~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#453 Career of Evil



Cormoran Strike dan Robin Ellacott kembali lagi. Biro detektif yang dikelola oleh dua orang ini sedang diberkahi dengan banyak klien, berkat pemberitaan kesuksesan Cormoran Strike mengungkap kasus-kasus yang sulit dibongkar oleh kepolisian. Hingga suatu hari, Robin menerima paket yang berisi sebuah potongan tungkai kaki wanita beserta secarik pesan yan berisi lirik lagu favorit mendiang ibu Cormoran. 

Setelah menyelidiki dengan singkat, Cormoran mengetahui bahwa paket itu awalnya ditujukan untuknya. Polisi mencurigai satu orang tersangka bernama Terence 'Digger' Malley, yang dikenal sebagai penjahat yang senang memutilasi korban dan mengirimkannya lewat pos. Tapi Cormoran berpendapat lain. Dia mencurigai tiga orang dari masa lalunya. Yang pertama adalah Donald Laing, seorang sosiopat yang pernah dijebloskan ke penjara oleh Cormoran. Yang kedua adalah Noel Brockbank, seorang dari angkatan yang pernah melakukan pelecehan seksual pada anak perempuannya. Dan yang ketiga adalah Jeff Whittaker, ayah tiri Cormoran yang menikahi ibunya karena mengicar hartanya. Bersama dengan Robin, Cormoran mulai menyelidiki ketiga orang yang dicurigainya itu.

Pada buku ketiga dari serial Cormoran Strike ini, pembaca akan dihadapkan pada dua sisi cerita. Sisi pertama menceritakan bagaimana Cormoran dan Robin menjalankan aksi detektifnya, sementara di sisi kedua pembaca diajak mengikuti kekejaman yang dilakukan oleh si pengirim tungkai. Orang ini memiliki suatu penyimpangan perilaku yang disebut Acrotomophilia, yaitu jenis penyimpangan seksual yang pemuasannya didapat dari fantasi atau tindakan yang melibatkan orang yang diamputasi. Dia akanmerasa sangat puas jika bisa mendapatkan potongan tubuh korbannya sebagai trofi. Dalam penyelidikannya, Cormoran dan Robin berhadapan dengan sekelompok orang  BIID (Body Integrity Identity Disorder). Orang dengan penyimpangan BIID ini memiliki pemikiran untuk mengamputasi salah satu anggota tubuhnya karena menganggap anggota tubuh itu tidak sesuai dengan diri mereka. Salah satu korban mutilasi (pemilik tungkai yang diterima oleh Robin) ingin memotong tungkai kakinya, dan dia tertarik dengan Cormoran yang juga memiliki cacat yang sama. Meski saat membacanya saya berasa ngeri bercampur mual, saya senang bisa mendapatkan pengetahuan baru mengenai penyimpangan perilaku ini.

Namun tentu saja selain misteri pembunuhan yang diungkap oleh detektif andalan bertubuh besar ini, hubungan antara Cormoran dan Robin adalah daya tarik utama bagi saya untuk membaca buku ketiga ini. Setelah dibuat penasaran di akhir buku kedua (The Silkworm), saya dibuat gregetan setengah mati sama kelakuan Cormoran dan Robin. Seperti yang sudah diketahui sebelumnya, Robin memang sedang mempersiapkan pernikahannya dengan Matthew, tunangannya. Sebagaimana layaknya pasangan yang akan menikah ada saja hal-hal yang menguji hubungan mereka. Yang menggemaskan itu adalah gaya-sok-cuek-tapi-butuh-nya Cormoran terhadap Robin. Dengan alasan hubungan profesional Cormoran berusaha menyingkirkan perasaan pribadinya untuk Robin. Bahkan Cormoran bela-belain pacaran sama seorang wanita yang hampir bercerai dengan suaminya.

Serial Cormoran Strike ini memang layak untuk dikoleksi. Gaya Robert Galbraith bercerita dengan mendetail membuat pembaca dengan mudah jatuh cinta pada duo detektif Cormoran dan Robin. Saya sendiri mengoleksi ketiga serial Cormoran ini. Sayangnya ukuran buku yang besar membuat saya malas membaca paperback-nya. Megangnya susah kalau dibaca sambil tiduran, apalagi kalau dibawa kemana-mana. But, thanks to Gramedia.com dan SCOOP yang sudah memberikan versi digitalnya membuat saya dengan mudah membaca buku ini. Kamu juga bisa membeli ebook dari Career of Evil ini di SCOOP dengan harga yang lebih terjangkau. Cukup klik banner yang ada di bawah ini ya.

9

Career of Evil (Titian Kejahatan)
Robert Galbraith
552 halaman
Gramedia Pustaka Utama
April, 2016
4 stars

#452 Stuck in Love


Judul Buku : Stuck in Love

Penulis : Stephanie Zen

Halaman : 312

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama



Meskipun sudah menduga sebelumnya, Alleira tetap terkejut ketika dipanggil oleh atasannya dan diberikan pilihan apakah menyerahkan surat pengunduran diri atau dipecat dengan resmi dari tempatnya bekerja sekarang. Bekarja di bidang akuntansi memang bukan hal yang diinginkan Alleira, tapi harus kehilangan pekerjaan di Singapura membuatnya shock. Dia tetap membutuhkan pekerjaan agar bisa tinggal dekat dengan Enzo, sahabatnya. 

#451 Persona




Judul Buku : Persona

Penulis : Fakhrisina Amalia

Halaman : 248

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama



Azura adalah seorang anak tunggal, dan juga gadis pendiam. Hampir setiap hari dia mendengarkan pertengkaran kedua orang tuanya. Namun suara-suara pertengkaran itu akan hilang ketika Azura mulai mengiris pergelangan tangannya. Rasa sakit dari sayatan itu mengalihkannya dari dunia nyata. 

#450 A Untuk Amanda



Judul Buku : A Untuk Amanda

Penulis : Annisa Ihsani

Halaman : 264

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

"Katakan pada saya, Amanda," kata Dokter Eli, "apa kau pernah mendengar tentang impostor syndrome atau sindrom penipu?"

Aku menggeleng. (Hal. 149) 

#449 Deessert



Judul Buku : Deessert

Penulis : Elsa Puspita

Halaman : 318

Penerbit : Bentang Pustaka


Naya akhirnya nembak Dewa, adik Lulu, sahabatnya. Naya yang biasanya pacaran dengan cowok-cowok populer menyatakan perasaannya pada Dewa di perpustakaan sekolah. Alasan Naya sebenarnya sederhana, dia sudah bosan dengan cowok-cowok pecicilan. Tapi Dewa berbeda, pembawaannya yang tenang menjadi daya tariknya yang utama. Naya ingin Dewa adalah yang terakhir untuknya.

#448 Javier




Judul Buku : Javier

Penulis : Jessica Huwae

Halaman : 264

Penerbit : Bentang Pustaka


Javier adalah seorang penulis Indonesia dengan reputasi internasional. Sayangnya sudah lama dia vakum tidak mengeluarkan karya lagi. Sampai akhirnya, editornya yang bernama Rosi turun tangan. Dia memberikan batas waktu 30 hari untuk menyelesaikan naskah yang dijanjikannya, atau Javier harus mengembalikan uang muka yang sudah lama diterimanya.

#447 To Live



Judul Buku : To Live (Hidup)

Penulis : Yu Hua

Halaman : 224

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Suatu waktu ada seorang pengelana yang berkelilin untuk mengumpulkan lagu-lagu rakyat. Dia kemudian bertemu dengan seornag bapak tua yang sedang mengerjakan sawahnya, ditemani oleh seekor sapi. Bapak itu bernama Fugui, dan dia menceritakan kisah hidupnya kepada si pengelana. 

#446 Teka-Teki Terakhir


IMG-20160708-WA0002

Judul Buku : Teka-Teki Terakhir

Penulis : Annisa Ihsani

Halaman : 256

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Laura Welman, seorang anak perempuan berusia 12 tahun, merasa sangat sedih ketika mendapatkan nilai nol di kuis Matematika. Pada perjalanannya pulang ke rumah, dia melipat kertas kuisnya itu menjadi sebuah perahu kertas, kemudian membuangnya di tempat sampah keluarga Maxwell, tetangganya yang aneh. Tuan Maxwell dan istrinya dianggap aneh karena mereka jarang keluar rumah. Lagipula rumah mereka terkesan angker dan tidak terawat. 

#445 The Last Breath




Buku : The Last Beath

Penulis : Kimberly Belle

Halaman : 472

Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Enam belas tahun lamanya Ray Andrews menjalani hukumannya di penjara dengan tuduhan telah membunuh Ella Mae, istrinya. Kini dalam keadaan sekarat karena kanker, Ray akan menjalani tahanan rumah atas permintaan Cal, pengacaranya sekaligus saudaranya. Ray akan menghabiskan hari-hari terakhirnya di rumahnya dan menantikan ajal menjemputnya. Cal telah menyediakan seorang perawat khusus yang akan menjamin Ray tidak mengalai kesakitan. Cal juga meminta ketiga anak Ray (Bo, Lexi dan Gia) untuk menemani ayah mereka di sisa hidupnya. Namun dari ketiga anak itu hanya Gia Andrews yang kembali ke rumah itu. 

Berlibur Bersama Buku



Libur t'lah tiba...libur t'lah tiba...hore...hore...hore!!

Berbeda dengan lanjutan lirik lagu di atas yang menyuruh kita untuk menyimpan buku, di liburan kali ini saya justru mengeluarkan banyak buku untuk dibaca. Meski dapat jatah libur dari kampus seminggu penuh selama minggu Lebaran ini, saya tidak berlibur ke luar kota dan hanya tinggal di rumah saja. Sambil menghabiskan waktu bersama Yobel, tentu saja saya juga berencana membaca banyak buku.