~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#221 Ke Sarang Penyelundup


Judul Buku : Ke Sarang Penyelundup (Lima Sekawan #4)
Penulis : Enid Blyton
Halaman : 272
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Berbicara tentang buku anak, saya tidak bisa melupakan serial Lima Sekawan. Pertama kalinya saya menyukai kisah misteri ala detektif adalah lewat buku Lima Sekawan. Beberapa waktu yang lalu, saya sudah membuat review buku 1-3, dan kali ini saya membaca buku ke-4. Kali ini Lima Sekawan akan pergi ke Sarang Penyelundup.

Liburan Paskah sudah tiba. Julian, Dick, George, Anne dan (tentunya) Tim kembali ke Pulau Kirrin. Sayangnya di Pulau Kirrin sedang terjadi angin kencang. Sebuah pohon tumbang dan merusak kamar yang biasanya ditempati oleh keempat anak itu. oleh Paman Quentin, mereka dikirim ke rumah rekannya sesama peneliti, Pak Lenoir,  di suatu tempat bernama Sarang Penyelundup. Ternyata Pak Lenoir memiliki anak laki-laki bernama Pierre yang juga adalah teman sekolah Julian dan Dick. Anak-anak semangat pergi ke sana, apalagi mendengar nama tempatnya yang menjanjikan petualangan. Tetapi, Tim tidak boleh ikut karena Pak Lenoir tidak suka dengan anjing. George yang tidak bisa berpisah dengan Tim tidak kehabisan akal. Bagaimanapun juga Tim harus ikut.


Lima Sekawan tiba di Sarang Penyelundup, dan disambut oleh Pierre. Pierre sendiri memiliki kulit hitam sehingga oleh anak-anak dia dipanggil dengan nama Si Hangus. Pierre memiliki adik perempuan bernama Marybelle yang berkulit pucat. Rumah tempat tinggal Pak Lenoir memang sesuai dengan nama lokasinya, Sarang Penyelundup. Rumah itu memiliki banyak sekali lorong-lorong rahasia di bawahnya yang saling menghubungkan antara satu tempat dengan tempat lain, bahkan ada jalan ke kota. Lima Sekawan sangat antusias, namun pertama-tama yang harus dilakukan adalah menyembunyikan Tim. Keluarga Lenoir memiliki seorang pelayan bernama Block yang tuli. Untuk berbicara dengannya, harus dengan suara yang keras. Namun Pierre menyarankan pada teman-temannya agar mereka tidak sembarangan bicara di dekat Block karena bisa jadi Block mampu membaca bibir mereka. Kalau Block sampai tahu soal Tim, bisa-bisa mereka akan diusir oleh Pak Lenoir.

Bukan Lima Sekawan jika tidak ada petualangan dan mengungkap misteri. Pierre menceritakan tentang seseorang yang sering dilihatnya di menara rumah memberikan isyarat di malam hari saat semua orang sudah tidur. Namun Pierre tidak berhasil mengungkap siapa orang itu, dan apa yang dilakukannya di atas menara. Julian dan saudaranya berusaha membantu Pierre, apalagi ketika mereka mengetahui bahwa Black ada di balik misteri itu.

Petualangan kali ini lebih seru dibandingkan tiga petualangan sebelumnya. Dengan adanya lorong-lorong rahasia membuat petualangan semakin menegangkan. Hanya saja, saya tidak menyukai ketika Lima Sekawan menyebut Pierre dengan nama Si Hangus karena kulitnya yang hitam (meski menurut Julian Lenoir dalam bahasa Perancis memang berarti hitam). Terkesan rasis menurut saya. Penggambaran ayah Pierre yang ringan tangan juga sedikit mengganggu.  Memang ada baiknya kalau buku ini dibaca oleh anak yang berusia 10 tahun ke atas, dan didampingi oleh orang tua.

3 stars

Postingan ini diikutsertakan dalam event Baca Bareng BBI, Fun Year with Children Literature, dan A Reading Challenge on Mystery From 2013 TBRR Pile
7 comments on "#221 Ke Sarang Penyelundup"
  1. Ini salah satu Lima Sekawan favoritku, nggak tau kenapa tapi pengen banget deh liburan ke Sarang Penyelundup! Rawa-rawanya itu sama lorong-lorongnya kayaknya seru...plus pas George jalan di tembok kota, ngintipin rumah orang-orang..hihihi...

    ReplyDelete
  2. Yeay, 10 tahun ke atas :D

    ReplyDelete
  3. aduh udah lama gak baca 5 sekawan

    ReplyDelete
  4. baca 5 sekawan pas smp, sampe aku sendiri udah lupa pernah baca yang ini apa gak..tapi kesannya yang tinggal tuh tetap aja aku selalu suka dengan semua buku 5 sekawan

    ReplyDelete
  5. Aku suka banget sama terhemahan Lima Sekawan ini, kelihatan banget kalau penerjemahnya juga suka baca karena diksinya luwes banget, bisa dibaca anak-anak Indonesia. Jd kangen sama jahe botolan, makanan kaleng dll yg sering mereka bw saat berpetualang.

    ReplyDelete
  6. Buku-buku Enid Blyton ini entah dibaca berkali-kali tetep aja bagus, ngak bikin bosan, asli penulis skrg yg bisa bikin cerita spt ini siapa coba ...(kecuali harry potter sama agatha christie :D)

    ReplyDelete
  7. Duh, dari lima sekawan Timmy tokoh favorit ku.. ^^
    Tapi di buku yang ini, aku suka banget sama 'Si Hangus', karena orangnya lucu plus ceria~

    ReplyDelete