Trivia Ganggarespati sebenarnya sangat tidak ingin berurusan dengan seorang Arraf Abizard Rauf. Padahal Arraf dikenal sebagai idola di Fakultas MIPA Universitas Sapta Husada. Mantan Ketua BEM FMIPA yang bisa membawa FMIPA menjuarai Olimpiade Olahraga, asisten dosen dan asisten praktikum, memiliki banyak prestasi, dan bisa lulus tepat waktu dengan predikat cum laude. Sayangnya, dosen pembimbing Riv memintanya untuk menghubungi Arraf untuk mendapatkan material yang akan digunakan dalam penelitian skripsinya.
Satu peristiwa yang membuat Riv merasa ilfil kepada Arraf, adalah saat Arraf mempermalukan Dipa, seorang cowok yang kemayu, di kantin kampus. Dengan lantang Arraf memaksa Dipa untuk menunjukkan maskulinitas di depan para mahasiswa lainnya di kantin itu. Mungkin bagi Arraf tindakan itu tidak salah, tapi di mata Riv poin cemerlang Arraf merosot. Namun, semesta berkata lain. Pertanyaan sederhana dari Riv kepada Arraf saat mengambil material di rumah Arraf, membuat Arraf penasaran pada sosok Riv.
"Bang Arraf banyak prestasinya. Itu fakta. Tapi, prestasi itu diraih buat kepuasan Abang sendiri atau buat memuaskan ekspektasi orang-orang terhadap diri Abang? " (Hlmn 31).
Semakin Arraf berusaha mengenal Riv, semakin terpesona dirinya pada sosok Riv. Riv seakan-akan mampu menganalisis kepribadiannya. Hal yang belum pernah dijumpai Arraf dalam sosok wanita manapun. Arraf semakin bertekad ingin menjadikan Riv sebagai kekasihnya, tetapi ditolak mentah-mentah oleh Riv.
Saya tertarik membaca novel ini gara-gara sampulnya yang retro, dan judulnya yang berbau sains. Ternyata betul, kedua tokohnya adalah mahasiswa Biologi. Tapi isi novel ini nggak berbau ilmiah kok. Malah lebih terasa seperti self-help, sangat berbeda dengan novel romance kebanyakan. Dialog-dialog antara Arraf dan Riv seakan-akan mengajari pembaca mengenai esensi mencintai. Anehnya, saya yang sebenarnya tidak menggandrungi buku-buku self help malah menyukai novel ini. Saya suka dengan interaksi antara Arraf dan Riv, meski terkadang Arraf kerasa banget songongnya.
Meski demikian, karakter Arraf dan Riv terasa sempurna. Penulisnya sendiri menyebut keduanya sebagai too inhuman to be human. Arraf bisa dianalogikan sebagai matahari yang berotasi menjaga ketaraturan tata surya, sementara Riv adalah sosok komet yang hanya melintas, namun menarik perhatian sang matahari. Keduanya tentu tidak ingin saling menghancurkan, tapi apakah Karakter keduanya sama-sama kuat dan seimbang.
Konon kabarnya buku ini adalah salah satu dari trilogi reinkarnasi Arraf-Riv. Saya jadi penasaran ingin membaca lanjutannya.
Rotasi & Revolusi
Crowdstroia
448 halaman
Elex Media Komputindo
Maret, 2019
Be First to Post Comment !
Post a Comment