~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#171 The True Story of the Three Little Pigs



Judul Buku : The True Story of The Three Little Pigs
Penulis : Jon Scieszka & Lane Smith (Illustrator)
Halaman : 32
Penerbit : Puffin


Ketagihan dengan tulisan Jon Scieszka, saya pun mencari beberapa ebook karya penulis yang juga adalah seorang guru ini. Dan akhirnya saya menemukan satu buku yang lucu. Maafkan saya kalau kali ini saya menulis spoiler (lha.. bukunya hanya 32 halaman :mrgreen: ). Kali ini adalah kisah tentang Serigala dan Tiga Babi Kecil, tapi diceritakan dari sudut pandang si Serigala (yang punya nama Alexander T. Wolf).  Selama ini kita tahu dongeng ini dari sudut pandang para Babi.  Ada baiknya kita melihat kisah ini dari sudut pandang yang berbeda, demi keadilan di negeri dongeng :D

Jadi ceritanya, Wolf sedang membuat kue untuk neneknya. Tapi dia kehabisan gula. Wolf kemudian pergi meminta gula ke tetangganya, sebut saja Babi 1. Dengan sopannya, Wolf mengetuk pintu, tetapi tidak ada yang menyahut. Tiba-tiba Wolf bersin.... dan rumah Babi 1 yang terbuat dari jerami langsung hancur. Di tengah gundukan jerami, Babi 1 tewas dengan posisi nungging. Kebetulan Wolf belum makan malam, dan dia bukanlah seorang yang menyia-nyiakan makanan yang tersedia. " Think of it as cheeseburger ", katanya.

Karena masih membutuhkan gula, Wolf berjalan lagi menuju rumah Babi 2 yang tidak jauh dari situ. Entah kenapa di rumah Babi 2 yang terbuat dari kayu, Wolf kembali bersin. Hmm.., bisa jadi karena udara dingin, atau mungkin dia alergi babi kali ya.... Sama seperti sebelumnya, Babi 2 mati nungging di tengah tumpukan kayu. Dan Wolf makan malam untuk kedua kalinya.

Masih membutuhkan gula, Wolf pergi ke rumah Babi 3 yang terbuat dari bata. Babi 3 ini agak kurang ajar menurut Wolf, karena selain tidak mau berbagi gula, si Babi 3 juga menghina nenek Wolf. Wolf jadi marah dan berusaha mendobrak rumah Babi 3. Well.. kisah selanjutnya seperti yang sudah anda semua ketahui. Sayangnya, pada saat itu ada wartawan yang berada di dekat TKP. Bayangkan, kisah Wolf pergi mencari gula tentunya nggak sehebat kisah Wolf memakan Babi, tetangganya bukan?

Demikianlah kisah Wolf yang berusaha memperbaiki pandangan dunia terhadap dirinya yang sudah "terlanjur buruk". Sekali lagi, Jon Scieszka mengajak pembacanya untuk melihat dunia dongeng dari sudut pandang yang berbeda. Toh dongeng itu ada untuk menghibur kan? Tapi buku ini menyimpan pertanyaan, apakah Wolf benar-benar jahat? Silahkan menilai sendiri :D



7 comments on "#171 The True Story of the Three Little Pigs"
  1. mwahahah!!! bener juga, ketimbang mubazir itu babi udah terlanjur mati mending dimakan sekalian. Lebih berguna. Ihihihi... Tapi alesan tiba2 bersin sampe ngancurin rumah tuh lebay ya.. Kayaknya si Wolf cuma membela diri.

    ReplyDelete
  2. wah, klo kayak gini ceritanya, butuh kesaksian dr eyewitness nih..
    saksi mata..mana saksi mataaa...hihi.. :D

    ReplyDelete
  3. eyewitness-nya si reporter.. tapi Wolf tetap ga ngaku :D

    ReplyDelete
  4. hihihi konyol ya? dari bikin kue eh malah kenyanga ama mamam babi. itu si nenek jadi dibikinin kue ga ya? :-P

    ReplyDelete
  5. nggak jadi, keburu dipenjara si serigalanya :D

    ReplyDelete
  6. jadi ceritanya babinya dimakan ya, kalo ga salah dulu pernah lihat kartun anak-anak, babi 1 dan 2 kabur ke rumah babi 3 dan selamat sih. tapi lucu juga jadinya dari versi wolf nya. :)

    ReplyDelete
  7. Akakakaaa, ngikik deh baca review "The True Story of The Three Little Pigs". Wah, seru juga ya, kalau sebuah dongeng dikisahkan dari beberapa sudut pandang yang berbeda. Aku sendiri baru tahu, kalau ada buku ini. Kreatif sih, hehehe. Tapi, si Wolf kan cuma pengen minta gula buat bikinin neneknya kue, masak' sampe dipenjara gitu. Ah, kalau versi ini aku malah gak suka deh sama babi nomor 3. Pelit sih, dimintain gula aja gak mau ngasih. Terus pake menghina nenek si Wolf segala lagi. *Lah, malah sewot sendiri.* :D

    ReplyDelete