~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#470 Some Kind of Wonderful


Judul Buku : Some Kind of Wonderful
Penulis : Winna Efendi
Halaman : 360
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Tujuh tahun yang lalu, Liam Kendrick meninggalkan Jakarta. Alasan utamanya adalah karena Wendy, gadis yang menjadi cinta pertamanya, memilih adiknya sendiri sebagai pasangan hidup. Liam merasakan ruang kosong di hatinya, dan dia mengisinya dengan kecintaannya yang lain. Alih-alih mencari ibu kandungnya di Sidney, Liam justru sukses menjadi chef di sana. 


Rory Handitama, juga mengalami kekosongan di dalam dirinya. Tiga tahun yang lalu suaminya, Jay dan anaknya, Ruben meninggalkan dirinya dalam suatu kejadian yang menurut Rory itu adalah kesalahannya. Rory melepaskan semua mimpinya menjadi pemusik, dan menjalani hari-harinya secara otomatis. Yang ada di kepalanya hanyalah bagaimana melunaskan tunggakan di rumah sakit.

Baik Liam maupun Rory adalah orang-orang yang menderita kehilangan orang yang dicintainya. Mereka paham arti kesepian dan tenggelam dalam duka. Keduanya memasang tembok tinggi dengan caranya masing-masing. Liam dengan mencari wanita-wanita lain, sementara Rory dengan menutup diri dari pria lain. Ketika Liam dan Rory bertemu, keduanya merasakan ada rasa lain yang hadir. Tapi Rory tidak sanggup menjalaninya.

...mungkin kamu akan melihat bahwa apa yang kubilang selama ini benar, bahwa yang kamu takuti bukan mengingat, tapi melupakan. (hal.284)

Saya ikut merasakan depresi saat membaca novel ini. Aura kesedihan sangat kuat di dalam novel ini. Alurnya lambat namun terasa realistis. Segala detail kesedihan Rory dituliskan dengan baik. Bahkan kehadiran bayang-bayang Jay dan Ruben yang senantiasa muncul ketika Rory mulai disergap keraguan. Jika saya berada di posisi Rory, mungkin saya bisa tidak berani melanjutkan hidup. Di sisi lain, Liam berusaha melepaskan diri dari bayang-bayang Wendy. Wendy sendiri berkeras ingin tetap bersahabat dan dekat dengan Liam. Dia selalu berusaha menghubungi Liam meski mendapatkan penolakan berkali-kali. Hubungan antara Rory dan Liam pun bisa dibilang tidak berjalan mulus. Apakah keduanya bisa saling melengkapi?

Jujur saja, saya membaca novel ini karena penasaran. Winna selama ini menulis novel romance-nya di Gagas Media. Bisa dibilang dia salah satu novelis andalan Gagas Media. Lantas tiba-tiba dia muncul di lini Metropop-nya GPU. Sejauh yang saya rasakan, tidak ada perbedaan antara tulisan Winna di GM dan GPU. Rasanya masih sama dengan novel-novelnya yang sebelumnya. Kalaupun ada nuansa metronya hanya pada gaya hidup Liam sebagai seorang selebriti. Sisi baiknya, Winna konsisten dengan gaya menulisnya, apapun penerbitnya.

3 stars

1 comment on "#470 Some Kind of Wonderful"
  1. hmmm...3 bintang, ya... berarti masih remaja-muda juga tokohnya ya, Des? bukan yang 30-something?

    ReplyDelete