~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#492 Sang Putri dan Sang Pemintal


Judul Buku : Sang Putri dan Sang Pemintal
Penulis : Neil Gaiman
Halaman : 68
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Pernah membaca/mendengar kisah Putri Salju dan Putri Aurora? Atau mungkin menonton fimnya baik versi kartun Disney, maupun yang diangkat ke layar lebar? Ada baiknya menyiapkan hati dan diri sebelum membaca buku Sang Putri dan Sang Pemintal ini. Dijamin dongeng masa kecilmu tidak akan sama lagi.
Sebab ini versi cerita Neil Gaiman, dan kata Neil Gaiman, "Kalian tidak butuh pangeran untuk menyelamatkan kalian. Saya tidak begitu suka cerita-cerita yang wanita-wanitanya diselamatkan pria."
Sinopsis di sampul belakang buku ini saja sudah memancing rasa penasaran. Kisahnya dimulai dengan kehadiran 3 kurcaci yang hendak menghadiri pesta pernikahan seorang Ratu. Di perjalanan, mereka mendengar kabar ada wabah tidur di kerajaan yang paling dekat dengan kerajaan sang Ratu. Sepertinya wabah ini berhubungan dengan sihir. Seorang putri tertidur, dan rakyatnya ikut tertidur.

Sementara itu, sang Ratu sedang mempersiapkan pernikahannya dengan seorang pangeran. Ketika mendapat laporan tentang wabah itu dari ketiga kurcaci, rasa penasarannya bangkit. Dia mempersiapkan diri untuk perjalanan ke kerajaan di seberang gunung itu. Ketiga kurcaci yang menemaninya meyakinkan Sang Ratu tidak akan terkena dampak wabah itu. Toh Sang Ratu pernah tidur selama setahun, dan bisa bangun kembali.

Perjalanan pun dimulai. Ada banyak kejadian mistis yang ditemui. Suatu kali Sang Ratu hampir menyerah dengan kantuk, dan dia minta kepada seorang kurcaci untuk menusuk jarinya dengan duri mawar. Ketika tiba di istana yang dipenuhi dengan rumpun bunga mawar, yang dijumpainya di sana sangat berbeda dengan yang diharapkannya.
Ada piihan, selalu ada pilihan 
Buku ini adalah buku ber-ilustrasi kedua dari Neil Gaiman yang saya baca. Saya bukan fans beliau, saya memilih membaca buku ini juga karena melihat jumlah halamannya yang sedikit. Menurut beberapa teman, karya-karya Neil Gaiman sering diwarnai dengan twist yang mengejutkan. Dan begitupun di dalam buku ini. Alih-alih menjumpai seorang pangeran yang membangunkan si Putri Tidur, Sang Ratu lah yang mencium dan menghembuskan nafas ke mulut Putri Tidur (dan ohya FYI, ini bukan LGBT version dari Sleeping Beauty ya). Tetapi, ketika si Putri Tidur terbangun dia menjumpai tatapan mata Si Putri yang sama dengan sorot mata Ibu Tiri-nya. Di sini saya baru menyadari, Sang Ratu adalah Putri Salju.

Mungkin buku ini adalah retelling Sleeping Beauty dan Putri Aurora yang terbaik yang pernah saya baca. Tokoh-tokoh di dalam buku ini yang didominasi perempuan masing-masing punya kekuatan karakter. masing-masing melakukan pilihan yang akan menentukan jalan hidup mereka. Bahkan Perempuan Tua yang tinggal bersama Putri Tidur juga memiliki pilihan ketika benang pemintal ada di tangannya. Buku ini ingin mengatakan bahwa pilihan selalu ada untuk dipilih.  Pilihan untuk mengambil kehidupan atau pilihan untuk menjalani kehidupan. Pilihan untuk kembali atau pilihan untuk terus berjalan.



Be First to Post Comment !
Post a Comment