~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#303 S.C.H.O.O.L. : Chemistry


Judul Buku : S.C.H.O.O.L. : Chemistry
Penulis : aL Dhimas
Halaman : 236
Penerbit : Gagas Media


Gagas Media hadir lagi dengan serial terbarunya, SCHOOL (Seven Complicated Hours Of Our Life). Masih berkisah tentang kehidupan remaja sekolahan, persahabatan, romantisme, dan lifestyle. Kalau pernah baca serial Glam Girls, yah sebelas duabelas-lah dengan itu.


Bahkan, di dalam novel ini masih ada disebut-sebut beberapa tokoh yang ada di Glam Girls. Bedanya, di serial Glam Girls mengambil lokasi sebuah sekolah bertaraf internasional di Jakarta, kali ini penulis membawa kita ke Batam, ke sebuah sekolah bernama Minerva School of Batam. Sebuah sekolah pencetak siswa-siswa berprestasi, perpustakaan terlengkap, dan lulusannya banyak yang masuk ke Nanyang University di Singapura.

Marsha (a.k.a Icha) memilih untuk bersekolah di Minerva untuk mengikuti jejak kakaknya. Kakaknya adalah pemenang olimpiade Matematika se-Riau, yang akhirnya bisa melanjutkan sekolahnya di Singapura. Tapi Icha tidak mau berada di bawah bayang-bayang kakaknya, sehingga dia memilih mata pelajaran Kimia untuk ditekuni. Ambisi utama Icha adalah menjadi peserta olimpiade Kimia mewakili sekolahnya. Untuk itu Icha benar-benar berusaha mencintai dan menguasai kimia.

Di sekolah, Icha punya empat sahabat dengan minat yang berbeda-beda. Agak berbeda dengan clique lainnya, Icha dan kawan-kawannya ini selalu tampil chic dan mengikuti perkembangan fashion. Kelimanya selalu berkumpul tempat yang mereka beri nama Happy Bodhi setiap jamistirahat. Kelimanya juga mengikrarkan bahwa persahabatan mereka adalah segalanya. Namun, ternyata masing-masing menyimpan rahasia yang tidak diketahui satu sama lain. Misalnya, Roro yang ternyata jalan dengan Martin tanpa sepengetahuan empat temannya yang lain. Atau Icha yang menyembunyikan hubungannya dengan Phil, teman sekaligus tetangganya. Ketika rahasia itu terkuak, persahabatan mereka terancam rusak. Well, memang terasa complicated hidup Icha dan kawan-kawannya ini.

Kalau melihat judulnya yang menggunakan kata Chemistry, tentunya di dalam novel ini banyak menyinggung tentang mata pelajaran kimia. Icha sendiri mengibaratkan persahabatannya bagaikan ikatan kimia antar unsur-unsur yang saling tarik-menarik. Kadang kala dia melihat persahabatan mereka sebagai senyawa koloid. Ada beberapa hal yang bisa merusak ikatan kimia dan senyawa koloid itu.

Sebagai orang yang menekuni ilmu sains, saya selalu tertarik dengan novel-novel yang menyertakan ilmu sains di dalam novel tersebut. Meski tidak mendalami ilmu kimia, tapi setidaknya saya pernah mempelajari mata pelajaran itu di SMA, kuliah S1, bahkan di kuliah S2. Ada beberapa bagian yang menyangkut kimia yang mengganggu saya di dalam novel ini. Yang pertama, ada kalimat yang diucapkan Icha seperti ini. "Aku gagal di seleksi pertama karena gugup sehingga menulis simbol tembaga atau Fe menjadi He alias helium."  Yah...pantesan aja gagal, non :D Tembaga itu kan cuprum (Cu). Kalau Fe itu besi. Sekilas terlihat sepele dan tidak mempengaruhi jalan ceritanya. Tapi gemes rasanya melihat kesalahan fatal itu. Teman saya malah bilang jangan-jangan ntar ada anak sekolahan yang baca novel ini trus pas ulangan kimia di sekolahnya dia ingatnya kalo tembaga itu Fe.  :D

Yang kedua, adalah ketika Icha menghadapi tes wawancara untuk seleksi olimpiade kimia di sekolahnya. Sang guru menanyakan tentang cara untuk menentukan titik ekuivalen pada titrasi asam basa, sesuai kemampuan Icha. Icha pun menjawab, sesuai kemampuannya dia akan menggunakan indikator asam basa yang praktis dan mudah. Kemudian dia bilang, jika kemampuannya di bidang kimia sudah meningkat, dia akan menggunakan pH meter. *hening sejenak*. Saya jadi teringat pada saat saya SMA dulu (tahun 1997). Jangankan siswa yang dipersiapkan untuk mengikuti olimpiade kimia, siswa biasa saja sudah menggunakan pH meter digital dalam praktikum kimia. Masak sih Icha yang bersekolah di sekolah keren di Batam belum bisa menggunakan pH meter? Lagipula bukannya lebih praktis dan mudah menggunakan pH meter daripada indikator asam basa? Atau saya yang salah nangkap maksud kalimat di dalam novel ini?

Terlepas dari hal itu, saya salut dengan keunikan yang saya temukan di novel ini. Mulai dari sampulnya (tidak usah diragukan lagi kalau Gagas Media), trus ada beberapa lembar halaman menyerupai buku tulis yang bisa diisi, jadwal pelajaran selama seminggu, mata pelajaran yang disukai, sampai kuis di halaman akhir (yang kunci jawabannya bisa didapatkan di edisi SCHOOL selanjutnya). Sangat sesuai dengan target pasar anak sekolahan. Saya jadi penasaran, apakah edisi berikutnya ada yang mengambil tema mata pelajaran Biologi? :)

2 stars
4 comments on "#303 S.C.H.O.O.L. : Chemistry"
  1. Terus.. belum ada komentar dari pengarangnya ya Mbak Desty? :/ Mungkin dianggapnya ini kesalahan remeh, karena cuma fiksi.

    ReplyDelete
  2. belum komen di sini. kalau di twitter cuman bilang terima kasih atas reviewnya

    ReplyDelete
  3. Aku ngakak baca update-an GR Mbak Desty ttg kesalahan Fe itu :))))
    Berharapnya sih buku-buku mendatang dari seri ini nggak cuma ngangkat matpel IPA aja, tapi IPS juga. Biar anak sekolah yg jadi sasarannya nggak nganggep remeh IPS hehe. Seru kyknya kalo ngulas Akuntansi, atau Sosiologi, misalnya :))

    ReplyDelete
  4. Bener nih! Masak Fe dibilang tembaga....................... Plis..............................

    ReplyDelete