~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#439 Rencana Besar


Judul Buku : Rencana Besar
Penulis : Tsugaeda
Halaman : 373
Penerbit : Bentang Pustaka


Makarim Ghanim bukan seorang detektif. Tetapi pengalamannya di bidang ekonomi dan manajemen membuat kawan lamanya, Agung Suditama, meminta bantuannya untuk menyelidiki kasus internal di sebuah bank besar tempatnya bekerja sebagai Wakil Direktur. Agung memintanya untuk mencari tahu siapa pelaku yang menghilangkan dana 17 miliar milik Univeral Bank of Indonesia (UBI). 

Makarim sendiri sebenarnya pernah terlibat di dalam penyusunan sistem manajemen kepegawaian ketika UBI mengalami reformasi. Hal ini menjadi salah satu pendorong yang membuatnya akhirnya menerima kasus itu. Ditambah lagi dia butuh kesibukan pasca perceraiannya dengan istrinya. Makarim hanya perlu menyelidiki 3 orang karyawan UBI bernama Rifad Akbar, Amanda Suseno, dan Reza Ramaditya.

Tidak butuh waktu lama bagi Makarim untuk menyelesaikan laporan penyelidikannya. Namun perbincangannya dengan istrinya terkait kasus yang sama yang menimpa sebuah bank swasta di tahun 2004 membuatnya kembali berpikir. Dana itu tidak hilang. Ada orang yang sengaja merusak sistem pelaporan dan hendak menyampaikan pesan kepada jajaran Direksi. Makarim kembali membuka dokumen-dokumen yang diberikan kepadanya, dan semua itu membawanya kepada satu nama baru, Ayumi Pratiwi. Siapa dia dan apa hubungannya dengan kasus ini?

Awalnya saya berkenalan dengan karya Tsugaeda justru lewat buku kedua, Sudut Mati. Dari sana saya jadi penasaran dengan buku pertama. Akhirnya dengan bantuan seorang teman saya mendapatkan buku ini. Tidak banyak karya penulis Indonesia di genre thriller seperti yang ditempuh oleh Tsugaeda, apalagi berhubungan dengan kasus ekonomi perbankan.

Saya sempat khawatir akan sulit mencerna isi buku ini, karena saya awam di bidang perbankan itu. Sementara background yang dibangun di dalam novel ini kental dengan kegiatan di bank. Ternyata kekhawatiran saya tidak terbukti, saya bisa melahap buku ini dengan mudah dan tentu saja membuat adrenalin dan emosi saya ikut terpompa. Buku ini bukan hanya membahas kasus hilangnya dana di UBI, tapi juga masalah hak buruh dan bandar narkotika.

Karena saya sudah membaca buku kedua dari penulis, saya sudah tahu karir Makarim sebagai detektif "jadi-jadian" tidak berhenti. Rasanya saya ingin sekali bertanya kepada penulis, kapan buku ketiganya terbit..hehe. Dan ohya, ada yang mau kasih bocoran tidak siapa pemuda dan perempuan yang ada di prolog buku ini?

4 stars
Be First to Post Comment !
Post a Comment