~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#359 18 Seconds


Judul Buku : 18 Seconds (18 Detik) 
Penulis : George D. Shuman
Halaman : 408
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Jika kalian menarik apa pun ke dalam memori delapan belas detik kalian, seperti wajah seseorang yang kalian sayangi, kalian mendorong keluar kenangan lain. 

Sherry Moore mengalami kecelakaan pada saat masih kecil yang mengakibatkan dia kehilangan penglihatannya. Namun dibalik kekurangannya itu, dia memiliki kemampuan khusus. Ketika dia menyentuh tangan seseorang yang sudah meninggal, maka dia akan menyerap memori 18 detik terakhir dalam kehidupan orang tersebut. Memori itu akan muncul sekelebat bagaikan film pendek. Sherry beberapa kali menggunakan kemampuannya ini untuk menolong sahabatnya, Detektif John Payne. Suatu kali Payne mendapatkan kasus pembunuhan seorang wanita. Melalui Sherry, Payne mendapatkan gambaran tentang pembunuhnya. Namun penjelasan Sherry saja tidak cukup.

Letnan Kelly O’Shaughnessy juga sedang menghadapi kasus hilangnya beberapa gadis. Sebagai letnan yang baru, O'Shaughnessy menghadapi banyak tuntutan dari publik. Sementara dia sendiri menghadapi masalah dalam rumah tangganya yang menyebabkan perpisahan dengan suaminya. Ketika O’Shaughnessy menerima telpon dari Payne yang menanyakan tentang salah satu kasus kematian yang ada di distriknya, sedikit demi sedikit fakta mulai terkuak. Ternyata ada hubungan antara kasus yang dihadapi O’Shaughnessy dan kasus yang dihadapi Payne.

Sebenarnya alur dalam kisah ini cukup cepat dan penggambarannya pun lumayan detail. Dibuka dengan kisah Sherry yang membantu mengungkap satu kasus pembunuhan, saya berharap Sherry mendapatkan banyak porsi dalam novel ini. Apalagi kalau saya lihat di Goodreads, buku ini adalah buku #1 dari serial Sherry Moore. Sayangnya justru O’Shaughnessy yang mendapatkan banyak porsi. Kegalauan O’Shaughnessy dalam menghadapi rekan kerjanya dan mantan suaminya justru lebih banyak jika dibandingkan bagaimana dia mengungkap kasus yang dihadapinya.

Dikisahkan juga di dalam buku ini, bahwa si pelaku penculikan dan pembunuhan ternyata mengincar O’Shaughnessy dan Sherry. Tapi mengapa keduanya diincar, barulah dijelaskan menjelang akhir cerita. Mungkin penulis memang sengaja menyimpannya untuk membangun ketegangan yang entah mengapa tidak saya rasakan saat membaca buku ini. Jika saja tidak ada twist di akhir cerita, mungkin saya hanya memberikan dua bintang untuk novel ini. Padahal saya sudah lama penasaran dengan novel ini sejak pertama kali diterbitkan oleh GPU. Untung saya cuman minjam novel ini, jadi kecewanya gak pake banget :)

3 stars

* diikutkan dalam Lucky No.15 Reading Challenge kategori Something Borrowed
Be First to Post Comment !
Post a Comment