Martha adalah seorang Chinese-Indonesian yang mendapatkan kesempatan untuk kuliah di Singapura lewat beasiswa dari pemerintah Singapura. Di sana dia bertemu dengan seniornya, Ronny. Singkat cerita keduanya menikah, dan Martha menjadi ibu rumah tangga mengasuh kedua anak mereka. Tidak banyak yang tahu, Martha adalah admin dari @DuoLion163, sebuah akun di twitter yang sering membuat utas tentang para politikus. Bersama sepupunya, Yuni, Martha menyajikan fakta dari data-data yang dianalisisnya menjadi sebuah utas yang bisa menjatuhkan atau mendukung politikus. Sampai kemudian, sebuah berita mengejutkan datang kepadanya. Perilakunya memalsukan dokumen saat mendaftar beasiswa di masa lalu terbongkar. Martha harus berhadapan dengan konsekuensinya, yaitu dipenjara.
Pertama kali membaca judulnya, pikiran saya mungkin sama dengan kebanyakan orang (bahkan Martha sendiri punya pikiran seperti itu). Anak Luar Nikah berarti anak yang lahir sebelum kedua orangtuanya menikah. Ternyata bukan itu. Ada suatu periode di Indonesia dimana warga keturunan Tionghoa kesulitan mendapatkan SBKRI (Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia). Contoh paling terkenal itu adalah sang atlit Susi Susanti, yang meski dia sudah membela Indonesia di kancah dunia, ternyata masih dipersulit untuk menjadi WNI. Di dalam novel ini, kasus serupa dialami oleh orang tua Martha. Akibatnya, anak dari WNA ini mendapatkan frasa "Anak Luar Nikah" yang dicantumkan di akta kelahiran mereka. Diperparah dengan peristiwa Mei 1998, membuat Martha muda mengambil jalan pintas memalsukan akta kelahirannya, dengan mencoret frasa tersebut. Namun ketika Martha menelaah lebih jauh, itu adalah bentuk protesnya.
Novel fiksi ini bukan hanya mengangkat permasalahan identitas seperti yang dialami Martha. Berbagai permasalahan menjadi warga Chinese-Indonesian dikupas dalam novel ini. Selain itu, krisis komunikasi yang dialami Martha dan Ronny juga salah satu konflik yang menarik. Hubungan suami istri yang memburuk akibat ada salah satu pihak yang menyimpan rahasia penting dan menunda untuk terbuka dengan pasangannya.
Di sisi lain, novel ini mengangkat isu jejak digital. Martha tersandung kasus karena jejak digital yang ditinggalkannya di akun blog-nya belasan tahun lalu, akun yang sebenarnya sudah tidak lagi diperbaharui isi kontennya oleh Martha. Pertanyaan ala-ala kuis dengan judul "25 Questions About Me" membuat satu sisi gelap kehidupannya di masa lalu yang seharusnya terkubur malah terekspos kembali di media sosial. Tidak jarang kita selaku pengguna internet dengan isengnya menjawab kuis-kuis dan tanpa sadar mengungkap data diri dan kebiasaan kita. Well... saya tidak mau membahas jauh tentang itu, tapi menyarankan agar lebih waspada dengan pengungkapan data pribadi di dunia maya. Who knows....ada yang berusaha mencari kesalahan kita lewat konten media sosial kan?
Saya senang mendapat kesempatan membaca novel ini, menambah wawasan tentang Anak Luar Nikah. Lebih senang lagi, karena akhirnya bisa membaca habis satu buku dalam sehari. Highly recommended!
Perkumpulan Anak Luar Nikah
Grace Tioso
396 halaman
Noura Books
Juni 2023