~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#295 The Empress of Ice Cream


Judul Buku : The Empress of Ice Cream
Penulis : Anthony Capella
Halaman : 552
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Cinta bagai es. Merangkak menyelimutimu, merasuki tubuhmu diam-diam, menghancurkan pertahananmu, menemukan relung-relung paling dalam dagingmu. Tidak seperti panas, sakit, atau terbakar, melainkan lebih seperti mati rasa di dalam, seakan jantungmu sendiri mengeras, mengubahmu menjadi batu.


Carlo Demirco mengawali karirnya dengan bekerja pada seorang confectioner (pembuat es) di Italia. Pekerjaannya sebagai pemarut es, kemudian diam-diam dia mempelajari bagaimana tuannya membuat sherbet dan beberapa sajian es lainnya yang dicampur dengan rasa buah-buahan. Namun Carlo tidak ingin menjadi budak selamanya. Ketika dia mengetahui bahwa Raja Louis XIV mendirikan istana baru, Carlos memberanikan diri untuk pergi ke Perancis. Di sana, dia menyajikan es krim untuk Raja Louis. Raja menyukainya dan menjadikannya confectioner khusus di istana. Satu ambisi Carlos adalah menjadi pembuat es satu-satunya di Perancis telah tercapai.

Carlos menikmati benar posisinya di istana. Dia mulai masuk dalam kehidupan pada bangsawan, dengan kemewahan dan pelukan perempuan. Pertemuannya dengan Louise de Keroualle – dayang kepercayaan Henrietta d’Angleterre, saudara perempuan raja Inggris Charles II, sekaligus kekasih gelap Louis XIV - membawa perubahan padanya. Dia terpikat pada Louise dan ingin menikahinya. Tapi Louise menolaknya. Louise menyebut dirinya wanita terhormat yang akan menikah hanya oleh cinta. Kepercayaan Henrietta padanya membuat Louise terlibat dalam urusan serius mengenai perjanjian antara Inggris dan Perancis. Sayangnya umur Henrietta tidak panjang. Kematian Henrietta menimbulkan kesedihan mendalam bagi Raja Charles II, tapi membuka peluang bagi Louis XIV.

Untuk melancarkan urusan perjanjian antara Inggris dan Perancis itu, Louis  XIV mengirim Carlos (confectioner andalannya) dan Louise ke Inggris untuk membujuk Charles II. Rencana yang berjalan mulus karena Charles II memang terpikat dengan Louise. Di sisi lain, Carlos juga memantapkan posisinya di istana raja Inggris  dengan menyajikan es krim ala Perancis yang istimewa khusus untuk raja. Perjuangan mereka bukan tanpa hambatan, ada banyak intrik, politik dan tipu daya yang harus dilakukan. Louise bahkan harus menyerahkan dirinya menjadi gundik Charles. Ternyata Louise tidak puas hanya menjadi gundik. Dengan kepandaiannya, dia menjadikan dirinya selir raja.

Dibandingkan kulinernya, novel ini lebih kuat nuansa historicalnya. Tapi tetap saja, deskripsi pembuatan es yang dilakukan oleh Carlos, serta bagaimana es buatannya lumer dalam mulut setiap petinggi yang memakannya, membuat saya jadi kepengen makan es krim juga. Carlos benar-benar memilih bahan yang terbaik untuk es krimnya. Misalnya ketika dia ingin membuat sajian spesial untuk Charles, dia meminta disediakan buah nanas. Padahal saat itu harga sebuah nanas senilai dengan satu buah kereta kuda alias sangat mahal. Es krim buatan Carlos memang hanya bisa dinikmati oleh orang yang terpilih.

Selain kuliner dan historical, dalam novel ini juga ada bumbu romance-nya, meski porsinya tidak banyak.  Louise yang awalnya menolak menyerahkan dirinya kepada raja Charles, kebingungan menghadapi malam pertamanya dengan raja. Charles terkenal dengan kemampuannya dalam setiap olahraga, termasuk olahraga dengan perempuan. Meski memiliki ratu yang sah, sudah bukan rahasia lagi jika raja juga tidur dengan perempuan lainnya. Louise yang akhirnya berambisi menguatkan posisinya di istana Inggris akhirnya berusaha belajar memuaskan raja. Carlos yang cemburu diam-diam menyiapkan hidangan es krim dengan resep rahasia dengan tambahan bahan herbal yang dapat menurunkan gairah raja. Malangnya, Louise malah menyukai kondisi raja dengan kuantitas percintaan yang tidak biasanya :D Itu membuatnya bisa berpikir dan melakukan politik demi melaksanakan tugasnya di Inggris.

Hingga akhirnya, Carlos si pembuat es krim menyadari ada perubahan dalam mencari jati dirinya. Impiannya harus dibayar mahal. Dia tahu saat yang tepat melepas satu per satu hal yang terjadi di dalam hidupnya, termasuk cintanya pada Louise. Ketika dia berhasil menuliskan buku tentang pembuatan es krim, di saat itu dia merasakan manisnya pengaruh es di dalam hidupnya.

3 stars


8 comments on "#295 The Empress of Ice Cream"
  1. Ternyata banyak juga ya fiksi bernuansa kuliner, review yang bagus mbak:)

    ReplyDelete
  2. Aku gara - gara wedding officer, jadi pengen baca buku Anthony Capella yang lain Mbak :D.
    Jadi inget yang pembahasan kita di WA, tentang buku ini yang ada "gergajinya" :)) . Apa nanti di buku selanjutnya, ada "margarin" dan " sampanye"? X)))))

    ReplyDelete
  3. Oh.. buku selanjutnya tentang ....errr... viagra :D

    ReplyDelete
  4. woh... kayaknya ini romansnya nggak terlalu klise ya...dan jadi penasaran sama deskripsi pembuatan es krimnya. di wedding officer, deskripsi makanannya detail banget soalnya, nyam nyam...

    ReplyDelete
  5. Anthony Capella kalau sudah soal deskripsi makanan bawaannya jadi lapar, mbak :)

    ReplyDelete
  6. Wah, aku pikir aku salah inget judul buku karena aku inget beberapa temen bbi lain baca buku Anthony Capella. Ternyata memang buku yang beda ya :D
    Jadi penasaran pengen baca ini juga xD

    ReplyDelete
  7. apakah ini isinya ala-ala harlequin, Mbak? x)

    @lucktygs
    http://luckty.wordpress.com/2014/02/27/review-macaroon-love/

    ReplyDelete
  8. Nggak...ini historical fiction. Romance-nya dikit kok

    ReplyDelete