainnya adalah tentang beberapa peristiwa di bumi yang terjadi karena campur tangan dewa-dewi di Olympus. Misalnya peristiwa besar Perang Troy ternyata adalah bagian dari pelajaran Hero-ology di MOA (para siswa masing-masing diberi seorang pahlawan di bumi. Tugas mereka adalah menentukan nasib dan jalan hidup pahlawan tersebut). Atau juga bahwa buah zaitun (olive) yang menjadi simbol kota Yunani adalah penemuan Athena dalam kegiatan Invention Fair yang diperuntukkan bagi siswa MOA.

Athena The Brain adalah buku pertama dari serangkaian kisah Goddess Girls. Buku ini sudah ada terjemahan bahasa Indonesia-nya (diterbitkan oleh Serambi). Buku ini layak dikoleksi untuk menambah pengetahuan tentang mitologi Yunani. Setelah Athena, nanti akan ada kisah untuk Persephone, Aphrodite, Artemis, Pandora, dan Medusa.


3 stars

#185 Aku Kartini Bernyawa Sembilan


Judul Buku : Aku Kartini  Bernyawa Sembilan
Penulis : ODHA (Orang dengan HIV/AIDS)
Halaman : 164
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Pertama kali saya melihat buku ini adalah lewat twit-nya Nike (@dreeva). Karena tertarik dengan judulnya, saya langsung menelusuri twitter itu, dan sampailah saya ke akun milik mbak Ayu Oktariani (@ayuma_morie). Beliau ada salah satu aktivis IPPI (Ikatan Perempuan Positif  Indonesia). Apa itu IPPI? Silahkan mengunjungi website-nya di sini. Ternyata buku ini berisi kumpulan kisah perempuan yang juga adalah ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS). Tanpa berpikir panjang saya langsung membeli buku ini via mbak Ayu.

Cukup lama tersimpan di dalam lemari, buku ini menyita pandangan saya semalam. Berhubung sudah bulan April, saya merasa sekarang adalah waktu yang tepat untuk membaca buku ini. Bukan hanya karena judulnya Kartini, tetapi juga karena buku ini bercerita tentang perempuan-perempuan hebat. Kenapa saya bilang hebat? Karena walaupun mereka hidup dalam vonis penyakit yang belum bisa disembuhkan, tetapi semangat mereka untuk berkarya tidak surut.

Buku ini berisi 11 cerita pendek dari 9 perempuan ODHA, ditambah 6 tulisan dari penulis ternama (Cok Sawitri, Oka Rusmini, Djenar Maesa Ayu, Ayu Utami dan Dewi Lestari) yang menjadi tentor penulisan kreatif bagi perempuan ODHA. Cerita pendek yang ditulis oleh perempuan ODHA ini merupakan hasil seleksi dari seluruh tulisan ODHA di Indonesia.

Salah satu cerita yang saya suka adalah yang berjudul sama dengan buku ini, "Aku Kartini Bernyawa Sembilan" yang ditulis oleh R.A. Kartini. Iya.. namanya Raden Ajeng Kartini. Lahirnya juga 21 April. Tetapi karena suatu peristiwa di masa kecilnya yang hampir membuatnya meninggal, namanya diganti menjadi Rezerdia Ardiana Kartini. R.A. Kartini telah mengalami 8 kali peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya. Mulai dari keracunan ASI waktu bayi, terkena demam berdarah, jatuh dari lantai 3, ditabrak motor, jatuh dari bus, terkena herpes sampai lumpuh, tertular HIV, sampai saat suaminya meninggal dunia. Okey, peristiwa terakhir mungkin tidak nyaris mrenggut nyawanya secara harafiah, tetapi kehilangan suami itu sama saja kehilangan separuh jiwa. Kisah meninggalnya suaminya cukup unik. R.A. Kartini benar-benar rela dan ikhlas akan kepergian suaminya yang telah lama menderita akibat HIV. Tetapi adat keluarganya yang berasal dari Batak, mengharuskannya meratapi jenazah suaminya selama 3 hari. Walaupun dalam hatinya dia memuji Tuhan karena suaminya sudah dipanggil oleh-Nya, dia terpaksa harus berakting menangis meraung-raung di depan tamu dan keluarganya :)

Kita mungkin sudah tidak lagi menghindari ODHA, tetapi seringkali kita menutup mata, mulut dan telinga terhadap kisah mereka atas nama kasihan atau iba. Namun hal yang menarik yang saya temukan dalam buku ini adalah para ODHA tidak merasa perlu dikasihani. Tidak ada kesedihan dalam buku ini. Mereka bahkan memanfaatkan momentum dari virus mematikan ini untuk menjalani "hidup baru" dengan semangat yang tidak padam. Dan bersyukurlah saya yang mendapat bagian semangat itu hanya dengan membaca buku ini.

3 stars

#184 Heartbreaker


Judul Buku : Heartbreaker (Penghancur Hati) (Buchanan #1)
Penulis : Julie Garwood
Halaman : 503
Penerbit : Dastan


Kehilangan harta warisan bahkan sebelum menerimanya, ditambah kabar mengenai kakaknya Tommy yang menderita kanker membuat Laurant Madden menemukan ketenangan dan kedamaian yang diidamkannya sejak lama ketika ia pindah ke kota kecil Holy Oaks. Sementara itu, agen FBI Nick Buchanan akan berlibur dari pekerjaannya yang penuh tekanan. Dia baru saja "terpaksa" menembak seorang wanita demi menyelamatkan anak kecil dan kasus itu membuatnya sangat tertekan.  Hanya saja, liburan kali ini dia harus berurusan dengan kasus yang menimpa sahabatnya, Tommy. Tommy mendapat ancaman dari seorang yang menyebut dirinya Heartbreaker, yang mengancam akan membunuh Laurant. Heartbreaker adalah seorang pembunuh berantai yang telah membunuh beberapa perempuan sebelumnya. Yang membuat Tommy terkejut adalah karena Heartbreaker menyebut nama Nick sahabatnya. Artinya pembunuh ini telah mengetahui tentang dirinya dan keluarganya.

Tommy segera menghubungi Nick, dan tentu saja Nick segeran mendatangi sahabatnya ketika mendengar kabar itu. Tommy meminta Nick secara khusus untuk menjaga Laurant, dan itu berarti Laurant harus bersama-sama dengan Nick sampai pembunuhnya tertangkap. Laurant yang tidak mau menunggu dalam ketakutan menawarkan dirinya menjadi umpan dalam jebakan untuk memancing Heartbreaker keluar dari persembunyiannya. Nick dengan tegas menolak rencana itu, tetapi atasannya tidak sependapat dengannya. Rencana pun disusun. Nick dan Laurant harus kembali ke Holy Oaks sebagai pasangan kekasih yang akan segera menikah.

Heartbreaker sendiri mulai melancarkan teror dan mengancam keselamatan Laurant. Dia tidak suka dengan kemesraan yang ditunjukkan oleh Nick dan Laurant. Di sisi lain, Nick dan Laurant mulai menyadari bahwa perasaan mereka bukan hanya sekedar kepura-puraan saja. Nick tahu dia tidak bisa jatuh cinta pada Laurant, bukan hanya karena Laurant adalah adik sahabatnya yang harus dijaga, tetapi karena pekerjaannya yang penuh bahaya membuat Nick selalu hidup dalam kesendirian dan ia tidak mau mengambil risiko untuk menikah. Sementara Laurant tahu bahwa Nick adalah pria dingin dengan hidup penuh bahaya dan tidak menyukainya.

Kisah Nick dan Laurant ini lebih terasa suspense thriller-nya daripada romance-nya. Romansanya cukup sederhana tapi terasa kuat. Meskipun demikian, saya menyukai humor yang disajikan Julie Garwood lewat percakapan-percakapan antara Nick, Laurant, Tommy dan Noah (rekan Nick yang ditugaskan menjaga Tommy). Julie juga mampu menggiring pembacanya lewat plot yang terbangun dengan baik (meski saya sudah bisa menduga siapa Heartbreaker itu sejak awal :mrgreen: ). Sepertinya saya akan mencoba membaca karya Julie Garwood yang lain.