~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#481 Perkawinan


Judul Buku : Perkawinan
Penulis : Emma Darcy
Halaman : 248
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama

Tessa Stockton baru saja mendapati tunangannya berselingkuh ketika mereka sedang mempersiapkan pernikahan mereka. Setibanya di kantor, dia diberi tugas menjadi sekretaris pengganti bagi Blaize Callaghan, direktur utama perusahaan tempatnya bekerja. Bertekad untuk melupakan pengkhianatan kekasihnya, Tessa mengambil tugas mendampingi Blaize selama tiga hari. 


Blaize sendiri menghendaki seorang sekretaris yang bekerja dengan cepat, efektif dan efisien. Tidak boleh ada kesalahan sedikit pun. Meski sempat ragu, Tessa menyanggupi permintaan Blaize. Blaize selalu terlihat serius, namun Tessa yakin Blaize diam-diam mengamati dirinya.

Sebenarnya saya sudah pernah membaca novel ini empat tahun yang lalu. Tapi, ketika saya menemukan ebook-nya dengan cover yang baru, saya ingin membacanya kembali. Ternyata memang hanya berganti cover saja menjadi lebih modern, isi dan layoutnya tidak berubah. Meski demikian, saya menikmati membaca ulang novel ini karena tetap terasa lucu.

Lucunya bagaimana? Jadi... antara Tessa dan Blaize ini mereka berdialog dengan gaya kaku dan menggunakan bahasa baku. Blaize memanggil Tessa dengan nama belakangnya "Stockton", sedangkan Tessa memanggil Blaize dengan sebutan "Sir". Yang namanya Harlequin, pastilah ada adegan romantisnya kan? Simak dialog berikut ini

"Saya pikir..."
"Stockton, ini bukan saatnya untuk berpikir.", kata Blaize dengan lembut..."Sepasang mata yang indah, Stockton"
"Terima kasih, Sir.. Saya hendak mengatakan ini bukan gagasan yang bagus, Sir".
"Sebaliknya, Stockton. Ini cara menghilangkan ketegangan yang paling baik yang aku tahu. Aku punya banyak pengalaman."
"Ya, Sir. Saya yakin, Anda punya banyak pengalaman". Blaize mulai membuka kancing blusnya dengan cepat namun lembut penuh pengalaman."

Yah...bayangkanlah semua adegan lainnya dengan sebutan "Stockton" dan "Sir" :D

Mungkin terkesan garing dan cheesy ya...tapi bagi saya membacanya terasa lucu. Saya jadi lebih fokus sama dialog-dialog mereka daripada alur ceritanya sendiri. Tessa yang awalnya ingin menampilkan citra profesionalisme dan memisahkannya dengan kesenangan. Tetapi Blaize dengan lihainya mengalihkan perhatian Tessa dan membuatnya setuju atas apa yang mereka lakukan tanpa penyesalan (tidak berarti Tessa menyesal mendapatkan pengalaman bersama Blaize).

Saya suka dengan karakter Tessa. Dia wanita yang tangguh dan memiliki pertahanan diri yang tinggi. Meskipun dia merasa dirinya hanya sebagai selingan bagi Blaize, dia tahu bagaimana membatasi dirinya dari kesenangan, dan tidak memperlihatkannya sebagai bentuk kekalahan di mata Blaize.

Berhubung judulnya Perkawinan, pastinya hubungan mereka sampai ke sana. Tapi apakah sebutan itu masih terus berlanjut? Baca saja bukunya ya... dijamin tidak menyesal.

3 stars
Be First to Post Comment !
Post a Comment