~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#66 Indigo Blue (Luka Hati Indigo)


Judul Buku : Indigo Blue (Luka Hati Indigo)
Penulis : Catherine Anderson
Halaman : 428
Penerbit : Dastan Books


Indigo Blue merupakan salah satu buku historical romance dari Seri Comanche karya Catherine Anderson yang mengangkat topik perbedaan budaya antara suku Indian dan kulit putih di abad ke 19. Tokoh utama dalam buku ini adalah Indigo Wolf, anak perempuan Hunter Wolf (kepala suku Comanche) dan Loretta (seorang wanita kulit putih). Walaupun terlahir sebagai blasteran, Indigo dibesarkan dalam budaya Comanche yang kuat. Selain Indigo, tokoh utama lainnya adalah Jack Rand, pemilik perusahaan Ore-Cal Enterprise.

Kisah dibuka dengan menceritakan masa kecil Jack Rand yang harus kehilangan ibunya di usianya yang masih muda. Dengan keempat orang adiknya Jack harus bertahan hidup. Jack selalu menganggap bahwa ketidak pedulian ayahnya terhadap keluarga adalah penyebab kematian ibunya. Hidup mereka dalam kemiskinan, sementara ayahnya terus mencari emas di pertambangan. Jack berjanji pada adik-adiknya di depan makam ibunya bahwa dia akan menjadi kaya dan punya banyak uang untuk menmbahagiakan adik-adiknya.

Keinginan Jack terpenuhi, berkat emas yang ditemukan ayahnya. Bersama ayahnya Jack mengelolan Ore-Cal Enterprise. Mereka memiliki banyak perusahaan berkat kemampuan ayahnya melihat peluang bisnis. Hingga suatu ketika Jeremy Rand, adik Jack memberitahukan pada Jack bahwa selama ini ayah mereka melakukan kecurangan. Ayahnya melakukan segala cara untuk mendapatkan perusahaan yang diinginkannya, termasuk merugikan perusahaan tersebut dan tampil kemudian sebagai penolong.

Wolf’s Landing merupakan salah satu usaha pertambangan yang menurut Jeremy adalah korban ayah mereka berikutnya. Berbagai peristiwa kecelakaan yang terjadi di sana, menurut Jeremy adalah ulah ayahnya, agar pertambangan tersebut bangkrut dan akhirnya akan membutuhkan pertolongan mereka. Jack berkeras untuk datang sendiri ke Wolf’s Landing untuk menyelidiki hal tersebut.

Di Wolf’s Landing, dia menemukan Hunter Wolf pemilik pertambangan itu terbaring di rumahnya dengan patah tulang di sekujur badannya. Jack Rand yang mengaku sebagai seorang yang mencari pekerjaan menawarkan dirinya menggantikan Hunter sebagai mandor di pertambangan. Karena Jack mengaku memiliki banyak pengetahuan di bidan pertambangan, akhirnya Hunter menerima tawaran Jack. Bagi Hunter itu adalah langkah terbaik daripada harus menjual pertambangan miliknya.

Indigo tidak menerima keputusan ayahnya. Tapi dia hanya menyimpan ketidak setujuannya itu di dalam hatinya. Bagi seorang wanita Comanche, menentang pemimpin keluarga adalah hal yang tabu dan tidak boleh dilakukan. Seorang wanita Comanche harus patuh pada apapun permintaan dan keputusan pemimpin keluarga. Ketika ayahnya meminta Indigo mendampingi Jack untuk mengenali pertambangan, Indigo menerima perintah itu sebagai sebuah keharusan.

Indigo bukanlah wanita yang lemah secara fisik dan mental. Tenaganya cukup kuat seperti seorang pria walaupun aura kecantikan tidak bisa diabaikan dari wajahnya. Sebagai blasteran Indian dan kulit putih Indigo memiliki banyak kelebihan pada fisiknya. Keanggunan Indian dan mata biru ibunya membuat Jack lengsung menyukai gadis tersebut. Indigo sendiri mampu berkomunikasi dengan hewan-hewan, dan menjalin persahabatan dengan seekor serigala jantan.

Dalam budaya abad ke-19 di daerah Wolf’s Landing,  hubungan antara pria dan wanita barulah bisa diterima masyarakat ketika mereka terlibat dalam pernikahan. Wanita yang kedapatan berjalan bersama seorang pria di malam hari bukanlah wanita baik-baik. Ketika terjadi suatu musibah yang mengharuskan Indigo dan Jack bermalam di hutan, Jack merasa harus bertanggung jawab demi harga diri keluarga Wolf. Jack menikahi Indigo agar Indigo tidak dipandang rendah oleh masyarakat. Sekali lagi Indigo harus menerima semua itu tanpa bantahan, walaupun di dalam hatinya sangat menentang semua itu.

Well… saya tidak bisa menceritakan lebih lanjut kisah antara Indigo dan Jack tanpa menuliskan spoiler :D

Kisah ini benar-benar mengaduk-aduk perasaan saya saat membacanya. Saya yang awalnya tidak menyukai Jack karena melarang adik perempuannya, Mary Beth, untuk kuliah bidang hukum hanya karena alasan tidak pantas, berubah menjadi jatuh iba pada Jack saat menghadapi Indigo. Ada hal yang cukup kontras dalam diri Jack. Di satu sisi Jack menentang kebebasan Mary Beth menentukan pilihan hidupnya, di sisi lain Jack keberatan dengan kepatuhan penuh dari Indigo. Jack menginginkan keterbukaan dalam pernikahannya. Di lain pihak, Indigo takut jika Jake akan merendahkannya seperti pria kulit putih lainnya. Sebagai seorang squaw (panggilan untuk wanita Indian), Indigo sadar statusnya itu tidak menjamin keberuntungan dirinya. Apalagi saat itu di dalam masyarakat kehadiran seorang Indian mulai dianggap rendah oleh orang-orang kulit putih. Indigo bahkan punya pengalaman buruk tentang pria kulit putih yang membuatnya memandang Jack sama dengan pria kulit putih lainnya. Krisis kepercayaan diri Indigo membuatnya menutup diri rapat-rapat akan cinta Jack.

Satu hal yang menarik adalah kegigihan Jack untuk membuat pernikahannya berhasil. Segala usaha dilakukannya, termasuk mengikuti beberapa adat Comanche mengenai pernikahan. Jack bahkan meminta nasihat pada Hunter, karena dia melihat pernikahan campuran antara Hunter dan Loretta berhasil dan harmonis. Bagi Hunter, pernikahan adalah sebuah perjalanan yang ditempuh bersama. Ada saat dimana dia harus menerima, tapi dia juga tahu kapan bertindak tegas untuk wanitanya.

Pilih jalanmu dengan hati-hati agar ia bisa berjalan di sampingmu. Dengarkan nyanyian di dalam hatimu. Di sanalah kau akan menemukan jawaban yang kau cari.
 Ohya, kisah Jack dan Indigo tidak selamanya serius, ada kisah lucunya juga. Beberapa di antaranya adalah ketakutan Indigo akan malam pertamanya, jimat batu di bawah ranjang untuk mendapatkan keturunan, dan kejadian mereka disemprot seekor sigung saat kencan di hutan yang menyebabkan mereka berdua muntah karena bau badan mereka. Sayangnya masih banyak typo dalam buku ini yang membuat saya terpaksa mengurangi satu bintang dari lima jatah bintang yang hendak saya berikan :mrgreen:


PS. Postingan untuk Name In A Book Challenge 2012


#65 Partikel


Judul Buku : Partikel (Supernova #4)
Penulis : Dee
Halaman : 493
Penerbit : Bentang Pustaka


Mengingat Dee (atau Dewi Lestari) pasti serta merta membuat saya teringat akan Supernova. Walaupun Dewi Lestari sudah jauh lebih dahulu terkenal sebelum Supernova lahir, tapi Dewi Lestari sebagai penulis (Dee) hadir pertama kali bersamaan dengan Supernova : Kestaria, Putri dan Bintang Jatuh. Pertama kali saya membaca Supernova adalah pada saat saya kuliah tingkat dua, tahun 2001, disusul oleh Akar pada tahun 2002 dan Petir pada tahun 2004. Sejauh ini tiga Supernova yang sudah saya baca hanya saya beri rating maksimal tiga bintang. Bagi saya Supernova itu membingungkan. Namanya serial kok kayak ga nyambung satu sama lain, kecuali ada beberapa sisipan adegan tokoh-tokoh dari buku sebelumnya. Tapi ada satu benang merah dari semua buku itu, yaitu “pencarian”. Semua tokoh sepertinya sedang mencari sesuatu, dan pencarian itu tidak kunjung selesai.

Ketika Partikel hadir di tangan saya, saya sempat skeptis. Untungnya dia hadir sebagai hadiah (terima kasih om Warm). Sama sekali saya tidak berminat untuk mengoleksi, seperti hal ketiga “kakaknya”. Walaupun demikian, rasa penasaran saya akan kelanjutan cerita Bodhi dan Elektra (untuk tokoh di buku pertama saya sudah lupa karena kurang berkesan bagi saya) membuat saya menetapkan harus membaca Partikel, entah bagaimana caranya.

Baru kali ini saya merasakan keakraban saat membaca Supernova. Bagaimana tidak? Kehidupan Zarah (tokoh utama) tidak pernah lepas dari alam. Ajaran ayahnya yang membuat dia terikat dengan alam. Dee sendiri tidak ragu memasukkan nama ilmiah untuk beberapa spesies, mikologi, teori evolusi, teori kekerabatan molekuler, anatomi tubuh manusia, tumbuhan yang menghasilkan metabolit sekunder insektsida dan pupuk hayati, isu konservasi orangutan dan masih banyak lagi. Jelas saja saya merasa akrab. Sebagai dosen biologi saya setiap hari berurusan dengan istilah-istilah di atas. Lanjut lagi ada beberapa ilmu fotografi yang sedikit saya dengar dari suami saya juga ada dalam buku ini. Poin ini saja sudah membuat dua bintang untuk Partikel.

Kali ini ada Zarah yang menjadi tokoh utama. Zarah yang berarti partikel adalah nama yang dipilih oleh Firas untuk anaknya. Firas adalah seorang dosen di Fakultas MIPA IPB, mengajarkan tentang mikologi. Firas percaya bahwa fungi (sering disebut juga jamur) adalah organisme yang bertanggung jawab membentuk bumi sejak asal mulanya sampai saat ini. Firas juga membangun kampungnya, Batu Luhur, sebagai laboratorium alam dimana dia membuktikan bahwa alam dengan keseimbangannya sendiri mampu menjaga kehidupan tetap lestari. Jika manusia mendukung keseimbangan itu, maka alam akan memberi lebih. Dengan ilmunya, Firas menjadi orang yang disegani di kampung.

Firas tidak mempercayai sistem pendidikan formal. Untuk itu dia mengajar Zarah dan Hara (adik Zarah) dengan metodenya sendiri. Walaupun demikian, Zarah jelas lebih menjadi kesayangan ayahnya. Kemampuannya menyerap semua informasi yang diberi ayahnya membuat dia istimewa. Di sini saya kagum sekali dengan ketelatenan Firas mengajar Zarah. Hanya dengan modal alam sekitar dan buku, Zarah tumbuh menjadi anak yang pandai. Di Bukit Jambul, tempat bernuansa magis di kampung itu, Firas melengkapi ilmu Zarah.

Firas semakin lama semakin “sibuk” dengan ilmu pengetahuan. Hal itu membuat perpecahan dalam keluarganya. Puncaknya ketika Aisyah melahirkan seorang anak dengan kelainan genetis, dan si anak tidak dapat bertahan hidup. Dalam rumah terbentuk dua kubu, Firas dan Zarah sementara Aisyah dan Hara. Perpecahan makin komplit ketika suatu hari Firas pergi dan tidak kembali lagi. Firas menghilang. epergian Firas memberikan dampak bagi Zarah. Zarah kehilangan pegangan. Dia “dipaksa” menjalani hidup normal oleh keluarganya.

Zarah mempunyai talenta di bidang fotografi khususnya wildlife photography. Dengan kelebihannya itu dia bisa pergi meninggalkan keluarganya yang tersisa untuk mencari ayahnya. Dia ke pedalaman Kalimantan, ke London, ke Madagaskar, ke Bolivia, ke Pasifik semuanya dengan modal kemampuan fotografinya. Kemampuan itu juga yang membuat dia bertemu dengan Storm, cinta pertamanya; dan juga membawa dia menemukan jejak ayahnya.

Susah sekali bagi saya untuk bercerita tentang Zarah tanpa membuat review ini menjadi spoiler. Dan saya rasa, setiap orang akan mengalami pengalaman berbeda dengan membaca Partikel sehingga saya tidak perlu panjang lebar tentang isinya. Ada banyak ilmu baru yang saya dapatkan setelah saya menutup halaman akhir Partikel. Kalau teman-teman mengikuti perkembangan tentang partikel di media sosial, tentu teman-teman mendapati asosiasi Partikel dengan alien. Hehe… memang salah satu nyawa Partikel di buku ini adalah ulasan tentang kehidupan dimensi lain, mulai dari apa dan bagaimana cara mencapai alam itu. Apalagi buku ini dilengkapi dengan ilustrasi beberapa makhluk dimensi lain itu. Kemudian ada penjelasan tentang enteogen (tanaman sakral yang dapat membuat kesadaran seseorang terekspansi). Contoh yang sering kita dengar adalah  tembakau dan cannabis. Tapi tahukah kamu bahwa jamur Amanita muscaria yang sering kita lihat di buku-buku dan film (saya ingat film Smurf) juga adalah tanaman enteogen? Kalau di buku textbook Microbiology (Prescott) ditulisnya tanaman ini beracun:)

Ah.. dua bintang untuk alien dan enteogen-nya.

Satu bintang terakhir saya berikan untuk ketiadaan typo dan sampul yang keren pada novel ini.  Ngomong-ngomong soal sampul, semua serial Supernova diterbitkan kembali dengan sampul yang berbeda (saya masih ingat dengan prokontra sampul Supernova : Akar  yang menggunakan lambang Omkara :) ). Untuk penjelasan gambarnya, bisa teman-teman lihat videonya di sini.


Mungkin ada yang bertanya, apakah saya akan mengerti isi Partikel jika belum pernah membaca Supernova sebelumnya? Dee pernah menjawab pada linimasa twitternya bahwa walaupun  Supernova adalah kesatuan, setiap bukunya ibarat sebuah pintu. Jadi teman-teman bisa “masuk” lewat buku manapun tanpa merasa kebingungan. Dengan hadirnya Partikel tidak berarti Supernova berakhir, Supernova masih berlanjut karena pencarian masih terus dilakukan.



#64 Summer Desserts


Judul Buku : Summer Desserts
Penulis : Nora Roberts
Penerbit : Kindle Edition


Saya tertarik untuk membaca ebook ini tentu saja karena nama besar Nora Roberts.  Di samping itu, novel ini merupakan seri pertama dari Great Chef karya Nora Roberts. Novel ini sendiri sudah diterjemahkan oleh Gramedia Pustaka Utama dalam serial Languange of Love, dengan judul Manisnya Cinta. Dan saya tidak rugi, karena ceritanya memang cukup menarik untuk dibaca.

Novel ini bercerita tentang a cordon bleu chef bernama Summer Lyndon. Dia adalah seorang chef pembuat makanan penutup yang terkenal. Saking terkenalnya, dia sering bepergian ke luar negeri hanya untuk membuat makanan penutup.  Spesialisinya adalah membuat bombe (makanan penutup berupa es krim yang dibuat secara spherical dan berlapis-lapis). Walaupun tentu saja dia bisa membuat berbagai makanan penutup lainnya. Summer merasa bahagia dengan pekerjaannya yang tidak menetap dan terikat. Dengan demikian dia bisa bebas kemana saja.

Tetapi suatu tawaran menggiurkan datang dari Blake Cocharan III, pemilik hotel Cocharan yang terkenal. Blake ingin mengubah citra hotelnya, dan memilih Summer yang terkenal itu untuk membuat terobosan baru di restoran hotel miliknya. Awalnya Summer merasa ragu dengan kontrak setahun yang ditawarkan Blake. Dia takut akan keterikatan. Tapi demi menjaga nama baiknya, dia akhirnya menerima tawaran itu.

Yang menarik dalam novel ini adalah bagaimana Summer diceritakan sangat menyukai junk food (pizza, sandwich dan  cheeseburger) serta champagne. Hal yang sempat membuat Blake bingung akan selera makanan Summer. Summer juga digambarkan selalu menggunakan iringan musik klasik ketika sedang membuat makanan penutup olahannya. Dan berhubung novel ini adalah serial Great Chef yang bertema kuliner, siap-siap deh ngiler membaca semua makanan penutup yang dibuat oleh Summer :)

Lalu dimana letak konfliknya? Konflik muncul dari krisis kepercayaan diri Summer akan sebuah komitmen. Summer tidak percaya akan sebuah hubungan khusus (baca: asmara) antara pria dan wanita. Tidak heran karena dia berasal dari keluarga yang broken home. Ibunya yang artis Perancis itu bahkan sudah tiga kali menikah dan tidak terhitung berapa kali berkencan. Ketika Blake menawarkan hubungan permanen di antara mereka, Summer justru ketakutan. Dia takut kejadian yang dialami orangtuanya akan terulang pada dirinya.

Yah... khas romance Harlequin, pastilah ada adegan-adegan yang hanya boleh dilakukan orang dewasa. Dan tentu saja akhir cerita yang manis. Saya rasa tiga bintang cukup untuk Summer dan makanan penutupnya.  Ohya, dengan membaca novel ini ada 3 tantangan yang saya selesaikan sekaligus. Satu tantangan Name In A Book Challenge 2012 (Summer di judul mengacu pada tokoh dengan nama yang sama), Books in English Reading Challenge 2012 (novel yang saya baca adalah ebook berbahasa Inggris) dan tentunya Goodreads Reading Challenge 2012 (buku ke 72). Yippie!!


 PS. Postingan untuk Name In A Book Challenge 2012 dan Books in English Reading Challenge 2012

#63 Sunshine Becomes You


Judul Buku : Sunshine Becomes You
Penulis : Ilana Tan
Halaman : 432
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


“Walaupun tidak ada hal lain di dunia ini yang bisa kaupercayai, percayalah bahwa aku mencintaimu. Sepenuh hatiku.”

Sudah lama sejak terkahir membaca serial 4 Musim-nya Ilana Tan, saya menantikan tulisan Ilana selanjutnya. Ketika di dunia maya mulai terdengar kabar akan hadirnya buku kelima ini, saya memastikan diri harus membacanya. Untungnya, kakak saya juga menyukai Ilana Tan dan memutuskan membeli buku yang dilengkapi tanda tangan penulisnya ini. Jadinya saya bisa membacanya, bahkan sebelum kakak saya memulai membacanya. Buku ini habis dalam waktu semalam, bukan karena saya harus "ngebut" membaca, tapi karena saya tidak bisa melepaskan buku ini sampai di halaman terakhir. Ketika saya merasa "agak letih" setelah membaca beberapa buku misteri-thriller yang menegangkan sebelumnya, membaca buku ini seperti penawar yang pas untuk saya.

Tidak ada yang berubah dari alur cerita yang diangkat oleh Ilana Tan, masih sejalan dengan novel-novel sebelumnya. Gaya berceritanya pun sama, mengalir dengan halus. Kalaupun ada kejutan yang disiapkan di halaman-halaman akhir tentunya bisa ditebak kemana arahnya.

Alex Hirano mungkin sangat sial ketika dia bertemu dengan Mia Clark untuk pertama kalinya. Bagaimana tidak? Pertemuan mereka membuat Alex harus membatalkan serangkaian konsernya gara-gara Mia terjatuh menimpa dirinya dan membuat tangan kirinya terkilir parah. Mia yang merasa sangat bersalah dan ingin bertanggung jawab atas kesalahannya menebus perbuatannya dengan jalan menawarkan dirinya membantu Alex sehari-hari. Apalagi ketika Mia tahu Ales adalah seorang pianis terkenal. Apalah gunanya seorang pianis tanpa tangan yang bisa berfungsi?

Alex awalnya tidak mau menerima tawaran Mia begitu saja. Alex tidak ingin bertambah sial. Tapi dia tahu bahwa dia tidak bisa berbuat banyak hanya dengan satu tangan, akhirnya merelakan Mia memasuki hidupnya. Hal yang di kemudian hari tidak akan disesali oleh Alex. Selain kopi buatan Mia yang sangat enak itu, Alex "dimanjakan" oleh kemampuan Mia memasakkan makanan untuknya.

Tanpa disadari oleh Alex, kebutuhan akan kehadiaran Mia di setiap harinya semakin membesar. Kebutuhan itu kemudian berubah menjadi rasa cinta. Sayangnya bukan hanya Alex seorang yang menyukai Mia. Ray Hirano, adik kandungnya yang lebih dahulu mengenal Mia, juga menyukainya. Sayangnya Mia memperlakukan semua pria di dekatnya sama.

Bagaimana jika kau mencintai seseorang tapi mengetahui dengan pasti bahwa tidak ada yang bisa kamu lakukan untuk bisa bertahan hidup bersamanya? Itulah yang dirasakan Mia. Sebuah rahasia besar yang disimpannya, membuat dia selalu mengabaikan perasaannya sendiri.

Bagiku sebuah perasaan tidaklah nyata kalau aku menolak merasakannya. Perasaan itu tidaklah nyata kalau aku menolak mengakuinya.
 Sedemikian kuatnya Mia menolak perasaan yang tumbuh di hatinya, dia tetap tahu bahwa dia juga jatuh hati pada Alex. Apalagi ketika Alex juga mengetahui rahasia terbesarnya, apa lagi yang perlu disembunyikan dari Alex?

Seperti yang saya tuliskan sebelumnya bahwa buku ini begitu "mengikat" saya di setiap lembaran halamannya sampai akhir. Saya suka dengan pesan-pesan singkat via SMS antara Alex dan Mia. Saya suka bagaimana Alex memanggil Mia dengan nama belakangnya, Clark. Saya suka ketika Alex terinspirasi membuat sebuah lagu berjudul "Sunshine Becomes You" (yang judul awalnya adalah "Thinking of Clark"). Dan juga tiga lembar voucher biru "minta-apa-saja-dan-akan-kukabulkan" yang diberikan Mia untuk Alex sebagai hadiah Natal. So sweet :)



#62 Takdir Elir


Judul Buku :  Takdir Elir
Penulis : Hans J. Gumulia
Halaman : 265
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Sebelumnya saya berterima kasih kepada Gramedia, mbak Melody Violine dan mbak Truly Rudiono yang sudah memberikan kesempatan kepada saya me-review buku ini dengan cara mendapatkan buku ini secara gratis.  Saya sendiri tergolong nekat mengajukan diri untuk me-review buku bergenre fantasy seperti ini. Soalnya genre fantasy bukanlah favorit saya. Tapi rasa penasaran saya begitu besar untuk membaca buku ini.

Ketika buku ini tiba dengan selamat di tangan saya, saya sempat mengintip isinya. Ada beberapa istilah yang membuat saya menjadi "takut" untuk memulai membaca buku ini. Apa itu frameless? Apa itu Vandaria? Akhirnya bukunya saya simpan selama hampir dua minggu. Selama waktu itu, saya mencari-cari informasi di internet mengenai dunia Vandaria dan sampailah di situs ini.  Segala penjelasan tentang Vandaria saya temukan di sana, yang ternyata Vandaria ini bukanlah hal baru bagi penggemar cerita fantasy. Jadi, saya memberanikan diri membacanya.  Kalau saya bisa "selamat" membaca tujuh seri Harry Potter yang tebal itu, harusnya saya juga bisa membaca buku tipis ini.  Dan sekiranya review yang saya berikan tidak begitu jelas dan memuaskan, maafkanlah pandangan orang awam ini :)

Sebelumnya, saya jelaskan dulu soal frameless. Frameless itu fisiknya seperti manusia, tapi punya kelebihan bisa merapalkan mantra sihir secara alami. Selain itu penampilan frameless biasanya mencolok dan asimetris. Warna mata kiri dan kanan selalu berbeda, warna rambut juga putih atau perak. Sehingga mereka bisa langsung dikenali. Nah separuh frameless itu perpaduan antara manusia dan frameless. Biasanya fisiknya seperti frameless (warna mata berbeda), tapi ada yang punya energi sihir alami dan dapat juga tidak. Nah, manusia digambarkan sebagai sosok yang biasa saja. Punya keterbatasan, tidak jelas apa maunya.

Benua Elir, salah satu benua di dunia Vandaria sedang mangalami konflik. Dua kerajaan besar yang ada di sana (Kerajaan Serenade dan Kerajaan Vandergaard) sedang terlibat konflik yang (sungguh) tidak jelas dimana letak permasalahan pemicunya. Kalau di buku ini disebutkan ada energi negatif dari seseorang bernama Gottfried Grandarius Serenade yang menyerahkan dirinya pada kekuatan jahat, dan dia membutuhkan peperangan untuk membangkitkan (kembali) kekuatan negatif itu.

Lima orang dipilih oleh Vanadis (dewa-dewa Vandaria) untuk menyelematkan Benua Elir. Mereka adalah Rozmerga (gadis frameless dari Ordo Vhranas/ Ksatria Valiant),  Liarra Valweyn Flavianus (gadis frameless dari marga suci Flavianus), Sigmar Arvhelon (pemuda separuh frameless dari Republik Highwind), Althor Rauzell Serenade (Raja Serenade), dan Xaliber Reginhild  (Raja Vendergaard).  Kelima orang ini (kecuali Rozmerga) ternyata masing-masing mendapatkan senjata yang menjadi kunci untuk menentukan Takdir Elir. Liarra dengan busur Valuminaire, Sigmar dengan belati Sylia, Xaliber dengan tombak Krieger, dan Althor dengan pedang Valdin. Jika ada dua atau lebih senjata bertemu (tentunya dengan pemilik masing-masing) maka mereka mendapatkan visi (penglihatan) mengenai Gottfried, sehingga mereka memahami apa tugas mereka sebenarnya.

Sebenarnya buku ini bercerita tentang perkenalan para tokoh dan bagaimana kelima orang ini bisa bertemu. Karena kisah Takdir Elir adalah sebuah trilogi, jadi tentu saja ceritanya tidak selesai di buku ini. Kisahnya dimulai dari pengutusan Rozmerga oleh Pendeta Agung Ordo Vhranas. Rozmerga sendiri adalah seorang frameless yang menjadi ksatria.  Tidak jelas mengapa Rozmerga yang terpilih. Mungkin Vanadis memilih secara acak. Sejauh saya membaca, tidak ada kelebihan Rozmerga yang bisa menjadi alasan terpilihnya dia. Mungkin karena perawakannya seperti laki-laki dan berwatak keras. Tapi perawakan dan wataknya itu tidak menolong dia ketika dia ditangkap oleh segerombolan penjahat di tengah hutan saat melintasi benua Elir. Dia kan bisa merapalkan sihir, kenapa ga disihir saja para penjahat itu? Dia malah ditolong oleh ular api yang diutus oleh Vanadis.

Kemudian ada Liarra. Gadis frameless yang kadang-kadang berkulit hijau, menguasai tumbuhan, dan terpilih untuk memegang busur panah Valuminaire. Saya paling suka dengan Liarra. Dia sih keren, bisa mengeluarkan panah secara magis, mengeluarkan tumbuhan bersulur, atau memerintahkan tumbuhan bekerja sesuai kehendaknya. Liarra juga vegetarian, hanya makan buah dan sayur. Ketika dia menyentuh (atau tersentuh oleh)  Valuminaire, tiba-tiba Liarra mengalami teleportasi ke gurun pasir.

Selanjutnya Sigmar, si petualang. Dia mendapatkan warisan dari neneknya sebuah batu berukir, katanya batu ini akan menjadi kunci untuk kuil kuno yang dicarinya di Gurun Pasir Tak Bernama. Dia juga yang menemukan Liarra yang terdampar di gurun pasir. Bersama Liarra, akhirnya mereka menemukan kuil yang dicari dan Sigmar menemukan senjata yang menjadi takdirnya. Kedua raja tidak banyak diceritakan asal-usulnya, kecuali mereka sempat bersahabat sewaktu kecil, tapi kemudian bermusuhan di saat dewasa dan memimpin kerajaan masing-masing.

Ketika kelima orang ini bertemu, dan senjata mereka dipersatukan, kelimanya terlempar ke waktu lain. Takdir mereka membawa mereka ke suatu tempat dan masa yang berbeda. Selanjutnya mereka tidak tahu apa yang akan dihadapi. Tapi mereka tahu bahwa nasib benua Elir ada di tangan mereka berlima. Ada yang sedikit aneh ketika mereka berpindah alam itu, mereka terkejut dengan kenyataan bahwa merekalah sebenarnya Pahlawan Elir itu. Lha sewaktu masing-masing melihat visi tentang Pahlawan Elir, apakah mereka tidak melihat diri mereka? Ataukah mereka melihat orang lain sebagai Pahlawan Elir  dalam visi mereka? Bagaimana mungkin Liarra dan Sigmar harus mencari tahu tentang Gottfried lagi? Padahal sebenarnya mereka "sudah bertemu" dengan Gottfried, ya kan?

Ada juga biodata singkat para tokoh utama lengkap dengan gambar ilustrasi di awal cerita. Illustrasi tokoh memang penting untuk membangun karakter, tapi apa perlu sampai memasukkan data makanan favorit, terpenting, yang tidak disukai dan ukuran tubuh? Saya jadi ingat waktu SD suka nulis-nulis biodata semacam itu di buku diary teman-teman (tentu saja ga pake ukuran tubuh segala... :D )

Setelah saya menghabiskan buku ini rasanya saya masih sangat penasaran. Bukan saja kelanjutan cerita benua Elir, saya jadi penasaran dengan Vandaria. Kabarnya Vandaria adalah sebuah dunia terbuka yang kompleks. Siapapun boleh berpartisipasi dalam dunia Vandaria yang sudah tertata oleh penemunya, Ami Raditya. Ada yang membuat komik, cerpen, bahkan novel berseri seperti Takdir Elir ini. Istilahnya "Mengkristal bersama Vandaria". Khusus untuk Vandaria Saga, sudah ada dua novel yang diterbitkan oleh Gramedia sebelum Takdir Elir yaitu Harta Vaeran dan Ratu Seribu Tahun. Keduanya harus segeramasuk wishlist nih...

Ketakutan saya bahwa saya tidak akan mengerti jalan cerita fantasi ini tidak terbukti. Saya menikmatinya. Saya bahkan ikut mengunduh Vandaria Newsletter untuk mencari tahu lebih banyak tentang Vandaria. Ternyata informasi tentang benua Elir dan frameless bisa didapatkan di Vandaria Newsletter 1. Saya berharap kelanjutan trilogi ini tidak terlalu lama terbitnya. Untuk Takdir Elir, saya kasih 3 bintang.




#61 Lelaki Penuh Luka


Judul Buku : Lelaki Penuh Luka (Envy)
Penulis : Sandra Brown
Halaman : 548
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Suatu hari saya melempar pertanyaan ke twitter.  "Apa judul buku karangan Sandra Brown yang paling bagus menurut kalian?". Yang jawab hanya seorang, dan dia menjawab "Envy". Segera saya mencari tahu tentang buku tersebut, dan saya beruntung bisa mendapatkannya via PinjamBuku.org (terima kasih mbak Endah Karyani). Buku ini sendiri diterbitkan ulang oleh Gramedia pada tahun 2004, sejak pertama kali diterbitkan pada tahun 1999. Dan memang benar buku ini menarik, karena tidak seperti novel Sandra Brown lainnya yang pernah saya baca. Masih berupa romantic suspense khas Sandra Brown, dengan berbagai twist di dalam alurnya.

Novel ini bercerita tentang Maris Matherly-Reed yang adalah seorang editor di Penerbit Matherly.  Selain menjadi editor, Maris juga Wakil Presiden di penerbit besar tersebut. Suaminya Noah Reed adalah seorang penulis buku laris The Vanquished yang setelah menikah dengan Maris kemudian menjadi CEO di perusahaan tersebut. Suatu hari Maris mendapat kiriman naskah novel berjudul Envy. Anehnya novel yang dikirim itu hanyalah prolog, tanpa keterangan yang jelas tentang penulisnya kecuali inisial P.M.E. Maris merasakan bahwa novel itu akan laku keras, dan ia bertekad mencari siapa P.M.E tersebut.

Singkat cerita, Maris berhasil menemukan Parker Evans, penulis novel Envy yang tinggal di sebuah pulau di Georgia. Penulis yang dia jumpai adalah seorang yang cacat, angkuh, dan keras kepala. Maris berusaha meyakinkan Parker untuk melanjutkan menulis novel tersebut. Tanpa Maris, sadari dia sudah masuk ke dalam "permainan" Parker. Sementara itu, Noah ternyata berkhianat baik terhadap istrinya maupun pada perusahaan. Pernikahan Noah dan Maris hanyalah alat bagi Noah meraih ambisinya untuk menjual perusahaan tersebut.

Seperti judul aslinya, Envy, yang berarti iri hati, hal tersebut menjadi benang merah dalam novel ini. Iri hati muncul karena adanya persaingan, yang dibiarkan demikian lama terpendam, hingga akhirnya membuat luka.

Yang menarik dari novel ini adalah pembaca diberikan kesempatan untuk membaca beberapa bab dari novel Envy tersebut. Bab-bab itu ditulis dengan jenis huruf yang berbeda, sehingga kita masih bisa mengetahui mana novel aslinya ataupun novel Envy yang ditulis Parker.  Lewat novel ini pembaca juga bisa mengetahui bagaimana tugas dari seorang editor. Dahulu saya berpikir editor hanya bertanggung jawab pada penulisan saja, tapi ternyata alur cerita juga bisa "diedit" oleh seorang editor. Ternyata menjadi seorang editor tidaklah mudah :)

Bukan Sandra Brown jika tanpa kejutan dalam novelnya. Sejak awal hingga akhir cerita, ada begitu banyak kejutan dari setiap tokohnya. Ada yang awalnya seperti tokoh yang jahat, ternyata tidak seperti itu di bagian akhirnya. Ada yang kelihatan "aman", ternyata menyusun "berantakan" di akhirnya. Semakin mendekati halaman akhir pembaca akan menyadari bahwa Envy bukan sekedar novel, melainkan sebuah kisah nyata menyangkut Maris, Noah dan Parker. Dan juga akan terkuak siapa yang dimaksud dengan lelaki penuh luka tersebut.



BBI 1st Giveaway Hop



HAPPY BIRTHDAY, BeBI ...
HAPPY BIRTHDAY, BeBI...
HAPPY BIRTHDAY... HAPPY BIRTHDAY...
HAPPY BIRTHDAY, BeBI...

Blogger Buku Indonesia (akrabnya dipanggil BeBI) berulang tahun hari ini, 13 April 2012. Dan hari ini ulang tahun BeBI yang pertama lho... Masih imut ya :)

Tapi biarpun imut, BeBI mau bagi-bagi hadiah lewat para anggotanya lewat Giveaway Hop.

Apa itu giveaway hop?

Giveaway hop adalah beberapa blogger yang mengadakan giveaway dengan tema yang sama secara serentak, masing-masing memposting di blognya sendiri. Dalam giveaway hop biasanya ada host (penyelenggara). Kali ini yang menjadi host adalah blog Fanda's Historical FictionKumpulan Sinopsis dari Okeyzz danDear Readers

Hadiahnya tentu saja buku. Lewat blog ini, saya mau ngasih 1 buah buku bagi yang beruntung. Dan bukunya adalah....


Judul Buku : Luntang Lantung

Penulis : Roy Saputra

Terbit : 2011

Penerbit : Bukune
Zaman sekarang cari kerja memang nggak gampang. Banyak orang menghalalkan segala cara mendapatkannya. Ari Budiman-seorang sarjana pengangguran-tak henti berjuang mencari pekerjaan demi sesuap nasi, tempe, ayam, dan tahu. Bersama temannya, Togar dan Suketi, mereka dengan (tidak) gagah dan (tidak) perkasa berusaha melewati semua rintangan demi menjadi orang sukses. Sungguh sulit menentukan apakah cara yang mereka tempuh demi sukses itu cerdas, nekat, atau malah konyol?

Pencipta pepatah Jawa 'Mangan ora mangan sing penting ngumpul' tampaknya perlu bertemu dengan ketiga sarjana ini. Segera!

Cara mendapatkan bukunya gampang. Cukup jawab pertanyaan berikut ini di kotak komentar.

"Sudah pernah baca buku karangan Roy Saputra? Kalau ya, judulnya apa?"

Jangan lupa menuliskan email/twitter kamu bersama dengan jawabanmu. Waktu pelaksanaan giveaway ini sampai dengan tanggal 26 April 2012, dan pemenangnya akan diumumkan pada tanggal 27 April 2012. Pemilihan pemenang menggunakan random.orgJika pemenang tidak mengkonfirmasi selama 2x24 jam, akan dipilih pemenang baru. 

... dan yang beruntung mendapatkan buku Luntang-Lantung adalah....


ANA (@anadudunk)


Kepada pemenang, harap segera mengirimkan alamat lengkap ke email : destinugrainy@gmail.com

Cek juga siapa yang beruntung di blog lainnya di bawah ini :






1.
2.
 Baca Buku Fanda
   3. 
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.

#60 The Girl With The Dragon Tattoo


Judul Buku : The Girl With The Dragon Tattoo
Penulis : Stieg Larsson
Halaman : 783
Penerbit : Qanita


Saya sudah lama memasukkan buku ini dalam TBR saya. Tapi ga pernah dibaca karena bukunya yang berbentuk ebook plus berbahasa Inggris pula. Lihat halamannya yang sampai ratusan semakin mengurungkan niat saya. Padahal saya dapat ebook lengkap triloginya lho. Dan ketika Mizan grup mengeluarkan daftar buku yang didiskon sampai 40%, saya langsung membeli triloginya *kalap*. Tapi begitu bukunya datang, ga langsung dibaca juga. Keburu dibaca duluan sama suami :)

Hingga akhirnya kesampaian juga saya membaca buku ini. Halaman pertama sangaaaat membosankan. Dialog antara dua orang tentang segala istilah perekonomian di Negara Swedia sana membuat saya tambah pusing. Belum lagi nama-namanya yang sulit dilafalkan, dan ada begitu banyak nama. Sempat saya tinggalkan dan membaca buku lain yang lebih tipis. Tapi mau tidak mau buku ini harus saya bereskan.

Kali ini saya tidak akan mereview isi ceritanya. Silahkan baca di sini, sini, dan sini untuk mengetahui jalan ceritanya. Lagipula filmnya sudah banyak yang nonton, walaupun saya sendiri belum nonton. Kali ini saya akan mengulas bintang demi bintang yang saya berikan untuk buku gadis bertatto ini.

Bintang pertama untuk Lisbeth Salander, tokoh utama dari Trilogi Millenium. Tidak bisa saya pungkiri bahwa karena saya sangat penasaran dengan karakter “canggih” ini makanya saya nekat membeli 3 buku sekaligus. Lisbeth digambarkan sebagai gadis berpenampilan nyentrik, dengan banyak tattoo dan dua tindikan di tubuhnya. Kemampuannya sebagai hacker sangat menakjubkan. Belum lagi ingatan fotografisnya. Saya suka dengan adegan dimana dia menjebak pengacara/walinya yang sudah menganiaya dia secara seksual. Kemudian ketika dia menyamar sebagai asisten Wennerström, dengan tampil sebagai wanita pirang, kaya, dan seksi.  Cerdas dan tidak terduga. Menurut saya Lisbeth selalu satu langkah di depan Blomkvist.

Bintang kedua untuk Blomkvist. Agak-agak ga rela sih ngasih bintang buat Mikael Blomkvist ini, karena dia mau tidur dengan perempuan mana saja yang mengajaknya tidur bersama. Tapi kejeliannya menyelesaikan kasus Harriet Vanger membuat saya merelakan satu bintang untuknya. Kok bisa sih dia tahu bahwa Harriet masih hidup? *spoiler detected*

Bintang ketiga untuk plot ceritanya yang mengangkat tentang kekerasan seksual pada wanita Swedia. Suatu topik yang masih dianggap tabu untuk dibicarakan. Tetapi penulis berhasil meramunya sedemikian rupa, sehingga alur ceritanya bisa diikuti. Memang sih adegan-adegan kekerasan banyak bertaburan di buku ini, sadis malahan.

Bintang keempat untuk ketekunan sang penulis menceritakan segala macam detail di buku ini. Seingat saya, inilah buku fiksi pertama yang sangaaaat detail yang pernah saya baca. Salut. Dari buku ini kita bisa belajar tentang sejarah perekonomian di Swedia, aliran sekte yang menggunakan ayat-ayat Alkitab sebagai pembenaran atas perbuatan keji yang dilakukan, dan juga teknik hacking pun diulas secara detail.

Sudah empat bintang ya? Tapi…. Bintangnya terpaksa saya kurangi karena beberapa hal. Pertama, masih ada typo. Bahkan ada yang fatal. Seharusnya tertulis Anne Vanger malah tertulis Anne Blomkvist. Kedua, detail yang cukup banyak membuat saya bosan di awal cerita. Ketiga, kasus Wennerström di awal dan akhir cerita, walaupun ada hubungannya, tapi menurut saya seperti buat nambah-nambah halaman saja. Ga tahu ya di filmnya, kasus Wennerström ini masih ada apa nggak. Tapi ibarat sudah anti klimaks, eh dipaksain anti klimaks lagi :mrgreen:

Jadinya… cukup tiga bintang untuk seri Millenium pertama ini. Btw, kabarnya buku kedua lebih seru ya?



#59 Rayuan Sang Bos


Judul Buku : Rayuan Sang Bos
Penulis : Sharon Kendrick
Halaman : 256
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama


Megan Phillips bekerja di sebuah perusahaan yang memproduksi software komputer.  Dia menjadi asisten pribadi Dan McKight. Megan menilai Dan sebagai seorang yang cool, tegas, dan tidak menarik. Begitupun Dan menilai Megan sebagai gadis yang banyak bertanya, tidak cantik sehingga dia tidak khawatir akan terlibat affair  dengan rekan kerjanya. Bagi Dan masalah pribadi harus berada sejauh-jauhnya dengan urusan pekerjaan.

Dalam beberapa hari terakhir, Dan selalu mendapatkan surat dengan amplop pastel, yang bisa dipastikan oleh Megan sebagai surat pribadi. Seandainya surat seperti itu tidak sering datang ke kantor mereka, mungkin Megan tidak akan menaruh curiga pada Dan. Apalagi ketika ada seorang perempuan yang tidak mau menyebut namanya menelpon mencari Dan. Rasa ingin tahu Megan mendorongnya untuk menanyakan mengenai surat tersebut kepada Dan. Seperti yang diduga oleh Megan, awalnya Dan tidak mau menjawabnya. Tapi lama kelamaan akhirnya Dan mau bercerita.

Ada seorang wanita bernama Katrina, yang merupakan anak baptis dari ibu Dan. Katrina berusia 13 tahun lebih muda daripada Dan, tetapi Katrina jatuh cinta pada Dan. Walaupun Dan sudah memberikan isyarat bahwa dia hanya menganggap Katrina sebagai seorang adik, Katrina tidak perduli. Dia bahkan menuliskan surat cinta pada Dan, yang datang ke kantor Dan. Yang menjadi masalah adalah di akhir pekan nanti, kakaknya Dan mengadakan perjamuan makan di rumah mereka dalam rangka merayakan pertunangannya. Dan harus hadir, dan tentunya di sana dia akan bertemu dengan Katrina. Membayangkannya saja sudah membuat Dan merasa tidak nyaman.

Megan mengusulkan agar Dan membawa seorang wanita yang mengaku sebagai kekasih Dan, agar Katrina bisa menjauh darinya. Dan yang tidak mempunyai kekasih meminta Megan mewujudkan usulnya. Tentu saja Megan menolak. Tapi akhirnya permintaan Dan disetujui oleh Megan ketika diming-imingi akan bertemu dengan seorang aktor ternama yang menjadi kawan lama Dan (yang akan hadir juga di perjamuan itu). Sandiwara Dan-Megan berlanjut, dan membuat mereka akhirnya terjebak dalam sebuah hubungan yang lebih dari sekedar partner kerja.

Seperti halnya cerita romance Harlequin, kisah ini akan berakhir manis. Ending-nya pun mudah ditebak. Tapi, kali ini saya tidak merasa puas membacanya. Pertama, terjemahannya menurut saya tidak begitu baik. Beberapa pemilihan katanya kurang tepat, misalnya pada halaman 31

"Dulu Katrina dan ibunya tinggal berdekatan dengan kami. Ibuku adalah ibu permandiannya, dan aku telah mengenal Katrina hampir seumur hidupnya"

Daripada menggunakan kata ibu permandian, rasanya lebih familiar menggunakan kata ibu baptis.

Kedua, akibat pemilihan kata-kata yang mungkin terlalu baku, jalan cerita jadi tidak mengalir. Banyak hal yang membingungkan. Ketiga, penempatan tokoh Jake, si aktor kenamaan itu terasa dipaksakan hadir. Kalaupun dia dijadikan sebagai orang ketiga dalam hubungan Dan-Megan, haruskah digambarkan sebagai aktor kenamaan? Well, overall, saya hanya memberikan 2 bintang untuk Koleksi Istimewa Harlequin ini. Itupun, karena covernya lumayan bagus menurut saya. Yang cowok dan cewek cakep dan serasi, ditambah warna emas dan hijau pupus. Cantik :)

Terima kasih pada aurora, yang sudah meminjamkan buku ini via PinjamBuku.org