~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#392 7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe


Judul Buku : 7 Kisah Klasik
Penulis : Edgar Allan Poe
Halaman : 204
Penerbit : Diva Press


Selamat datang di dunia gotik ala Edgar Allan Poe.

Itu salah satu kalimat yang tercantum pada kata pengantar di kumpulan cerpen ini. Edgar Allan Poe memang dikenal sebagai master dari kisah-kisah pendek bernuansa gotik, kelam dan horror. Seperti judulnya, ada 7 kisah pendek yang termuat di dalam buku ini. Saya sengaja tidak membacanya secara berurutan sesuai tata letaknya di buku. Untuk itu saya akan mereviewnya sesuai urutan saya membacanya. 
Kucing Hitam adalah kisah pembuka. Kisah ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1845. Kebiasaan mabuk tokoh Aku membuatnya berubah dari seorang yang penyayang binatang menjadi penyiksa kucing hitam miliknya yang bernama Pluto. Pernah dengar urban legend yang bilang kucing punya 9 nyawa? Nah, kisah ini membuktikannya. Pluto selalu hadir menghantui malam-malam Aku.

Jantung yang Berkisah adalah kisah kedua. Aku melakukan pembunahan karena terganggu oleh sorot mata seorang wanita. Dengan sadis dia melakukan mutilasi, kemudian menyimpannya di bawah rumah. Tetapi ada suara yang selalu mengganggunya sejak kejadian itu. Ide ceritanya memang hampir mirip dengan kisah pertama.

Obrolan Bersama Sesosok Mumi adalah kisah ketujuh. Aku (yang sepertinya seorang ilmuwan) dipanggil menghadiri acara bedah mumi. Anehnya mumi yang mereka hadapi berbeda dengan mumi biasanya. Bagaimana reaksi Aku dan kawan-kawannya saat mumi-nya mulai berbicara kepada mereka?

Runtuhnya Kediaman Keluarga Usher adalah cerita keenam. Ada penampakan-penampakan di rumah keluarga Usher, dan Aku harus menghadapinya.

Potret Oval Seorang Gadis adalah kisah kelima, dan yangmenurut saya  terhoror dari ketujuh kisah di dalam buku ini. Berkisah tentang seorang pelukis yang ingin mengabadikan kecantikan kekasih hatinya, hingga tanpa sadar dia “memindahkan” kekasihnya ke sebuah kanvas.

Willian Wilson adalah kisah keempat, menceritakan tentang seseorang dengan nama yang sama. Dari ketujuh kisah di buku ini, kisah ini yang membuat keningku berkerut karena tidak mengerti.

Kumbang Emas adalah kisah ketiga sekaligus terpanjang dan terunik. Alih-alih horror, kisah ini justru lebih kental misterinya, dengan nuansa detektif. Ada kode-kode unik bisa ditemukan di sana, dan juga berkenalan dengan Jupiter, seorang budak negro yang berbahasa lucu.

Semua kisah diambil dari POV orang pertama dengan menggunakan kata Aku. Ada persamaan pada ketujuh sosok Aku. Aku digambarkan sebagai seorang yang punya rasa ingin tahu yang besar, dan di beberapa kisah dia juga seorang ilmuwan. Rasa ingin tahunya itu yang membawanya menjalani hari-hari kelam.

Namun, entah mengapa saya tidak merasakan sensasi horor pada semua kisah. Misalnya pada kisah Obrolan Bersama Sesosok Mumi, saya malah ngakak baca akhir ceritanya. Mungkin juga karena paragraf-paragrafnya panjang, jadi saya harus ekstra fokus membacanya. Dan ehm… sedikit merasa bosan. Maafkan saya, tapi buku ini memang auranya muram.

Saya jadi teringat dengan buku Kisah-Kisah Tengah Malam yang juga ditulis oleh Edgar Allan Poe dan diterjemahkan oleh Gramedia. Dulu saya membeli bukunya tapi kemudian saya lepaskan karena tidak kuat dengan paragraf-paragaraf panjang dan kisahnya yang muram. Tapi saya penasaran dengan karya Edgar Allan Poe dan ingin mencicipinya. Tujuh kisah rasanya cukup membuat saya mengatakan bahwa saya sepertinya tidak cocok dengan gaya menulis Edgar Allan Poe yang muram. Tapi bukan berarti tidak bagus. Buktinya ada banyak yang menyukai penulis klasik satu ini.

3 stars


1 comment on "#392 7 Kisah Klasik Edgar Allan Poe"