~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#79 Sweet Nothings


Judul Buku : Sweet Nothings
Penulis : Sefryana Kharil
Halaman : 316
Penerbit : Gagas Media

Sejak membaca sneak peek mengenai novel ini di sini, saya ingin segera memiliki novel ini. Saya baru membaca satu novel lain karya Sefryana yaitu Coming Home. Dan ternyata masih ada hubungan antara tokoh di Coming Home dengan tokoh di Sweet Nothings ini. Amara (dari Coming Home) adalah adik dari Saskia,tokoh wanita utama di novel ini. Saskia adalah pemilik toko kue Sweet Sugar, yang membutuhkan seorang pastry chef untuk tokonya. Indira, bagian marketing di tokonya memperkenalkan adik sepupunya, Harsa kepada Saskia. Harsa sendiri sudah punya segudang pengalaman sebagai pastry chef di usianya yang tiga puluh tahun.

Konflik antara Saskia dan Harsa dimulai sejak pertemuan pertama mereka. Sebenarnya bukan Harsa yang bermasalah, melainkan Saskia. Saskia menyadari dia memiliki rasa yang berbeda terhadap Harsa. Tapi hal tersebut bertentangan dengan logikanya.
Aku menyukaimu, aku membencimu. Aku tak bisa menerima setiap perubahan yang terjadi dalam diriku saat bertemu denganmu.
 Sudah tujuh tahun lamanya Saskia membangun benteng pertahanan di dalam dirinya yang pernah terluka oleh cinta. Pernikahannya yang pertama membuatnya belajar bahwa cinta saja tidak cukup untuk menjalani suatu hubungan, apalagi pernikahan. Mantan suaminya, Edo, yang dia kira mencintainya ternyata bukanlah pasangan hidup yang diharapkannya. Hanya Saskia yang berusaha menjadi penopang rumah tangganya, menghidupi Edo, Abi dan Tasya (kedua anak mereka).  Rasa lelah dan sakit hati karena pertengkaran dan tidak adanya dukungan dari suaminya mendorong Saskia untuk mengakhiri pernikahannya. Sayangnya, tiga hari setelah Saskia menggugat cerai Edo, Edo meninggal karena sebuah kecelakaan. Saskia bingung antara merasa lega dan sedih. Tapi yang pasti Saskia tidak merasa kehilangan Edo. Dia hanya kehilangan kepercayaan dirinya akan suatu hubungan. Baginya selama dia berusaha untuk yang terbaik untuk dirinya dan anak-anaknya itu sudah cukup.

Tapi semuanya berubah sejak Harsa hadir dalam hidupnya, apalagi ketika Harsa juga menunjukkan rasa yang sama. Saskia mati-matian menutup dirinya, berusaha membenci Harsa. Energi negatif yang dipancarkan Saskia dari tingkah lakunya terhadap Harsa membuat saya sebagai pembaca menjadi lelah. Saskia terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri, sehingga dia melupakan orang lain di sekitarnya, termasuk kebutuhan anak-anaknya akan seorang ayah.  Penokohan Saskia yang tenggelam dalam ketakutannya membuat saya teringat dengan Amirah, tokoh wanita di Coming Home. Dua-duanya punya sifat yang sama. Entah karena diceritakan bersaudara, sehingga Sefryana perlu mengulang karakter yang sama di kedua novelnya ini.

Harsa yang tidak putus asa mencoba meyakinkan Saskia, hingga akhirnya Saskia mulai membuka diri dan cintanya pada Harsa.  Hubungan antara dua koki ini manis sekali. Tapi manisnya tidak bertahan lama. Perbedaan umur dan status jandanya membuat Saskia kembali menutup diri ketika Harsa melamarnya untuk menjadi istrinya. Saskia tidak mau mengalami luka yang sama lagi, sehingga dengan sengaja dia melukai Harsa. Kembali Saskia masuk ke dalam "kotak" yang dibuatnya untuk melindungi hatinya.

Saya cukup menyukai tema kuliner yang diangkat pada novel ini. Apalagi ada resep dan tips-tips membuat kue yang bertaburan di halaman demi halaman novel ini. Quote-quote indah juga banyak dijumpai. Cover dan pilihan ornamen di bagian bab-nya yang lembut sangat pas menggambarkan suasana toko kue Sweet Sugar.   Dan yang paling sweet adalah tokoh Harsa tentunya. Pria yang bisa memasak selalu punya tempat istimewa dalam pandangan saya :)



1 comment on "#79 Sweet Nothings"
  1. jiah, udah baca aja, aku belum, huhuhu
    aku suka nih karya2 Sefry, romantis :))

    ReplyDelete