Bima dan Rayna bercerai karena perselingkuhan yang dilakukan oleh Rayna. Rayna menganggap Bima pria yang selalu berada dalam zona nyaman, tidak ada niat untuk memperbaiki nasibnya. Sementara Rayna adalah seorang direktur yang selalu giat berusaha. Kesenjangan ini membuat Rayna berpaling pada pria lain, sehingga akhirnya Bima dan Rayna berpisah.
Hak asuh anak mereka, Kaka jatuh di tangan Rayna. Perpisahan dengan Kaka membuat Bima harus menerima kenyataan pahit. Namun, kedekatan keduanya tidak bisa dipungkiri. Apalagi Rayna selalu memasang standar yang tinggi untuk Kaka. Dibandingkan dengan mamanya, Kaka lebih dekat dengan papanya. Akhir pekan bersama adalah hal yang selalu dinantikan oleh Kaka dan Bima.
Bukan Rayna jika dia tidak menginginkan segalanya. Rayna heran mengapa dia bisa mengatur sejumlah karyawannya di kantor, sementara seorang anak di rumah tak berhasil ditaklukkannya. Hubungan Kaka dan Danny, suaminya pun tidak dekat dan lebih terkesan canggung. Akhirnya Kaka dan Rayna lebih sering bertengkar. Dan puncaknya ketika Kaka hilang sepulang dari sekolah.
Novel ini menceritakan banyak hal. Bima dengan upayanya keluar dari zona nyaman, juga bagaimana dia mengatasi kepedihan masa lalu karena pengkhianatan mantan istrinya. Sementara Rayna yang sebenarnya diliuti perasaan bersalah karena telah berselingkuh, semakin menjadi ketika anaknya malah menjauh. Kaka sendiri harus bertemu dengan psikolog karena kondisi mentalnya yang semakin menurun. Namun seperti judulnya, porsi terbesar dalam novel ini adalah tentang Bima yang berusaha memberikan cinta dan kasih sayangnya pada Kaka, meskipun keluarga mereka tidak utuh lagi.
Novel ini sebenarnya menarik, andai saja tidak terlalu banyak detail-detail background yang dituliskan di dalamnya sehingga membuat #novelMetropop ini mempunyai lembaran halaman sampai 400an lebih. Kelebihan lain dari novel ini karena mengambil Bima sebagai tokoh sentralnya. Jarang ada novel Metropop yang mengulik tentang kehidupan seorang pria dengan status duda punya anak.
Saat membaca profil penulisnya di Goodreads, ternyata novel ini mendapatkan mbak Sundari mendapatkan penghargaan sebagai "Best New Comers" dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atas novel ini. Dan novel ini juga debut beliau dalam label Metropop, dan belum pernah lagi menulis di label tersebut. Novel terbarunya, Genduk, juga menarik untuk dibaca karena mengangkat tentang sejarah tembakau. Semoga masih ada karya-karya beliu selanjutnya ya.
Papap, I Love You
Sundari Mardjuki
424 halaman
Gramedia Pustaka Utama
Agustus, 2012