~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#283 Will Grayson, Will Grayson


Judul Buku : Will Grayson, Will Grayson
Penulis : John Green & David Levithan
Halaman : 336 (ebook)
Penerbit : Speak

Seperti judulnya, novel ini  berkisah tentang orang yang bernama Will Grayson. Bukan hanya seorang, tapi ada dua orang. Orang kedua sebut saja will grayson. Masing-masing mereka bergantian bercerita dari bab ke bab. Untuk membedakannya, dalam novel ini keduanya dituliskan dengan cara yang berbeda. Will Grayson pertama dengan cara konvensional, sedangkan will grayson kedua dengan huruf kecil, tanpa tanda baca kecuali koma dan titik.

Will Grayson adalah seorang pemuda dengan kedua orangtua yang berprofesi sebagai dokter spesialis. Kedua orangtuanya berharap dia akan meneruskan "tradisi" keluarga untuk menjadi seorang dokter. Tapi, Will Grayson sebenarnya pemuda yang tidak mau terlihat menonjol. Dia selalu memilih jalan aman, tidak peduli, dan sedapat mungkin tidak berpendapat. Dia memiliki seorang sahabat bernama Tiny Cooper, berbadan besar dan gay. Ketika Tiny Cooper berniat ingin membuat drama musikal tentang dirinya, Will berusaha membujuk Tiny agar tidak menonjolkan karakter dirinya dalam drama musikal itu. Selain kisah persahabatannya, Will juga punya masalah dengan seorang gadis bernama Jane, yang awalnya ditolaknya, tapi kemudian Will mendapati dirinya menyukai Jane.

Sementara will grayson tinggal di kota yang terpisah. Hidup berdua dengan ibunya dan selalu mengalami depresi (sehingga harus rutin mengkonsumsi obat), will menyadari dirinya adalah gay. Dia juga memiliki personality yang unik, agak nerd, dan sedikit menyebalkan ala drama queen. will grayson memiliki seorang kekasih yang dikenalnya lewat internet bernama Isaac. Bagi will, hanya Isaac yang bisa mengerti dirinya. Di suatu kesempatan, Isaac dan will akan kopdar di Chicago. Namun, ketika dia tiba di Chicago dia menemukan kenyataan bahwa Isaac hanyalah tokoh fiktif hasil rekayasa temannya. will terpukul dan patah hati. Di saat yang sama dia bertemu dengan Will Grayson dan Tiny Cooper. Tiny menjadi "penolong" will, dan akhirnya mereka berpacaran.

Separuh isi novel ini, khususnya ketika Will dan will belum bertemu terasa agak membosankan buat saya. Baik isi ceritanya maupun kedua karakter tokohnya. Entah kenapa saya tidak bisa menyukai keduanya. Bagi saya ada persamaan pada kedua tokoh ini, dimana keduanya selalu memikirkan tentang diri mereka saja, seakan-akan dunia berputar di sekeliling mereka. Tetapi ketika mereka berdua sudah bertemu (dan peran Tiny Cooper semakin terlihat), kisahnya mulai asyik untuk diikuti. Akhirnya saya merasa bahwa tokoh sentral dalam novel ini adalah Tiny Cooper. Tiny Cooper membuat Will sadar akan pentingnya seorang sahabat. Tiny Cooper juga membuat will sadar bahwa dia tidak perlu menyembunyikan preferensi seksual yang dipilihnya. Di sisi lain, Tiny Cooper membuat teman-temannya yang tadinya menganggap dirinya remeh semata-mata karena dia gay, bisa melihat sisi lain yang hebat dari dalam diri Tiny Cooper. Bahwa dia juga manusia biasa yang bisa jatuh cinta dan jatuh cinta lagi.

Kebetulan saya sudah pernah membaca karya dari masing-masing penulis ini sebelumnya. Pada saat membaca novel ini, bisa diperoleh rasa yang berbeda dari Will Grayson (yang ditulis oleh John Green) dan will grayson (yang ditulis oleh David Levithan). Tapi keduanya bisa menyatu dalam membentuk karakter Tiny Cooper. Dan untuk Tiny Cooper, saya memberikan bintang tiga untuk novel duet ini.

3 stars
Be First to Post Comment !
Post a Comment