~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#218 Show No Mercy


Judul Buku : Show No Mercy (Tanpa Ampun) (Black Ops #1)
Penulis : Cindy Gerard
Halaman : 448
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Jenna McMillan memutuskan untuk kembali ke Argentina setelah sembilan bulan lamanya dia bersembunyi. Tugas liputan untuk mewawancarai Emilio Maxim, seorang billiuner di Buenos Aires sebenarnya adalah salah satu alasannya menerima tugas ke Argentina itu. Alasan utamanya adalah untuk bertemu dengan Gabe Jones, pria yang pernah menyelamatkan hidupnya dahulu. Dia tidak yakin bisa bertemu dengan Gabe. Tapi Jenna mengambil kesempatan ini untuk mengetahui apa yang terjadi di antara mereka.

Gabe Jones, salah satu prajurit Black Ops, sedang berada dalam tugas mengawal Maxim, billiuner Argentina yang meminta perlindungan pada Black Ops. Black Ops sendiri adalah tim khusus eks Task Force Mercy. Dahulu Task Force Mercy menjalankan operasi khusus dari presiden USA. Keberadaan mereka tidak diakui oleh pemerintah. Dan ketika suatu peristiwa menewaskan salah satu anggota mereka, Nate Black (pimpinan Task Force Mercy) memutuskan untuk meninggalkan tim. Anggota tim lainnya yang sudah menjadi keluarga yang solid, memilih untuk mengikuti jejak Nate. Dan akhirnya terbentuklan Black Ops. Dalam sebuah misi, sembilan bulan yang lalu, Gabe dan timnya menyelamatkan Jenna dari militan Erich Adler, pimpinan MC6 yang memiliki misi membangun kembali rezim Nazi dengan melakukan berbagai eksperimen mengerikan terhadap manusia. Gabe sendiri memiliki dendam khusus pada Adler yang telah membunuh kekasihnya Angelica.



Dalam tugas pengawalan itu, betapa terkejutnya Gabe ketika dia melihat Jenna muncul kembali di Argentina. Ketika dia bermaksud menanyakan maksud kehadiran gadis itu, sebuah bom meledak di dekat mereka. Mengira sasaran itu adalah untuk Maxim, tim bergerak cepat melindungi klien mereka, sementara Gabe melindungi Jenna. Gabe terluka parah pada kakinya, namun dia tidak memperdulikan kondisinya. Yang terpikirkan saat ini adalah agar Jenna bisa kembali ke Amerika secepatnya. Kejadian demi kejadian bergulir dengan cepat. Gabe dan Jenna akhirnya menyadari bahwa  bom tersebut bukan ditujukan untuk Maxim, melainkan untuk mereka. Siapa orang yang ingin menghabisi mereka berdua? Gabe dan rekannya berusaha mengungkap hal tersebut. Di sisi lain, konflik perasaan antara Gabe dan Jenna semakin memanas. Gabe memainkan peran sebagai sosok yang dingin, tidak membutuhkan orang lain terutama Jenna untuk berbagi dengannya. Gabe frustasi dengan kondisi fisiknya yang lemah karena terluka parah sementara dia harus memastikan Jenna tetap aman. Jenna sendiri berusaha meyakinkan Gabe bahwa dirinya selalu ada untuk Gabe, meskipun Gabe membangun tembok yang tinggi di antara mereka.

Bertabur adegan spionase, tembak-menembak dan senjata berat, kisah romantic suspense ini memiliki alur cerita yang cepat. Sayangnya saya merasa ada beberapa tokoh yang muncul tiba-tiba tanpa keterangan yang jelas, sehingga terasa ada yang hilang dalam keutuhan kisahnya. Ternyata serial Black Ops. ini masih ada hubungannya dengan serial Bodyguard yang juga ditulis oleh Cindy Gerard. Akan tetapi, sebagai buku pertama dari serial Black Ops., kisah ini membuat saya penasaran dengan buku berikutnya.

3 stars
Be First to Post Comment !
Post a Comment