~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#616 Dry


California Selatan mengalami kekeringan. Pemerintah setempat mengumumkan status Keran-Mati (Tap-Out)karena kemarau yang sudah berlangsung lama. Krisis air mulai terjadi, dimana air untuk diminum menjadi langka. Alyssa Morrow dan adiknya Garret bahkan hanya kebagian es batu di pusat perbelanjaan. Mereka membawa pulang berkantung-kantung es batu untuk dijadikan air minum. Saat cadangan air mereka mulai menipis, kedua orang tua mereka berinisiatif pergi ke pantai, karena mereka mendengar ada tanki yang dapat memproses air laut untuk menjadi air yang dapat diminum.

Waktu berlalu, dan kedua orang tua Alyssa tidak juga kembali. Alyssa memutuskan untuk pergi mencari orang tuanya. Kelton McCracken, tetangga mereka, ikut membantu. Sebenarnya keluarga McCracken tidak mengalami krisis seperti warga lainnya. Ayah Kelton telah mempersiapkan diri dalam menghadapi krisis jauh sebelumnya. Mereka memiliki semua hal yang diperlukan untuk bertahan hidup. Namun McKracken tidak mau berbagi dengan yang lain. Dalam perjalanannya menuju pantai, Alyssa menyaksikan sisa-sisa kekacauan. Sesuatu telah terjadi, dan mereka tidak bisa menemukan orang tua mereka. 

Saat itulah mereka bertemu dengan Jacqui, seorang gadis yang unik dan pemberani, yang menyelamatkan mereka dengan imbalan mendapatkan antibiotik untuk luka di lengannya dari Kelton. Kelton membawa mereka kembali ke rumah McKracken, dan membuat Alyssa, Garret dan Jacqui terkagum-kagum dengan isi rumah Kelton. Namun, Alyssa membuat satu langka keliru dengan membagikan air minum botolan yang diambilnya dari persediaan keluarga McKracken kepada warga di sekitar. Tidak perlu menunggu waktu lama, rumah keluarga McKracken diserbu oleh warga.

Perjalanan Alyssa, Garret, Kelton dan Jacqui mencari air merupakan inti dari kisah dalam novel ini. Dari keempat tokoh itu, saya paling menyukai Garret. Dia bukan tokoh utama, tapi keberadaannya seringkali menyelamatkan situasi. Saya tidak suka dengan Alyssa, yang menurut saya terlalu naif, meskipun dia, di antara tokoh lainnya, memang yang berpikir jernih dan bertindak secara rasional. 

Membaca beberapa halaman pertama membuat saya berpikir tidak akan mudah menyelesaikan novel ini. Kekeringan yang dinarasikan di dalam novel ini begitu terasa, sampai membuat saya berkali-kali menghentikan membacanya. Saya punya pengalaman kekurangan air di masa lalu, sampai membuat saya dan teman-teman harus mencari sumber air untuk mendapatkan air bersih. Meski tentu saja yang saya alami tidak separah apa yang dialami oleh Alyssa di dalam novel ini, tapi kondisi itu membuat saya sangat menghargai pentingnya air bersih. Saat kran air di rumah tidak mengalirkan air, saya menjadi frustasi. Menempatkan diri dalam kondisi di buku ini, sampai ada orang-orang yang rela melakukan apa pun demi air, sungguh membuat depresi.

Novel ini hanya salah satu dari sekian banyak buku yang membahas tentang perubahan iklim. Bahkan pembaca juga bisa menemukan climate fiction lain yang mengangkat topik berbeda. Pemanasan global dan perubahan iklim menjadi issue penting yang seharusnya bisa dipahami dengan baik oleh semua orang. Bahwa perubahan itu memiliki dampak yang menghancurkan. Menampilkannya dalam bentuk fiksi bisa menjangkau lebih banyak orang. Untuk young adult, novel ini bisa menjadi pilihan. 

Dry (Kering)
Neal Shusterman & Jarod Shusterman
456 halaman
Gramedia Pustaka Utama
Mei, 2020

#615 1984


Saya mungkin termasuk dalam sekian orang yang belum pernah membaca karya fenomenal dari George Orwell ini. Namun tidak ada kata terlambat untuk membaca sebuah buku, kan? Lewat agenda #Baca1984Bareng yang digagas oleh @hzboy, saya mulai membaca novel 1984. Saya membaca versi digital terbitan Bentang Pustaka, yang saya beli lewat Gramedia Digital. 

Winston Smith adalah seorang anggota partai Sosing yang bekerja di Kementrian Kebenaran. Salah satu tugas Winston adalah melakukan revisi terhadap dokumentasi yang pernah terbit di negara Oceania. Revisi dilakukan agar pikiran masyarakat tetap terkendali sesuai dengan visi partai. Winston bekerja dengan taat, namun lama kelamaan dia menyadari bahwa realitas di masyarakat menjadi kabur karena ketatnya pengawasan partai. Poster dari Bung Besar dengan tulisan "BUNG BESAR SEDANG MENGAWASI SAUDARA" seperti mata-mata yang mengontrol perilaku setiap anggota masyarakat. Kegelisahan Winston mulai dituangkannya lewat tulisan pada buku catatan yang diperolehnya secara ilegal.

Pertemuan Winston dengan Julia, salah seorang anggota partai yang bertugas di Departemen Fiksi, menjadi titik balik upaya pemberontakan Winston. Pertemuan pertama mereka adalah di Acara Dua Menit Benci yang diselenggarakan untuk menayangkan propaganda kebencian terhadap Emmanuel Goldstein, musuh rakyat dan pengkhianat negara. Saat pertama bertemu, Winston membenci Julia. Dia bahkan ingin melakukan hal yang kasar terhadap Julia di dalam benaknya. Tapi saat Julia memberikan selembar kertas yang bertuliskan "I Love You" kepada Winston, pemikiran Winston mulai berubah. Pertemuan rahasia bersama Julia membuat Winston merasa menjadi orang yang baru. Pemikirannya terbuka, apalagi seperti Winston, Julia juga membenci tindakan-tindakan otoriter yang dilakukan oleh partai. 

Novel ini ditulis pada tahun 1949, yang menggambarkan kondisi dystopia Inggris di tahun 1984. Ada istilah yang pernah saya baca mengenai timeline novel ini : sebuah kisah di masa depan yang sudah lewat. Menarik bahwa kondisi dystopia yang digambarkan di dalam novel ini banyak diasosiasikan dengan kondisi saat ini. Misalnya penggunaan "telescreen" untuk mengawasi rakyat di dalam novel 1984, diasosasikan dengan upaya pemerintah saat ini mengontrol pemakaian internet dan penyebaran berita. Saya sempat menelusuri beberapa jurnal ilmiah terkait novel 1984, dan menemukan ada begitu banyak aspek yang bisa ditelaah dari novel ini. 

Namun, sebagai pembaca romance garis keras (hehe...), saya ingin membahas tentang hubungan antara Winston dan Julia. Banyak yang tidak setuju jika novel 1984 ini disebut sebagai sebuah love story. Kayaknya isu ini menguak saat Kristen Stewart membintangi film Equals yang disebut sebagai remake dari 1984. Tapi kenyataannya, kisah hubungan antara Winston dan Julia mengambil 1 bagian sendiri (Bagian 2) di dalam novel ini.

Winston dan Julia melakukan hubungan terlarang. Mengapa? Winston sebenarnya sudah pernah menikah dengan seorang wanita bernama Katherine. Pernikahannya dengan Katherine hanya bertahan 15 bulan setelah mereka tidak mendapatkan keturunan. Mereka berpisah namun tidak bercerai, karena perceraian dilarang oleh partai. Berhubungan dengan wanita di luar pernikahan juga adalah hal terlarang. Julia tertarik pada Winston karena dia menganggap Winston seorang yang memiliki pemikiran melawan partai. Winston tertarik pada Julia karena keberanian Julia. Keduanya harus mengatur sedemikian rupa waktu dan tempat untuk bertemu dan berkencan. Aksi Winston dan Julia ini bisa dihitung sebagai pemberontakan. Pertemuan dan interaksi intens antara keduanya membuat Winston memberanikan diri bertemu dengan O'Brien, salah satu tokoh partai yang menurut Winston juga seorang pemberontak. Winston menyatakan kesanggupannya untuk melakukan pemberontakan.

Baik Winston dan Julia mengalami perkembangan karakter yang menarik untuk diikuti. Cinta yang tumbuh diantara Winston dan Julia bukan semata-mata karena nafsu, tapi juga dilandasi rasa senasib sepenanggungan. Kehadiran Julia menyuntikkan keberanian pada Winston, mengubahnya menjadi seorang yang taat pada Bung Besar menjadi pemberontak. Meski dalam proses penghakimannya, baik Winston dan Julia merasa bahwa mereka mengkhianati satu sama lain.

Penggambaran dystopia di dalam novel ini benar-benar membuat depresi. Tekanan partai, aturan-aturan yang keras, juga hukuman yang dijalani oleh pemberontak. Kalian bisa memantau pendapat pembaca lainnya yang ikut #Baca1984Bareng di sini

1984
George Orwell
390 halaman
Bentang Pustaka
2014