~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#334 Casablanca : Forget Me Not


Judul Buku : Casablanca : Forget Me Not
Penulis : Dahlian
Halaman : 336
Penerbit : Gagas Media

Seri ke-2 STPC kembali melaju. Setelah mengunjungi Athena, kini kita ke benua Afrika, ke negara Morocco, tepatnya ke sebuah kota yang terkenal lewat sebuah film klasik, Casablanca. Bersama Dahlian, penulis kawakan dari Gagas Media kita akan menikmati kisah cinta dengan rasa berbeda.

Laz masih mengalami jet lag setelah penerbangan berjam-jam menuju kota Casablanca, untuk menemui kekasihnya Nadia. Sialnya, dia justru mendapati Nadia yang telah menerima pinangan pria lain. Sakit hati yang dialami Laz tidak tertahankan. Seharusnya dia tidak percaya ucapan ayahnya bahwa tidak semua wanita tidak setia seperti ibunya. Namun, sakit hatinya sedikit terobati ketika dia melihat seorang wanita cantik asal Indonesia di lobby hotel tempatnya menginap. Laz berusaha mencari tahu dan mendekati gadis yang akhirnya dia ketahui bernama Vanda.

Vanda sebenarnya sedang dalam pelarian dari Jakarta. Dia meninggalkan tunangannya tanpa kabar menjelang hari pernikahan mereka. Tiba-tiba saja Vanda merasa tidak yakin akan keputusannya untuk menikah dengan Rommy. Apakah dia melakukannya untuk dirinya atau sekedar menyenangkan hati ibunya saja? Jauh di lubuk hati Vanda, dia masih menyimpan rasa untuk Ardi, kakak kelasnya sewaktu SMA, yang dicampakkannya demi gengsi semata. Penampilan Ardi yang jauh dari kata menarik membuatnya mudah mempermalukan pria itu di depan teman-teman sekolahnya dulu. Menghilangnya Ardi membuat Vanda menyesal, meski segala upaya dikerahkan untuk mencari Ardi, dia tetap tidak menemukannya.

Di tengah kegalauannya, Vanda mulai terpesona dengan kebaikan hati Laz. Laz dua kali menolongnya selama di Casablanca, kota yang konon tidak begitu ramah pada turis wanita yang terlihat sendirian. Laz sendiri mulai jatuh hati pada Vanda, meski dia punya niat terselubung saat mendekati Vanda. Ketika tiba-tiba Rommy datang menyusul Vanda ke Casablanca, Laz membuat keputusan Vanda berpihak padanya. Pertunangannya dengan Rommy harus berakhir di kota Casablanca.

Jujur saja saya tertarik ingin membaca novel ini karena pilihan kotanya Casablanca yang tidak akrab di telinga saya. Saya bahkan sempat googling dulu di negara mana Casablanca ini. Maklum saja untuk urusan geografi saya agak lemah :) Menurut buku ini tidak banyak objek wisata menarik di Casablanca. Biasanya turis akan mengunjungi Old Medina, Masjid Hassan Dua, tempat nongkrong di Corniche atau Marocco Mall yang terkenal dengan lift akuariumnya.

Saat membacanya, saya mendapati diri saya tidak menyukai Laz sejak awal. Meski tidak diketahui apa niat Laz sejak awal terhadap Vanda, tapi gaya agresif Laz agak menyebalkan. Kegalauan Vanda juga mengambil porsi terlalu banyak di dalam novel ini. Kemudian ada tokoh Rommy, yang jika menurut cerita Vanda adalah cowok yang posesif, ternyata bisa dengan mudahnya melepaskan Vanda ketika Vanda mengatakan dia tidak bisa menikahi dirinya.

Mengenai cerita cintanya sendiri sekali lagi saya merasa faktor kebetulannya masih kental. Laz dan Vanda, sesama turis dari Indonesia bertemu di kota yang berpuluh jam penerbangan jauhnya dari Indonesia. Rommy yang menyusul Vanda pun kalau ndak salah hanya tahu informasi kalau Vanda ada di Casablanca, tanpa tahu hotel tempat Vanda menginap. Tapi Rommy bisa menemukan Vanda. Kebetulan terakhir adalah twist di novel ini, dimana Laz ternyata adalah orang yang pernah ada di masa lalu Vanda.

Untuk informasi wisata kota Casablanca, novel ini sudah lumayan. Tetapi untuk kisah cintanya, kurang nendang menurut saya. Entah ini hanya saya yang merasakan, tapi romansa di STPC makin ke sini makin kurang berkesan.

2 stars


1 comment on "#334 Casablanca : Forget Me Not"