~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#290 Tears In Heaven


Judul Buku : Tears In Heaven
Penulis : Angelica Caroline
Halaman : 352
Penerbit : Gagas Media

Enam tahun yang lalu adalah saat terakhir Nathan bertemu dengan ayahnya, sebelum ayahnya pergi untuk meninggalkan Nathan dan ibunya ke Jakarta. Ayahnya menemukan wanita lain di Jakarta dan menikah di sana. Seandainya bukan karena penyakit kanker yang diderita oleh Nathan, dan ayahnya yang seorang onkologis terkenal, Nathan tidak akan menginjakkan kakinya di Jakarta untuk tinggal bersama ayahnya.

Nathan belum menerima kenyataan orang tuanya bercerai. Baginya itu semua adalah kesalahan ayahnya yang berselingkuh. Saat bertemu dengan Lidya, istri ayahnya dan Tara, adik tirinya, Nathan tetap menunjukkan ketidak sukaannya kepada kedua orang itu. Dia membayangkan hari-hari dalam kesendirian yang akan dijalaninya di Jakarta. Untungnya di sekolah barunya, dia bertemu dengan Kayla, gadis manis penggemar manga. Selain Kayla, ada Tania, teman sebangkunya dan juga Marvin dan Brian yang duduk di bangku depan mereka. Namun di antara teman-temannya, Kayla menempati posisi istimewa di hatinya. Kayla sering mampir ke rumahnya, menemaninya di saat dia harus beristirahat akibat kemoterapi yang dijalaninya. Kayla yang lucu, yang akhirnya bisa membuatnya dekat dengan Tara, adik tirinya.

Di antara semua tokoh yang ada di novel ini, tokoh Tania yang menurut saya agak dipaksakan keberadaannya. Karakter dia agak kabur karena keberadaan Kayla. Meski pada bagian akhir cerita, Tania lebih banyak mendampingi Nathan, hanya perannya tidak terlalu jelas. Saya malah mengharapkan hubungan antara Nathan dan ayahnya lebih diekspos lagi. Bukankah konflik utama yang dihadapi Nathan adalah karena sakit hatinya pada si ayah? Okeylah dia mengidap penyakit yang serius, tapi saya rasa Nathan lebih bisa menerima penyakitnya daripada perselingkuhan ayahnya.

Saat membaca judulnya, Tears In Heaven, saya langsung teringat pada lagunya Eric Clapton yang sedih itu. Dan saya langsung merasa novel ini juga akan bernuansa sama, ada kematian di dalamnya. Overall, untuk sebuah debut saya mengapresiasi karya penulis ini. Saya berharap masih ada karya dari Angelia selanjutnya.

2 stars
1 comment on "#290 Tears In Heaven"
  1. Sekilas liat sampulnya aku pikir ini novel luar. Kecele deh, itu logo gagasnya kurang jelas. Hm, tapi rupanya plot ceritanya masih kurang oke ya

    ReplyDelete