~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#300 Fanta C


Judul Buku : Fanta C (Mason Sisters #1)
Penulis : Sandra Brown
Halaman : 256
Penerbit : Fanfare

Elizabeth Burke telah menjanda selama dua tahun sejak kematian suaminya dalam sebuah kecelakaan. Saat ini dia hidup bersama dua orang anaknya, Megan (8 tahun) dan Matt (6 tahun). Untuk menghidupi keluarga kecilnya, Elizabeth membuka toko souvenir di sebuah hotel bernama "Fantasy". Sebenarnya nama ini terinspirasi dari plat mobil "Fanta C" pemberian adiknya. Plat mobil yang membuatnya sering dilirik oleh pengendara mobil lainnya.




 Selain nama toko dan plat mobilnya, Elizabeth memang seringkali berfantasi "liar". Khayalannya itu ga jauh deh dari adegan "kipas". Terkadang dia membayangkan antara penjaga istal kuda dengan nona majikannya, terkadang antara bajak laut dengan seorang putri bangsawan. Lilah, adiknya, kemudian menyarankan Elizabeth agar menuliskan fantasinya itu menjadi sebuah cerita dan mengirimkannya ke penerbit. Kebetulan sedang ada kontes menulis yang berhadiah uang dengan jumlah lumayan. Elizabeth tertarik, tapi dia malu untuk melakukannya. Baginya fantasi itu hanyalah  untuk dia sendiri saja, dan bukan konsumsi publik. Tapi tentu saja Elizabeth tetap menuliskannya, meski tulisan itu disimpannya sendiri.

Di sebelah rumahnya Elizabeth, tinggal seorang pria lajang. Usianya sepertinya lebih tua dari Elizabeth. Megan dan Matt sangat akrab dengan pria yang bernama Thad Randolph ini. Beberapa kali Elizabeth membayangkan dirinya dengan Thad dalam adegan intim. Tapi Elizabeth adalah wanita yang selalu penuh perhitungan dan berhati-hati. Dia tidak mau ada gosip yang beredar tentang dirinya yang seorang janda menggoda pria lajang. Alhasil, seringkali Elizabeth curiga kalau Thad menawarkan bantuan untuknya dan keluarganya.

Namun yang namanya chemistry, kalau sudah muncul antara pria dan wanita, tentu saja sulit dihindari. Suatu waktu, Elizabeth diajak makan malam oleh bos-nya, sementara Thad menawarkan dirinya untuk menjaga anak-anak. Ketika Elizabeth pulang larut malam dari kencannya, dia mendapati Thad masih ada di rumahnya. Thad yang cemburu berat menyerbu masuk ke kamar tidur Elizabeth dan mewujudkan salah satu fantasi liar Elizabeth. Malam itu mereka habiskan berdua memuaskan apa yang selama ini terpendam. Namun ketika keesokan harinya Elizabeth tahu kalau Thad sudah membaca salah satu tulisannya. Elizabeth malu banget, sampai dia bersikap defensif dan memarahi Thad karena telah melanggar privacy-nya.

Elizabeth adalah gambaran wanita pada umumnya. Tentu saja seorang wanita pasti pernah berfantasi "liar" seperti Elizabeth. Hanya saja (lagi-lagi seperti Elizabeth) beberapa orang berusaha memendamnya, menyimpan rapat-rapat dan malu untuk mengakuinya karena takut pada omongan orang lain. Saya menyukai salah satu perkataan Thad kepada Elizabeth dalam novel ini, "She is you. She's what you secretly think, how you feel about sexuality, how you feel about love, what you want in bed but would never ask for. Just like the moon, we all have a dark side, a part of us that the world doesn't see. It's in our makeup and is nothing to be ashamed of." Thad sendiri bukan orang yang jaim. Ketika dia menyukai Elizabeth, dia juga menyayangi kedua anaknya. Bagi Thad, Megan dan Matt itu satu paket dengan Elizabeth. Dia sendiri tidak memaksa Elizabeth ketika Elizabeth menutup diri, melainkan memberi ruang dan waktu bagi Elizabeth untuk memilih keputusannya sendiri.

Sebenarnya novel ini sudah diterjemahkan oleh GPU dengan judul Fantasi. Saya jadi penasaran dengan kisah Lilah dan Adam (bos-nya Elizabeth) dalam Adam's Fall. Sayangnya saya nggak nemu ebooknya yang bagus (mental gratisan :) ). Atau ada yang punya terjemahannya dan mau meminjamkannya pada saya?
2 comments on "#300 Fanta C"
  1. judulnya bikin haus XD kayaknya thad boleh juga jadi calon best book boyfriend ya..

    ReplyDelete
  2. […] masuk daftar wishlist untuk dibaca. Novel yang satu ini masuk dalam wishlist saya sejak membaca Fanta C. Saya penasaran dengan karakter Lilah Mason, adiknya Elizabeth yang nyentrik. Apalagi dalam novel […]

    ReplyDelete