~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

[Wrap Up] 5 Buku yang Wajib Dibaca Tahun 2016

Postingan ini dibuat kurang lebih setahun yang lalu, di saat kehidupan saya masih rada senggang. Terinspirasi oleh postingannya Steven, saya juga berminat membuat resolusi bacaan di tahun 2016. Lima buku yang saya pilih adalah dari timbunan saya yang sudah ada entah kapan (setahu saya kelima buku itu sudah menguning kertasnya). 


Mo baca buku kayak apa? Saya sengaja memilih buku yang “out of my comfort zone”. Entah mengapa buku itu ada di timbunan saya. Di blog ini saya pernah bilang kalau favorit saya adalah romance dan thriller.

Kenapa ndak milih buku dengan genre favorit saja?  Saya ingin menantang diri saya sendiri. Kalau nggak gitu, kelima buku ini bakal selamanya menjadi penghuni pojok timbunan saya. Lagian saya sekarang tinggal di kota yang tidak ada toko bukunya dan sedang mengencangkan kancing dompet. Membabat timbunan sepertinya adalah resolusi terbaik.

Dih…kok cuma 5 buku? Judulnya kan lima. Membaca buku bukan favorit itu susah, lho… Gini aja. Saya akan mereview kelima buku itu juga. Akan saya posting di blog saya, dan juga di blog ini. Boleh kan, Pat?

Yah sudahlah… bukunya apa saja?


yun hua

Buku ini saya dapat dari Mas Tezar sebelum saya meninggalkan Jogja. Pernah berada di wishlist saya mungkin jadi alasan kenapa MasTez ngasih buku ini ke saya. Kenapa jadi wishlist? Saya juga ndak tahu kenapa…


putri

Dulu pengen buku ini karena baca reviewnya Mbak Truly. Saya juga pernah mengikuti RC Asian Literaturedari Mbak Maria, jadi saya beli buku ini supaya bisa ikutan RC itu.
Sayangnyasampai sekarang
belum juga sudah saya baca.

Hawa – Elissa Elliott

hawa

Buku ini adalah bentuk fiksi dari kisah Adam dan Hawa. Kebetulan ada diskon di Gramedia dan saya mendapatkan buku ini seharga 40ribu, saya senang sekali. Tapi yah gitu deh…

Kehidupan Abadi Henrieta Lacks – Rebecca Skloot

kehidupan

Buku biografi ini ada hubungannya sama Kultur Jaringan, salah satu mata kuliah di Biologi. Well, that’s clear enough why I have to collect this book. Hanya saja banyak buku menarik lainnya yang membuat saya berpaling dari buku ini. Lagian si Henrietta itu sel-nya buat kultur hewan. Yang saya kerjakan kan kultur tanaman.


cara

Konon katanya ibu-ibu yang sudah punya anak harus baca buku ini. Setidaknya saya sudah selangkah lebih maju daripada ibu-ibu yang belum punya buku ini.





Okey... itu rencananya. Dan ternyata saya hanya mampu membaca 3 dari 5 buku-buku itu. Saya tidak akan mengatakan saya nggak punya waktu untuk membacanya, karena saya masih sempat membaca buku lain. Dua buku yang tersisa dari daftar itu memang masuk kategori buku bantal, dan membuat saya super duper malas untuk membacanya. Mungkin mereka memang ditakdirkan untuk menjadi timbunan sampai batas waktu yang tidak ditentukan.

Dan.... Dear Opat, saya
separuhgagal menunaikan target saya sendiri. Maafkan saya. Ternyata niat saya hanya berjalan 60% saja. Hehe...
Be First to Post Comment !
Post a Comment