~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#154 Wonder


Judul Buku : Wonder
Penulis : R.J.Palacio
Halaman : 430
Penerbit : Atria
Usia kelayakan baca : 10 tahun ke atas

Menurut beberapa orang yang sudah membaca buku ini kisah August akan membuat pembacanya menangis. Saya sudah mempersiapkan diri sejak awal, tetapi sampai pertengahan saya hanya terharu. Tetapi pada saat menutup buku ini, saya mendapati diri saya menangis, bukan saja karena kisahnya, tetapi juga karena harus berpisah dengan August.
"Namaku August. Aku tidak akan menggambarkan seperti apa tampangku. Apa pun yang kaubayangkan, mungkin keadaannya lebih buruk."
August menderita mandibulofacial dyostosis, mutasi genetik pada gen TCOF1, kromosom 5 dalam tubuhnya, yang membuat wajahnya terlihat tidak normal seperti pada umumnya. Sejak lahir August harus menjalani beberapa kali operasi untuk perbaikan fungsi dan penampakan di wajahnya. Bagi dokter dan keluarganya August adalah anak ajaib karena bisa bertahan hidup melewati semua proses yang dilakukan padanya.

Sejak kecil August selalu "dilindungi" oleh kedua orang tua dan kakaknya, dalam artian mereka selalu ada membangkitkan semangat August saat orang di sekitarnya terkejut melihat wajahnya. Seperti kata Via, kakaknya, August ibarat matahari, sementara keluarganya adalah planet dan bintang yang mengelilinginya. August selalu istimewa di mata mereka. Dukungan itulah yang bisa membuat August bertahan. Lalu, tiba masanya Mom berpikir August harus masuk ke sekolah umum. Dad dan Via yang awalnya menentang ide itu, kemudian berbalik mendukung ide Mom. Hanya August saja yang keberatan. Dia takut menerima pandangan tidak menyenangkan dari teman-temannya. Yah... kalau saja ada yang mau berteman dengannya.

Benar dugaan August. Tidak semua orang bisa menerima murid aneh di sekolah itu. Tidak ada yang mau duduk di dekatnya di dalam kelas, kecuali Jack Will. Jack kemudian menjadi sahabat pertama August. Jack bisa menerima dengan cepat keanehan pada diri August.
Lalu Jack berbisik, "Apa kau akan selamanya terlihat seperti ini, August? Maksudku, apa kau tidak bisa melakukan operasi plastik atau semacamnya?

Aku tersenyum dan menunjuk wajahku. "Halo? Ini adalah hasil operasi plastik!"

Jack menepuk dahinya dan mulai tertawa histeris.

"Dude, kau harus menuntut doktermu!", Jack menjawab di tengah gelak tawanya.
Kemudian ada Summer, gadis cantik yang awalnya kasihan pada August yang duduk sendirian di meja makan kantin. Jack dan Summer adalah sahabat August. Masa sekolah menjadi mulai menyenangkan, walaupun masih saja ada yang menganggapnya sebagai Wabah. Tetapi ketika Halloween tiba, August mendapati Jack mengatakan lebih baik dia bunuh diri saja daripada punya wajah seperti August. Masa sekolah menjadi sangat buruk bagi August.

Ternyata bukan hanya August yang merasakan rasa malu atas wajahnya. Via, kakaknya yang selalu ada bagi August tidak bisa menyangkal bahwa ada perasaan di dalam hatinya yang seperti mengkhianati August. Via senang ketika dia masuk ke sekolah baru dan mendapat teman-teman baru, tidak ada seorang pun yang tahu kalau dia mempunyai adik yang cacat.
Tetapi itu sudah membuka sebuah pintu untukku. Sebuah lubang intip kecil. Dan di sisi lain lubang intip itu ada dua August; satu yang kulihat dengan tatapan buta, dan satu yang dilihat orang-orang.
Kisah August di dalam buku ini bukan saja diceritakan dari sudut pandang August seorang. Tetapi juga dari sisi Via, Summer, Jack, Miranda (sahabat Via), dan Justin (pacar Via). Menurut saya penggunaan berbagai sudut pandang ini justru sangat adil. Sehingga saya tidak hanya menjadi kasihan pada August, tetapi juga memahami perasaan orang-orang di sekitarnya. Tidak ada yang mudah. Tapi itulah hidup yang normal.

Dari semua tokoh di dalam buku ini, tentunya saya paling kagum pada sosok Mom dan Dad. Walaupun Mom dan Dad tidak mendapatkan porsi bercerita dalam buku ini, tetapi dari sudut pandang anak-anak, kita bisa melihat bahwa tidak mudah bagi mereka mempunyai dua orang anak yang berbeda baik secara fisik maupun kebutuhannya. Apalagi saat mereka menyadari bahwa August mulai tumbuh dewasa, dan itu artinya mereka pun harus mempersiapkan diri terhadap perubahan August. Di sisi lain, masa transisi yang dialami Via juga tidak mudah.

RJ Palacio

 Tidak heran jika buku ini mendapatkan banyak perhatian. Salah satu penghargaan yang diperoleh adalah The New Atlantic Independent Booksellers Association (NAIBA), dan tentunya banyak pujian lainnya. Kita juga bisa mendapatkan informasi lebih banyak dari website penulisnya, R.J Palacio mengenai buku pertama-nya ini. Saya berharap bisa membaca karya-karya beliau yang selanjutnya.

fye-button

2 comments on "#154 Wonder"
  1. wah, jadi pengen baca. covernya menarik ya. simple, tapi sangat mewakili isi cerita.

    ReplyDelete
  2. […] ingat dong dengan buku fenomenal Wonder? Kalau sudah baca tentu tahu salah satu tokoh antagonis bernama Julian, anak yang mem-bully Auggie […]

    ReplyDelete