~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#530 The Rosie Effect


Judul Buku : The Rosie Effect
Penulis: Graeme Simsion
Halaman : 464
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Hampir dua tahun lamanya sejak saya membaca The Rosie Project, akhirnya saya membaca sekuelnya, The Rosie Effect. Masih bercerita seputar kehidupan Don Tillman dan Rosie. Kalau belum membaca buku pertama, saya sarankan lebih baik membaca buku itu terlebih dahulu sebelum melahap buku kedua ini. 

Setelah menikah, Don dan Rosie pindah ke Amerika karena Rosie melanjutkan sekolah S2nya di bidang kedokteran sambil menyelesaikan S3 di bidang psikologi. Sementara itu Don bekerja di Fakultas yang sama sebagai associate professor bidang genetika. Hidup mereka masih sama, dalam artian Don dengan segala keteraturannya, Rosie berusaha mengikuti. 

Sampai Rosie menyampaikan bahwa dirinya hamil. Bagi Don, hamil belum masuk ke dalam rencana hidupnya hingga bertahun-tahun ke depan. Di saat yang bersamaan, Gene (sahabat Don dari Australia) akan datang ke Amerika karena berpisah dengan Claudia istrinya. Rosie sendiri tidak begitu menyukai Gene karena proyek aneh Gene tentang meneliti perilaku seks wanita dari tiap negara dengan objek uji adalah Gene sendiri. Iya...dia sudah berhubungan seks dengan lebih dari 26 wanita, hal yang akhirnya membuat Claudia memutuskan untuk berpisah. Dan Don tahu Rosie tidak akan setuju jika Gene hidup bersama mereka. Dua hal itu cukup membuat Don harus menata ulang hidupnya. 

Kalau di buku #1, Don mengerjakan Proyek Istri, kali ini Don memiliki Proyek Bayi. Kehadiran BUD (Baby Under Development) - begitu cara Don menyebut calon bayinya- membuat kehidupan Don berubah drastis. Target utama Don saat ini adalah mencegah Rosie mengalami stres yang akan mempengaruhi kehamilannya. Don yang sangat teoritis, memandang segala sesuatunya berdasarkan prinsip ilmiah, akhirnya harus mengalami berbagai kesulitan. Ditangkap polisi, berurusan dengan dinas sosial, hingga menghadapi kenyataan Rosie menginginkan perpisahan.

Pada dasarnya Don mengalami stres menjadi calon ayah. Dia tidak pernah berurusan dengan anak kecil, belum tahu apa yang harus dilakukan. Sebagai seorang ilmuwan Don mengandalkan cara-cara ilmiah untuk belajar menjadi seorang ayah. Meski aneh, sebenarnya Don cukup romantis. Salah satunya adalah dengan menggambar tahapan perkembangan BUD setiap minggunya pada ubin ruang kerjanya. Dia pun menjaga asupan gizi Rosie, melarang Rosie mengonsumsi hal-hal yang membahayakan janinnya. Yang lucu adalah ketika Rosie ingin memakan sesuatu atau melakukan sesuatu yang menurut Don berbahaya, Rosie akan menyebutkan sumber ilmiahnya lengkap dengan sitasinya. Dan Don langsung diam disodorkan bukti ilmiah itu. LOL.

Saya teringat perkataan Don di buku The Rosie Project, bahwa cinta seharusnya bukan ilmu eksakta. Demikian pula dengan menjadi orangtua. Lihat saja Don, dengan segala litratur ilmiah tentang kehamilan, apa yang dia dapatkan? Lebih banyak kesulitan. Tapi Don tetaplah Don. Dia yakin cara ilmiah selalu berperan dalam hidupnya. 

Saya merekomendasikan novel tentang kehamilan yang "cukup ilmiah" ini untuk dibaca oleh calon orangtua. But please... gak perlu sampai meniru Don ya... Novel ini sangat menghibur dengan caranya sendiri. 





2 comments on "#530 The Rosie Effect "
  1. Saya menyesal banget karena menghibahkan buku pertamanya, yang baru saya baca beberapa lembar awal. Saya nyerah karena bukunya terlalu tebal dan tidak menduga bakal ada lanjutannya. Jadi, saya harus mencari dahulu buku pertamanya dahulu biar bisa baca buku ini. Soalnya, tema ceritanya unik, menarik, dan pas sesuai usia dewasa saya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Saya lebih suka buku pertama daripada buku kedua, sejujurnya :)

      Delete