Judul Buku : Out Of My Mind
Penulis : Sharon M. Draper
Halaman : 295
Penerbit : Atheneum Books for Young Readers
Melody terlahir dengan kondisi mengalami spastic bilateral quadriplegia atau yang dikenal dengan cerebral plasy. Dia tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya dan tidak bisa bicara. Di balik kekurangannya itu, Melody memiliki kemampuan memori fotografik. Memorinya pun menyimpan banyak sekali informasi berupa kata-kata baru yang ingin sekali dikeluarkan oleh Melody.
Ketika memasuki usia sekolah, ibunya membawa Melody ke seorang dokter untuk melihat sejauh mana kemampuan Melody. Oleh si dokter, Melody justru disarankan untuk dimasukkan ke sebuah rumah rehabilitasi untuk orang-orang dengan kebutuhan khusus. Ibu Melody menolak dengan tegas karena sangat yakin Melody punya tingkat kecerdasan yang lebih dari orang normal. Ibunya pun memasukkan Melody ke sekolah normal. Di sekolah itu Melody ikut dalam kelas khusus yang berisi siswa dengan berbagai kebutuhan khusus.
Di rumah, Melody diasuh oleh tetangganya, Mrs. Violet. Di bawah pengasuhan Mrs. V, Melody diajarkan untuk tidak menyerah dengan keterbatasannya. Mrs. V membuat Melody belajar berbagai kata, membuatkan papan khusus untuk Melody agar dia bisa berkomunikasi meski dengan cara terbatas. Ketika Melody duduk di kelas 5, dengan bantuan pendamping di sekolah, Melody mendapatkan informasi bahwa ada alat khusus bernama Medi-Talker yang didesain untuk orang-orang yang tidak dapat berbicara sepertinya. Beruntunglah Melody, orang tuanya memberikan alat itu untuk Melody sebagai hadiah natal. Akhirnya Melody dapat "berbicara".
Sekolah yang diikuti oleh Melody memiliki program dimana kelas anak-anak berkebutuhan khusus bergabung dengan kelas normal sekali dalam seminggu. Di sinilah Melody mendapat kesempatan untuk mengetahui tentang suatu kompetisi Whiz Quiz. Ketika Mr. Dimmings mengadakan tryout kompetisi itu, tidak disangka Melody mendapatkan nilai sempurna. Melody kemudian ikut dalam tim yang akan mewakili sekolah berkompetisi di tingkat regional. Dibantu oleh Mrs. V, Melody ingin membuktikan bahwa dia bisa berbuat sesuatu.
Novel ini diceritakan dari sudut pandang Melody. Pembaca akan dibawa merasakan semua keterbatasan yang dialami oleh Melody, juga semua penolakan yang harus dihadapi Melody. Momen sedih saya rasakan saat Melody mendengar bahwa dia akan mempunyai seorang adik. 'Mengurus satu anak cacat saja orang tuanya sudah kewalahan, bagaimana dengan dua orang anak?', pikir Melody. Klimaksnya ketika Melody dikhianati oleh teman-teman satu timnya saat akan berkompetisi. Rasanya pengen nonjok temannya satu per satu.
We all have dissabilities. What's yours? - Melody
Out of My Mind benar-benar memberikan pengalaman baru bagi saya. Berada di dalam "kepala" Melody membuat saya melihat ada banyak kelebihan di balik kekurangan. Jika Melody saja bisa fokus pada kelebihannya, bagaimana dengan kita yang berada di posisi lebih di mata Melody?
Jujur saja, saya sulit sekali membuat review ini. Yang ingin saya lakukan adalah merekomendasikan agar semua orang membaca novel ini. Semoga ada penerbit di Indonesia yang mau menerjemahkan novel yang sudah meraih banyak penghargaan ini,agar semakin banyak orang memahami bagaimana menghadapi kekurangan orang lain, khususnya bagi anak-anak berkebutuhan khusus.
Be First to Post Comment !
Post a Comment