Judul Buku : Beauty Sleep
Penulis : Amanda Inez
Halaman : 220
Penerbit : Gagas Media
Saya rasa tidak ada orang yang tidak pernah mendengar kisah tentang putri yang tertidur dan menunggu datangnya pangeran yang akan membangunkannya dengan ciuman. Well... dalam novel ini memang ada Tuan Putri yang tertidur, tapi tidak ada pangerannya. Yang ada hanya si Bodoh yang menuliskan surat kepadanya.
Si Bodoh, begitulah tokoh "aku" menamakan dirinya. Dibesarkan sebagai penghuni panti asuhan, dia menyadari bahwa dirinya tidaklah berharga. Setidaknya di mata orang tuanya yang tega meninggalkannya di depan sebuah panti asuhan. Ketika dia mendapatkan seorang teman bernama Zack, dia begitu senang dan bersedia melakukan apa saja demi temannya itu. Namun pergaulan Zack yang buruk membuat si Bodoh semakin jauh dari imannya kepada Tuhan. Ketika Zack memutuskan untuk pergi ke Indonesia, si Bodoh tidak punya pilihan selain mengikutinya. Apalagi ibunya Zack memintanya dengan khusus untuk selalu ada di samping Zack dan membujuknya untuk pulang ke Amerika.
Naasnya, setibanya di bandara di Indonesia, Zack justru meninggalkannya dengan seamplop uang. Hidup si Bodoh semakin tidak menentu, hanya mengandalkan uang pemberian Zack. Ketika uangnya hampir habis, dia bertemu dengan seorang pemuda bernama Arif yang kemudian mengajaknya bekerja sebagai petugas pemadam kebakaran. Saat bertugas itulah, dia menemukan satu paket berisi kartu pos yang akan mempertemukannya dengan Tuan Putri.
Tuan Putri adalah gadis yang ceria. Dia menghabiskan banyak waktunya di gereja, berdoa untuk banyak orang. Antara Tuan Putri dan si Bodoh terjalin perjanjian. Si Bodoh akan membacakan semua isi kartu pos itu untuk Tuan Putri, yang tidak lain adalah kiriman ibunya yang tidak tinggal bersama Tuan Putri. Di balik sikapnya yang tampak kuat, tidak ada yang tahu bahwa ada kesedihan mendalam dalam diri Tuan Putri. Hingga si Bodoh menemukannya di kamar mandi membentur-benturkan kepalanya dan dalam keadaan kuyup. Malam itu ada si Bodoh yang menolong Tuan Putri. Tapi di malam lainnya, tidak ada yang membantunya. Akibatnya Tuan Putri mengalami koma dan tenggelam dalam tidur berkepanjangan.
Kurang lebih begitulah urutan ceritanya. Sebenarnya dalam novel yang diceritakan dalam bentuk surat dari si Bodoh kepada Tuan Putri, alurnya dibuat maju mundur. Selama membacanya saya selalu bertanya, kenapa begini, ada apa sebenarnya, untuk kemudian menemukan jawabannya di bab berikutnya. Saya memberikan apresiasi untuk penulis dalam hal ini, sepertinya seluruh plot direncanakan dengan baik. Di samping itu pilihan diksi yang indah membuat isi novel ini seperti kumpulan quote. Saya meminjam buku ini dari Sulis, dan saya mendapatkan ada banyak sticknote di sepanjang novel ini. Sepertinya Sulis juga sependapat dengan saya :D Berikut saya kutipkan dua quote yang saya suka dari novel ini.
"Doa yang tulus dan dengan cinta, adalah kekuatan besar yang bisa menyelamatkan siapapun, termasuk orang yang mendoakannya"
"Apabila kau percaya kepada Tuhan dengan harapan bahwa Dia akan mengabulkan permohonan-permohonanmu, kau telah memegang iman yang salah."
Ada banyak harapan yang diucapkan oleh si Bodoh untuk membangunkan Tuan Putri. Hingga akhirnya dia teringat akan nasihat dari susternya di panti asuhan dulu dan perbuatan Tuan Putri, yaitu berdoa. Berdoa dengan sungguh-sungguh untuk orang lain. Dan doa itu bisa mngubah banyak hal. Saya tidak akan menceritakan akhir kisah si Bodoh dan Tuan Putri. Silahkan membacanya sendiri :)
[…] Biasanya buku terbitan Gagas Media itu, sinopsis pada bagian belakang sampul bukunya sama sekali ga bisa dijadikan panduan tentang isi buku. Untuk yang satu ini sepertinya ada pengecualian. Soalnya dari sinopsisnya bisa ditebak ada kisah tentang Putri yang tertidur, trus ada tentang kartu pos. Isi ceritanya memang tentang seorang Putri yang tertidur, diceritakan dari sudut pandang seorang cowok yang menantikan bangunnya si Putri. Masih bingung, baca saja review saya di sini. […]
ReplyDelete