Di sebuah kampung bernama Sama, di kepulauan Sulawesi Tenggara, hiduplah seorang anak bernama Si Bambulo. Sebagaimana layaknya anak-anak di kampung itu, keseharian Bambulo sangat dekat dengan laut. Wajarlah, rumah penduduk kampung itu adalah rumah panggung di atas laut. Sejak lahir, Bambulo sudah akrab dengan air laut. Bambulo bisa menyelam sejauh seratus meter tanpa peralatan apapun. Kabar tentang penduduk kampung yang seperti manusia ikan ini terdengar hingga mancanegara, dibawa oleh sekelompok peneliti yang melakukan riset tentang struktur dan fungsi organ tubuh manusia di kampung Sama.
Kabar ini pula yang membawa Matara dan mamanya sampai ke Kaledupa. Mamanya ingin membuat tulisan tentang para manusia ikan ini. Bertepatan dengan kedatangan mereka, di Kaledupa sedang dilaksanakan pesta rakyat. Di lapangan Kaledupa, Matara bertemu dengan Bambulo. Matara tidak percaya dengan cerita Bambulo yang menyebut dirinya manusia laut. Bambulo mengajak Matara ke kampungnya, bahkan sampai ke atol tempat penduduk kampung Sama mencari ikan. Sayangnya Bambulo lupa kalau mereka tdak boleh mngunjungi atol saat bulan purnama. Laut marah, dan malapetaka mengancam keselamatan semua orang yang ada di daratan.
Dibandingkan kedua buku sebelumnya, menurut saya Mata dan Manusia Laut adalah buku yang paling seru dalam serial ini. Saya suka dengan legenda tentang lumba-lumba yang bersahabat dengan penduduk kampung. Ada banyak sekali kearifan lokal penduduk kampung yang mereka lakukan demi menjaga keberlangsungan kehidupan di laut. Mereka sadar bahwa laut bukan hanya menjadi sumber pencaharian, tetapi laut menjadi bagian dari hidup mereka.
Ada juga mitos tentang Masalembo, segitiga bermuda ala Indonesia. Konon yang melewati tempat itu menghilang. Di dalam buku ini diceritakan bahwa di Masalembo, ada sebuah perkampungan tempat orang-orang yang dinyatakan hilang itu bermukim. Mereka hidup abadi di sana setelah dijemput oleh Dewa Laut. Saya paling suka bagian tentang Masalembo di dalam buku ini.
Kali ini, sepertinya porsi Matara sebagai tokoh utama pada serial ini tergeser oleh kehadiran Bambulo. Sejak awal cerita, Bambulo sudah mencuri pusat perhatian. Matara dan mamanya hanya terasa sebagai pelengkap saja dalam cerita ini. Tapi, kalau tidka ada Matara, kisah dalam buku ini juga tidak akan seru.
Kisah Matara sepertinya akan terus berlanjut. Ada bocoran judul buku #4 yang ditulis dalam buku ini: Mata di Dunia Purba. Wuih...saya jadi penasaran, tempat mana lagi di Indonesia yang akan menjadi latar belakang kisahnya.
Mata dan Manusia Laut
Okky Madasari
232 halaman
Gramedia Pustaka Utama