~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#341 The Chronicles of Audy: 4R


Judul Buku : The Chronicles of Audy: 4R
Penulis : Orizuka
Halaman : 320
Penerbit : Haru

Audy, 22 tahun, mahasiswi tingkat akhir jurusan Hubungan Internasional di UGM. Sebagaimana layaknya mahasisa tingkat akhir lainnya, kegalauan Audy tidak jauh dari skripsi. Waktunya tinggal satu semester, Audy bahkan belum menemukan topik penelitian sama sekali.

Ternyata masalah Audy bukan hanya skripsi, tapi juga bagaimana menghidupi dirinya dan terutama membayar uang kostnya yang sudah menunggak 3 bulan. Kedua orang tuanya jatuh miskin, karena tertipu oleh investasi fiktif. Akibatnya Audy harus memikirkan sendiri bagaimana caranya mendapatkan uang kuliah sekaligus uang kost. Di saat Audy sedang bingung, dia melihat lowongan pekerjaan untuk menjadi babysitter di koran bekas. Tanpa pikir panjang Audy langsung melamar untuk pekerjaan itu. Inilah awal mula pertemuan Audy dengan 4R

Mari berkenalan dengan 4R. R1 adalah Regan. Pria berusia 26 tahun yang mengambil alih tugas sebagai kepala keluarga sejak kedua orang tua mereka meninggal. Pria tampan yang membuat Audy terpesona ini pengacara. Dia sangat ketat mengatur keuangan rumah tangganya, bukan hanya untuk membiayai hidupnya dan keempat adiknya, tapi juga membiayai perawatan tunangannya, Maura, yang sudah koma selama 2 tahun. R2 adalah Romeo. 22 tahunTampangnya secakep kakaknya, hanya dalam versi berantakan. Berambut panjang, jarang mandi, kerjanya hanya bermain game di dalam kamarnya. Singkatnya dia yang paling jorok di antara saudaranya. R3 adalah Rex. 17 tahun, dan masih SMA. Cool, genius, dan tidak banyak bicara. Sejak awal pertemuan dengan Audy, dia selalu bersikap sinis. pandai memasak (membuatnya lebih sinis lagi pada Audy yang hanya bisa membuat telur dadar), dan pembersih. Sifat terakhir ini ada hubungannya dengan riwayat penyakitnya sebagai penderita asma. Terakhir R4 adalah Rafael. 4,5 tahun. Balita ajaib dengan IQ tinggi, dan kepandaian yang melebihi Audy. Sepertinya dia salah asuhan (thanks to Romeo). Tingkah dan ucapannya sering membuat Audy bingung apakah Rafael benar masih balita.

Itulah 4R yang harus dihadapi Audy. Karena sangat membutuhkan uang, Audy terpaksa menerima pekerjaan yang ditawarkan oleh Regan, si anak pertama. Apalagi gajinya bisa dibayar di muka. Ohya, masih ada satu anak lagi, Rex, si misterius yang sudah sinis sejak pertama kali bertemu dengan Audy.

Sayangnya, Audy adalah gadis lugu yang baru berhadapan dengan kontrak kerja. Regan dengan lihainya membuat Audy menyetujui kontrak yang di dalamnya ada pasal yang mengatur bahwa pekerjaan Audy juga sekaligus bersih-bersih rumah. Rumah yang dihuni oleh empat laki-laki itu hampir serupa kapal pecah, membuat Audy bekerja keras demi mendapatkan gaji. Sayangnya, ada peristiwa (yang melibatkan Romeo) yang akhirnya membuat Audy kehilangan tempat kost dan harus tinggal bersama 4R.

Kronik Audy ini lucu, menyegarkan, ringan, sekaligus memaksa pembaca meneteskan air mata. Paket lengkap deh. Saya yang awalnya kesal dengan keluguan Audy, berbalik menjadi iba padanya. Keempat tokoh laki-laki dalam novel ini juga punya poin plus tersendiri. Regan, anak pertama yang paling ramah, cakep (sampai Audy jatuh hati), dan tentunya bertanggung jawab pada ketiga adiknya sejak kedua orang tua mereka meninggal dunia. Romeo, anak kedua, yang paling jorok, jarang mandi, kerjanya hanya main game saja, ternyata berperan penting dalam kelangsungan hidup 4R. Apalagi ketika dia membantu Audy memahami perasaan hatinya yang terluka, Romeo tampil sebagai pahlawan. Rex, anak ketiga, si jenius, pembersih, dan paling menguasai keterampilan rumah tangga, selalu memandang sinis pada Audy yang tidak bisa apa-apa. Terakhir Rafael, balita yang terlalu dewasa, meski menyebalkan di awalnya, ternyata tetap membutuhkan sentuhan wanita.

Sudah lama sekali saya penasaran dengan novel ini, tapi selalu kehabisan ketika mau membelinya. Saya suka cara penulis menceritakan kelima tokoh utama ini lewat sudut pandang Audy. Gaya Audy yang sedikit sarkas, membuat kisah ini lebih asyik disimak. Konflik yang sederhana namun dikemas dengan baik membuat buku ini jauh dari membosankan. Saya bahkan tidak segan memberikan bintang lima dan memasukkannya dalam rak favorit. Kisah Audy masih berlanjutadi buku kedua. Apakah sama menariknya dengan buku pertama? Let see...

5 stars
2 comments on "#341 The Chronicles of Audy: 4R"
  1. wah! lima bintangnya! aku punya buku duanya sih... tapi belum punya buku satunya... belum dibaca *sebelum ditanya :P

    ReplyDelete
  2. Harus baca berurutan teh..biar sip

    ReplyDelete