~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#580 Artemis



Tantangan Baca Goodreads Indonesia 2019 untuk bulan ini adalah buku bersetting luar angkasa. Saatnya membaca ebook Artemis karya Andi Weir yang sudah lama mengendap di smartphone saya.

Artemis adalah sebuah kota pertama dan satu-satunya di bulan. Kota ini terdiri atas 5 bubble (kubah bertingkat) yang terhubung satu sama lain. Tentu saja  hanya orang-orang dengan sejumlah kekayaan  yang dapat mengunjungi atau tinggal di kota ini. Namun, layaknya sebuah kota dengan strata sosial, kelompok pekerja tentu dibutuhkan untuk kota. Jazz Bashara salah satu dari pekerja di Artemis. Dia sudah tinggal di Artemis sejak umur 6 tahun, bersama ayahnya yang adalah seorang tukang las (welder). Saat ini Jazz bekerja sebagai porter, dan sesekali menyelundupkan barang terlarang di Artemis untuk orang-orang tertentu. Salah satu pelanggannya adalah Trond Landvik.

Sebenarnya Jazz adalah seorang gadis yang cerdas. Kemampuan analisis dan pengetahuannya cukup tinggi untuk menjadi seorang porter. Namun hanya pekerjaan itu yang bisa dia lakukan untuk mendapatkan sejumlah slug (mata uang di Artemis). Ketika Trond menawarkan pekerjaan dengan imbalan satu juta slug, tentu saja langsung disambar oleh Jazz. Jazz harus menghancurkan harvester milik pengusaha Sanchez Aluminium agar Trond dapat mengambil alih perusahaan itu. Pekerjaan ini beresiko, tapi Jazz yang memiliki banyak akal menyanggupinya. Permasalahan besar muncul belakangan, ketika Jazz mendapati Trond terbunuh. Ada konspirasi di balik pekerjaan tersebut, yang bisa saja menghancurkan kota Artemis dan seisinya.

Terpilih sebagai Best Science Fiction pada Goodreads Choice Award 2017, dan nama besar Andy Weir atas karyanya The Martian, membuat saya memastikan harus membaca buku ini. Saya tidak bisa tidak membandingkan antara Artemis dan The Martian. Meskipun Jazz Bashara sama sarkas-nya dengan Mark Watney di The Martian, namun ada yang rasanya The Martian masih jauh di atas Artemis. Masa lalu Jazz dan bagaimana dia bisa (terpaksa) berkarir sebagai porter digambarkan lewat korespondensinya dengan seorang teman pena di bumi. Saya sedikit berharap ada ending mengejutkan dari email-email itu, tapi ternyata tidak.

Sisi plusnya, kita bisa mendapatkan gambaran dari Artemis. Kondisi kota, bangunan, penduduk yang multikultural, sistem pengelolaan kota, sampai prosedur keamanan bagi pengunjung dan penduduknya. Tinggal di bulan dengan gravitasi hanya seperenam gravitasi bumi tentunya menarik untuk disimak. Saya berharap buku ini juga akan diterjemahkan, dan semoga bisa diadaptasi juga dalam bentuk film.
  
Artemis
Andy Weir
305 halaman
Crown Publishing
November, 2017

#579 Rotasi & Revolusi



Trivia Ganggarespati sebenarnya sangat tidak ingin berurusan dengan seorang Arraf Abizard Rauf. Padahal Arraf dikenal sebagai idola di Fakultas MIPA Universitas Sapta Husada. Mantan Ketua BEM FMIPA yang bisa membawa FMIPA menjuarai Olimpiade Olahraga, asisten dosen dan asisten praktikum, memiliki banyak prestasi, dan bisa lulus tepat waktu dengan predikat cum laude. Sayangnya, dosen pembimbing Riv memintanya untuk menghubungi Arraf untuk mendapatkan material yang akan digunakan dalam penelitian skripsinya.

Satu peristiwa yang membuat Riv merasa ilfil kepada Arraf, adalah saat Arraf mempermalukan Dipa, seorang cowok yang kemayu, di kantin kampus. Dengan lantang Arraf memaksa Dipa untuk menunjukkan maskulinitas di depan para mahasiswa lainnya di kantin itu. Mungkin bagi Arraf tindakan itu tidak salah, tapi di mata Riv poin cemerlang Arraf merosot. Namun, semesta berkata lain. Pertanyaan sederhana dari Riv kepada Arraf saat mengambil material di rumah Arraf, membuat Arraf penasaran pada sosok Riv.

"Bang Arraf banyak prestasinya. Itu fakta. Tapi, prestasi itu diraih buat kepuasan Abang sendiri atau buat memuaskan ekspektasi orang-orang terhadap diri Abang? " (Hlmn 31).

Semakin Arraf berusaha mengenal Riv, semakin terpesona dirinya pada sosok Riv. Riv seakan-akan mampu menganalisis kepribadiannya. Hal yang belum pernah dijumpai Arraf dalam sosok wanita manapun. Arraf semakin bertekad ingin menjadikan Riv sebagai kekasihnya, tetapi ditolak mentah-mentah oleh Riv. 

Saya tertarik membaca novel ini gara-gara sampulnya yang retro, dan judulnya yang berbau sains. Ternyata betul, kedua tokohnya adalah mahasiswa Biologi. Tapi isi novel ini nggak berbau ilmiah kok. Malah lebih terasa seperti self-help, sangat berbeda dengan novel romance kebanyakan. Dialog-dialog antara Arraf dan Riv seakan-akan mengajari pembaca mengenai esensi mencintai. Anehnya, saya yang sebenarnya tidak menggandrungi buku-buku self help malah menyukai novel ini. Saya suka dengan interaksi antara Arraf dan Riv, meski terkadang Arraf kerasa banget songongnya.

Meski demikian, karakter Arraf dan Riv terasa sempurna. Penulisnya sendiri menyebut keduanya sebagai too inhuman to be human. Arraf bisa dianalogikan sebagai matahari yang berotasi menjaga ketaraturan tata surya, sementara Riv adalah sosok komet yang hanya melintas, namun menarik perhatian sang matahari. Keduanya tentu tidak ingin saling menghancurkan, tapi apakah Karakter keduanya sama-sama kuat dan seimbang. 

Konon kabarnya buku ini adalah salah satu dari trilogi reinkarnasi Arraf-Riv. Saya jadi penasaran ingin membaca lanjutannya. 

Rotasi & Revolusi
Crowdstroia
448 halaman
Elex Media Komputindo
Maret, 2019