~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#628 Words in Deep Blue

 



Mengawali tahun 2022, BBI Joglosemar membuat tantangan membaca dengan tema babat timbunan. Maklumlah, sebagian besar penghuni BBI Joglosemar memang anggota Ordo Timbunan. Timbunan buku yang dimaksud bukan hanya secara fisik (printed) tapi juga versi digital (ebook). Saya memutuskan membaca buku ini yang pernah saya beli versi digitalnya di Google Playbook di tahun 2020 lalu. Dan ternyata buku ini membuat saya mencari lebih banyak buku untuk ditimbun dibaca.

Rachel kehilangan adiknya, Cal, yang tenggelam saat berenang di laut. Laut yang pernah sangat dicintai oleh Rachel ternyata merengut kebahagiaannya. Rachel yang dulunya siswa dengan prestasi sains cemerlang, kini tidka sanggup menyelesaikan kelas 12. Bukan hanya Rachel, ibunya juga mengalami depresi. Rachel memutuskan untuk pindah kota, kembali ke Gracetown meski dia menyadari akan menemui kesulitan yang lain di sana. 

Tiga tahun yang lalu Rachel pernah tinggal di Gracetown, sebelum dia dan adiknya mengikuti Ibunya pindah ke kota lain. Sesaat sebelum pindah, Rachel menuliskan surat pernyataan cinta-nya untuk Henry, sahabatnya, dan diselipkan di sebuah buku kesukaan Henry. Sepertinya Henry tidak membaca surat itu, karena kabar yang diketahui oleh Rachel adalah Henry berpacaran dengan Amy. Lambat laun, korespondensi antara Rachel dan Henry terputus sejak Rachel memutuskan tidak lagi membalas surat-surat dari Henry. 

Henry tinggal di sebuah toko buku bekas milik kedua orang tuanya yang bernama Howling Books. Sepanjang hidupnya dipenuhi oleh buku-buku. Dia bahkan memiliki tempat tersendiri di sebuah sudut toko buku itu untuk menghabiskan waktu bersama Amy. Ketika Amy memutuskan hubungan mereka, Henry berusaha mempertahankannya. Dia bertanya-tanya apa yang menjadi penyebab keretakan hubungan mereka. Di saat bersamaan, dia mendapat kabar dari Ibunya bahwa toko buku itu akan dijual. Rachel yang sedang mencari pekerjaan di Gracetown, kemudian dipekerjakan oleh Ibunya untuk mendata buku-buku yang ada di sana. 

Pertemuan kembali antara Rachel dan Henry membuka kisah di antara mereka. Rachel yang masih terkungkung dalam depresi pasca kehilangan adiknya, sekali lagi berhadapan dengan Henry yang patah hati ditinggalkan Amy. Masing-masing mereka membuat batasan yang mendefenisikan diri mereka saat ini. Rachel menganggap kata-kata tidak berarti, sementara Henry melihat dirinya dalam eksistensi hubungannya bersama Amy. Hanya lewat buku-buku di Perpustakaan Surat, yang akhirnya bisa menjembatani keduanya dan melihat realita. 

Saya suka dengan konsep Perpustakaan Surat, dimana buku-buku di dalamnya menjadi media orang-orang saling berhubungan. Ada yang menuliskan catatan-catatan di pinggiran buku, atau sekadar menandai bagian kalimat yang berarti bagi mereka. Ada juga yang menyelipkan surat di antara halaman buku, seperti yang dilakukan oleh Rachel dan Henry, juga George (adik Henry) dengan seorang pria pengagumnya.
 
Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, ada banyak buku yang disebutkan di dalam buku ini disertai sedikit gambaran mengenai buku tersebut. Buku di dalam buku, tepatnya. Saya yang penasaran dengan puisi The Love Song of J. Alfred Prufrock oleh T.S. Elliot langsung mencari puisi itu, karena sepenggal kalimat yang disukai oleh Rachel.

Do I dare..
Disturb the universe?
In a minute there is time
For decisions and revisions which a minute will reverse.

Words In Deep Blue
Cath Crowley
358 halaman
Noura Books
Mei, 2018





1 comment on "#628 Words in Deep Blue"