~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#244 Paris : Aline


Judul Buku : Paris : Aline
Penulis : Prisca Primasari
Halaman : 224
Penerbit : Gagas Media

Akhirnya... saya memulai journey ke beberapa tempat di dunia melalui Setiap Tempat Punya Cerita.  Persinggahan pertama adalah Paris.  Prisca Primasari sebagai "pemandu"-nya membawa saya berjalan-jalan ke Quartier Latin, Place de la Bastille, Beaumarchais Boulangerie, Place des Vosges dan masih banyak tempat lainnya. Bonusnya, saya disuguhkan sebuah buku harian yang berkisah tentang Aline, gadis Indonesia yang sedang menempuh studinya di sana.

Aline bekerja paruh waktu di sebuah bistro yang menyajikan masakan Indonesia. Rupanya Aline menyukai salah satu rekannya (asal Indonesia juga) yang sama-sama bekerja di bistro itu. Sayangnya, Putra (a.k.a Ubur-Ubur) malah jatuh cinta pada gadis Perancis dan menjelek-jelekkan Aline. Karena kesal, Aline mumutuskan untuk cuti seminggu dari pekerjaannya. Aline kemudian pulang ke apartemennya, tetapi sebelumnya dia menemukan porselen dengan sebuah nama Aelous Sena. Melihat porselen yang mahal itu, Aline berpikir bahwa mungkin Aelous Sena ini membutuhkan benda yang ada di tangannya. Aline menghubungi Sena setelah mencari informasi tentang dirinya di internet.

Anehnya, pemilik porselen itu malah mengajaknya ketemu di Place de la Bastille pada jam 12 malam. Penasaran dengan pemilik porselen itu, Aline memenuhi permintaan Sena hanya untuk mendapati bahwa Sena tidak datang. Untungnya ada Ezra, seniornya yang mau menemaninya di sana. Setelah berkali-kali membuat janji, akhirnya Aline bisa bertemu dengan Sena. Sebagai rasa terima kasihnya, Sena berjanji memenuhi 3 permintaan Aline.

Permintaan Aline yang pertama adalah dia ingin sekali pulang karena kangen dengan mama-nya. Sayangnya dia tidak bisa pulang karena tidak punya uang. Sena pun memberikan uang tiket dan menyarankan kepada Aline, supaya mama-nya saja yang datang ke Paris. Tapi tentu saja tidak semudah itu mendatangkan mama-nya. Ada banyak surat-surat yang harus diurus. Permintaan kedua Aline adalah dia ingin Sena membuat hubungan Ubur-Ubur dan gadis Perancisnya putus. Hal yang menurut Sena tidak bisa berhasil karena keduanya terlihat saling mencintai. Sena malah menyarankan Aline mencari cowok lain saja.

Sayangnya... saya tidak bisa "masuk" dalam kisah Aline. Mungkin karena terlalu banyak detail tentang Aline yang diceritakan oleh Prisca tapi semuanya terasa nanggung. Aline yang pandai menggambar, Aline yang kangen mama, Aline yang takut mengecewakan almarhum papanya, Aline yang patah hati, Aline yang tidak percaya diri tapi berani menolong Sena yang misterius. Belum lagi tokoh Ezra yang hanya muncul sebagai pemanis. Atau tokoh Sevigne yang seakan memperkuat rasa Paris di dalam hidup Aline.

Ada banyak hal yang membuat saya bertanya-tanya. Aline di Paris pada tahun 2010 (dilihat dari tanggal di diary-nya). Aline mengeluhkan dia tidak bisa menelpon mamanya untuk melampiaskan rasa kangennya, dan hanya berkirim email.  Rasanya internet di Perancis bukan hal yang mewah seperti kita di Indonesia ini. Apa salahnya sih pake Skype? Kalau mamanya cukup familier dengan email, bisa dong pake Skype. Mama saya saja yang di pelosok sana, ga punya email menuntut untuk Skype-an hampir tiap minggu :D

Yang kedua, ketika Aline datang ke rumah keluarga Poussin untuk menjemput Sena. Berhari-hari disekap di sana, dia tidak bisa bertemu Sena yang ada di dalam rumah yang sama. Lalu tiba-tiba Sena tampil bak pahlawan yang berani mengeluarkan diri mereka berdua dari dalam rumah itu. Kalau Sena bisa melawan keluarga Poussin hanya untuk membawa Aline keluar, apa yang membuat dia mau tinggal menderita di rumah itu sebelumnya? Rasa hormatnya pada mendiang Nino anak keluarga Poussin? Atau cintanya pada Aline? Entahlah.

 Mungkin memang saya yang ga pas dengan kota Paris. Kota penuh cinta dimana cinta dalam bentuk yang rumit pun bisa terjadi. Di tangan saya sudah ada tiket ke Melbourne dan Bangkok. Well... saya sebaiknya segera bersiap-siap untuk mencari cerita di kota lain.

2 stars
3 comments on "#244 Paris : Aline"
  1. waduh tiket Roma sama London masih aku bawa, sabar ya mbak, tinggal bikin reviewnya :p

    ReplyDelete
  2. Nggak apa-apa.. Balik ke Asia dulu.. Ntar baru ke Eropa lagi :))

    ReplyDelete
  3. *komen ini out of topic*
    baru main lagi kesini eh desainnya udah beda dan makin gorgeous.
    like it ^^d
    mba, itu gimana caranya masukin gambar bintang di postingan kita?
    apa pemakai wp gratisan bisa mengaplikasikan itu?

    ReplyDelete