~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#405 Memoria


Judul Buku : Memoria

Penulis : Priscila Stevanni

Halaman : 275

Penerbit : Penerbit Kosong

Maira, seorang gadis 18 tahun yang memiliki kemampuan ingatan fotografis meyakini bahwa Rega sahabatnya adalah seseorang yang benar-benar nyata dan pernah ada. Sayangnya tidak ada satupun bukti yang mengarah ke sana. Tidak ada orang yang pernah mengenal Rega. Hingga akhirnya Maira harus berurusan dengan seorang psikolog. 


Melalui sesi konsultasi yang menyebalkan, Maira menjelaskan kembali siapa Rega, dan kapan terakhir kalinya dia bertemu dengan Rega. Tetapi psikolog itu tetap berusaha meyakinkan Maira bahwa apa yang dia alami bersama Rega hanyalah mimpi semata. Maira sendiri sempat meragu, apalagi ketika dia berkali-kali mengalami keadaan tidak sadar dan terbangun di tempat yang asing. Sampai suatu kali Maira terbangun di suatu tempat pada tahun 2097. Di tempat yang futuristik itulah dia bertemu kembali dengan Rega. Sayangnya Rega tidak mengenalnya. Di sana dia juga bertemu dengan seorang pemuda bernama Toya yang mencoba menjelaskan situasi yang membingungkan itu kepada Maira. Belum selesai penjelasan Toya, mereka kemudian dihadapkan pada kondisi chaos. Ada serangan dari pihak musuh yang ingin menghancurkan tempat mereka saat ini.

Memoria adalah sebuah novel fantasy young adult yang diberi bumbu romance. Ada unsur perjalanan waktu dari masa sekarang menuju Jakarta di tahun 2097. Jakarta di tahun 2097 digambarkan sebagai suatu tempat dimana tidak ada satupun makhluk hidup yang bisa hidup bebas di alam. Mereka harus tinggal di dalam ruangan dengan segala fasilitas penunjang kehidupan yang ada. Ada kelompok tertentu dengan segala kepandaian dan sumber daya yang maju ingin membuat bumi ini layak untuk dihuni. Tetapi, ada juga kelompok sebaliknya, yang ingin merebut semua sumber daya untuk kepentingan sendiri.

Maira sendiri adalah anak dari seorang penemu yang berada di kelompok kubu pertama. Maira yang memiliki kemampuan khusus terkait dengan ingatan fotografisnya itu menjadi "rebutan" kedua pihak ini. Maira diharapkan bisa memberikan informasi berharga berkaitan dengan penemuan-penemuan ayahnya. Di awal novel ini, penulis berkali-kali menegaskan kemampuan ingatan fotografis yang dimiliki Maira. Sayangnya, kemampuan ini tidak menjadi penolong bagi Maira ketika dia berada di dalam kondisi yang membuatnya hampir mati. Ada sih bagian dimana ingatan Maira tentang beberapa peristiwa membuatnya tetap sadar hingga akhirnya mencoba mencari jalan keluar.

Saya mengapresiasi penulis yang mencoba menggambarkan kondisi bumi ini di masa akan datang, jika kita tidak memeliharanya dari sekarang. Meskipun penuh dengan hal-hal canggih, ada bagian dimana penulis menggambarkan bahwa makanan yang dimakan oleh manusia di masa depan masih sama dengan yang kita makan sekarang. Bedanya hanya yang membuatnya. Kalau sekarang kita masih bisa menikmati olahan tangan manusia, di tahun 2097 semuanya dimasak oleh robot. Bukan makanan yang dipadatkan terus dimasukkan dalam kapsul kayak di novel-novel lainnya.

Untuk kamu penggemar young adult fantasy, kamu wajib membaca karya anak bangsa yang satu ini. Buku ini bisa kamu dapatkan di toko-toko buku terdekat.

3 stars
2 comments on "#405 Memoria"
  1. Bintangnya mana mbak? :D

    ReplyDelete
  2. Halo. This is my first time visit this blog. Yeay
    Ohh, jadi ini fantasi-fantasi gitu ya? Lebih ke Scifi deng. Agak bikin penasaran :O

    ReplyDelete