~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#288 Kekasih


Judul Buku : Kekasih
Penulis : Arini Putri & Yuditha Hardini
Halaman : 300
Penerbit : Gagas Media

Setelah sekian lama absen membaca Gagas Duet, akhirnya dapat pinjaman buku lagi dari Oky. Kali ini Gagas Duet berjudul Kekasih terdiri atas dua kisah The First Fairytale oleh Arini Putri dan The Last Fairytale oleh Yuditha Hardini. Keduanya bercerita tentang sosok pria idaman yang ingin dijadikan sebagai kekasih. Benang merahnya pada dua kisah ini adalah kedua tokohnya bersaudara. Kyra, si adik, adalah tokoh utama di kisah pertama, sedangkan Naira, si kakak, adalah tokoh utama di kisah kedua.

 Kyra, gadis penyuka komik yang berkuliah di Jogja, sedang memimpikan kehadiran seorang kekasih. Suatu hari, saat akan menghadiri pesta ulang tahun sahabatnya, Kyra terjebak hujan di halte bus. Sepatu high heels yang dipakainya justru menyulitkan dirinya, sehingga dia membuka sepatu itu saat menanti bus di halte.  Tiba-tiba, ada cowok yang datang ikut menunggu di halte itu. Jantung Kyra langsung berdebar-debar tidak karuan karena sosok cowok itu mirip seperti yang diidam-idamkan olehnya. Lebih terkejut lagi, ketika cowok itu meminjamkan sendal jepit untuknya. Pangeran sendal jepit. Kyra sampai lupa menanyakan namanya.

Untungnya, pacar sahabatnya ternyata adalah kawan dari cowok yang ternyata bernama Alvin. Lebih beruntung lagi, sahabatnya Raina, gencar menjodohkannya dengan Alvin. Berbagai kegiatan dimana Alvin ikut serta, pasti Raina akan mengajak Kyra ikut juga dalam kegiatan itu. Hingga akhirnya Kyra bisa akrab dengan Alvin. Sayangnya Alvin ternyata menyimpan perasaan pada gadis lain, dan hanya menganggap Kyra sebagai seorang sahabat. Apakah kisah Kyra tidak akan berakhir bahagia seperti dongeng putri dan pangeran yang sering dibacanya?

Ternyata, kakaknya Naira yang berumur 30 tahun juga menyimpan problema yang hampir serupa. Naira sudah lama menaruh hatinya pada sahabatnya, Kama. Kama dikenalnya ketika mereka masih kuliah di Sidney. Di halte bus, tanpa sengaja Kama menginjak sepatu putih milik Naira. Naira langsung ngomel-ngomel tanpa tahu kalau pria yang menginjak sepatunya juga orang Indonesia yang tentu saja memahami omelannya. Ketika pria itu membungkuk membersihkan sepatunya, Naira baru sadar akan kesalahannya. Tapi kejadian itu membuat mereka berdua menjadi sahabat yang akrab. Saking akrabnya, Naira sampai tidak berani mengungkapkan perasaannya pada Kama.

Selayaknya wanita dengan usia seperti itu, Naira sering ditanyakan mengenai rencana untuk menikah. Naira sendiri masih menyimpan janji antara dirinya dengan Kama yang pernah diungkapkan dahulu.  Mereka berdua saling berjanji, jika pada usia 30 tahun keduanya belum menemukan jodoh, maka keduanya akan menikah bersama. Tapi Kama sepertinya tidak serius dengan janji itu. Naira harus segera bertindak, melupakan Kama dan mencari pria lainnya, atau tetap setia pada cintanya untuk Kama.

Selain bersaudara, kedua kisah ini ternyata diawali oleh sepasang sepatu dan halte bus, meski berada dalam kondisi dan tempat yang berbeda. Tentunya kita masih mengingat fairytale Cinderella yang juga melibatkan sepatu. Seperti Cinderella baik Kyra maupun Naira juga memimpikan pria idaman, menciptakannya sedemikian rupa dalam benak mereka untuk kemudian mencari wujud nyatanya dalam diri seorang kekasih.

Dibandingkan kisah pertama, saya lebih menyukai kisah yang kedua. Penggunaan bahasa yang lebih ringan dan santai di kisah kedua membuat ceritanya lebih mengalir, dibandingkan kisah pertama yang menurut saya agak puitis hingga berasa membosankan bagi saya. Mungkin karena usia saya sendiri yang lebih dekat kepada kisah kedua, sehingga kisah pertama terasa seperti teenlit. Untuk kisah pertama saya beri 2 bintang, dan kisah kedua 3 bintang. Kalau dirata-ratakan jadi 2,5 bintang deh :)

3 stars
Be First to Post Comment !
Post a Comment