Tyo mendapatkan kabar dari ayahnya, kalau Mbah Nem sedang sekarat. Dia pun bergegas kembali ke Solo demi menemani akhir hayat Mbah Nem. Setelah pemakaman Mbah Nem, Tyo mendapatkan kejutan. Dia baru mengetahui kalau Mbah Nem itu bukan nenek kandungnya. Meski demikian seluruh anggota keluarga menganggap Mbah Nem sangat berjasa dan tidak bisa dihilangkan dari sejarah keluarga. Harus ada sesuatu yang bisa mengingatkan anak cucu mereka akan keberadaan Mbah Nem.
Semasa hidupnya Mbah Nem pernah berjualan pecel. Bulik Ning berusaha mencari tahu cara membuat pecel yang rasanya sama persis dengan buatan Mbah Nem, namun usahanya tidak kunjung berhasil. Didera rasa penasaran akan riwayat hidup Mbah Nem, Tyo menemani Bulik Ning mencari rahasia pecel Mbah Nem. Ternyata rahasia pecel itu juga sekaligus mengungkap sejarah hidup Mbah Nem.
Salinem lahir di Sukoharjo, sekitar tahun 1923. Ibunya meninggal saat melahirkannya. Salinem kecil dibesarkan oleh ayahnya, Salimun. Pekerjaan ayahnya sebagai kusir delman Gusti Wedana membuat Salinem kecil diasuh oleh banyak orang, salah satunya oleh Daliyem, bibinya. Selain Daliyem, Salinem juga diasuh oleh Mbok Yah, abdi dalem Gusti Wedana. Ketika Gusti Asisten Wedana dan istrinya, Gusti Soemirah bertugas di Sukoharjo, Salinem menjadi kawan bermain Gusti Soeratmi, adik dari Gusti Soemirah. Sejak saat itu Gusti Soeratmi adalah sahabat Salinem, bahkan ketika Gusti Soeratmi meninggalkan Sukoharjo, Salinem ikut dengannya
Tahun demi tahun berjalan, Salinem menyadari kedudukannya yang berbeda dengan Gusti Soeratmi. Ketika Gusti Soekatmo menikah dengan Gusti Kartinah, Salinem ikut dengan Gusti Kartinah. Kehidupan di masa penjajahan Belanda yang beralih ke penjajahan Jepang hidup setiap orang menjadi susah, demikian pula dengan keluarga bangsawan. Salinem menjalani semuanya dengan pasrah. Kehilangan demi kehilangan dihadapinya dengan berani.
"Gusti, ajari hamba tetap setia"
Kisah Salinem diceritakan bergantian dengan perjalanan Tyo mencari rahasia pecel Mbah Nem. Saya tadinya berpikir di dalam buku ini akan menceritakan tentang sejarah hadirnya pecel di nusantara atau tentang usaha pecel di Solo. Bayangan saya kayak sejarah rokok kretek di novel Gadis Kretek. Ternyata saya salah. Novel ini menceritakan tentang kesetiaan seorang abdi dalem bernama Salinem kepada tuannya, yang juga sahabatnya. Kesetiaan yang menjadikannya tempat berpulang bagi anak cucu keluarga Raden Soekatmo. Adat budaya Jawa yang kental, dibaur dengan sejarah perjuangan kemerdekaan hingga masa Gestapu. Pembaca diajak kembali ke masa Surakarta saat itu, yang kalau ditilik di buku-buku sejarah kala saya bersekolah hanya sedikit yang bisa dipelajari. Saya paling menyukai kisah persahabatan antara Salinem, Gusti Soeratmi, dan Gusti Kartinah. Meski ada batasan sosial di antara mereka, namun kasih sayang yang terjalin itu sangat kuat. Kesetiaan Salinem kepada keluarga Gusti Kartinah pun menjadi satu poin kuat dari Rahasia Salinem ini. Pesan moral dari novel ini benar-benar tersampaikan dengan baik.
Rahasia Salinem
Wisnu Suryaningadji & Brilliant Yotenaga
424 halaman
Bentang Pustaka
Mei, 2024