~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#652 Mel, Melatiku

 


Amel adalah seorang atlet renang. Sejak kecil orang tuanya sudah mempersiapkan Amel agar bisa menjadi atlet, terutama Bundanya yang cukup ketat dalam mengatur jadwal latihan dan keseharian Amel. Amel sebenarnya menerima semua kondisinya itu, tapi ada kalanya dia merasa lelah dan bosan. Ketika Axel mendekati Amel, Amel mulai membuka diri. Bukan pertama kali sebenarnya Amel memiliki hubungan dekat dengan lelaki. Tantri, sahabat Amel tidak menyukai Axel. Karena menurut Tantri Axel bukan cowok baik-baik. Axel memang sering bolos, tapi Amel menganggap hal itu biasa saja.

Semakin hari Amel mulai menyadari hubungannya dengan Axel tidak mengarah ke hal yang baik. Amel memutuskan Axel. Ketika Amel mulai fokus dalam mempersiapkan diri menjelang PON, dia dikejutkan dengan beredarnya foto tak senonoh dirinya. Akibatnya sungguh fatal. Amel dikeluarkan dari sekolah dan juga tim PON. Amel menjadi depresi dengan segala pemberitaan tentang dirinya.

Tema kekerasan dalam berpacaran mungkin bukan hal baru di dunia novel remaja. Namun saya menyukai tokoh Amel di dalam novel ini. Dia jatuh, terpuruk, dan berusaha untuk bangkit. Selain itu konflik keluarga juga mewarnai kehidupan Amel. Memiliki bunda yang sangat menaruh harapan tinggi pada anak-anaknya menambah "kekacauan" dalam hidup Amel. Kehadiran Ega dan Serena dalam usaha Amel memulihkan jalan hidupnya digambarkan dengan baik. Meski ending-nya seperti dipercepat, namun saya suka dengan akhir yang ditawarkan penulis.

Mel, Melatiku
Ken Terate
384 halaman
Gramedia Pustaka Utama
February, 2024


Be First to Post Comment !
Post a Comment