Judul Buku : Can't Let Go
Penulis : Esi Lahur
Halaman : 312
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Denisa adalah seorang wartawan di sebuah tabloid wanita. Biasanya dia ditugaskan meliput kejadian-kejadian sosial yang terjadi di masyarakat, baik itu berupa bencana, kecelakaan dan hal-hal yang menarik perhatian publik lainnya. Denisa kurang suka jika harus meliput selebriti, artis atau orang-orang terkenal jika itu berkaitan dengan gosip. Suatu waktu dia diminta meliput seorang pemain sepakbola naturalisasi, keturunan Indonesia-Italia, bernama Massimo Rozzoni. Ternyata Denisa dan Yori (fotografer-nya) berkesempatan ikut berlibur dengan Massimo ke Ambarawa.
Tidak sulit untuk tertarik dengan cowok blasteran itu. Namun Denisa sudah punya kekasih bernama Nigo, yang seorang aktivis HAM (kalau kata Yori mas-mas tukang demo). Hanya saja, idealisme Nigo seringkali membuat Denisa jengah. Apalagi jika menyangkut masalah keuangan. Nigo banyak menghabiskan uangnya yang tidak seberapa untuk membantu buruh-buruh atau mengadakan sosialisasi. Denisa tidak bisa membayangkan masa depannya bersama Nigo. Hingga akhirnya hubungan mereka harus berakhir. Lantas apakah sekarang Denisa bisa berpaling ke Massimo? Nggak juga...Denisa nggak segampang itu. Lagian dia tidak yakin bagaimana perasaan Massimo kepadanya.
Bisa dibilang alur cerita tentang hubungan antara Denisa dan Massimo ini terasa lambat dan chemistry-nya berasa kurang, tapi saya bisa menikmati ceritanya. Bagaimana Massimo harus berurusan dengan segala kontrak, seorang model yang tergila-gila padanya, dan kesibukannya sebagai atlit. Di sisi lain Massimo berusaha meyakinkan dirinya sendiri kalau dia menyukai Denisa. Denisa pun begitu...dia sadar diri kalau dia tidak sebanding dengan orang terkenal seperti Massimo, sehingga Denisa memilih lebih sering menghindar. Menarik juga membaca seluk beluk kegiatan seorang wartawan dan pemain sepakbola naturalisasi.