Redita Harris adalah seorang pengacara yang mengawali karirnya di New York. Dia mengikuti jejak ayah dan kakaknya berkarir di bidang hukum. Kebanyakan klien Dita adalah para wanita dan lansia dengan kasus hukum terkait malapraktik dokter. Kali ini dia ingin membalas budi seorang dokter yang dituntut dengan tuduhan malapraktik. Orang itu tidak lain adalah Nathan, sahabat kakaknya.
Dita sudah lama mengenal Nathan. Sewaktu SMA, Nathan adalah seniornya yang sering terlibat tawuran. Dita takut pada Nathan karena beberapa kali menerima bentakan dari pria itu. Tapi Nathan sudah menolongnya saat pingsan di New York. Lagipula, Dita cukup berpengalaman dengan kasus di bidang kedokteran.
Nathan yang adalah dokter spesialis anastesi, dituduh dengan sengaja melalaikan prosedur pembiusan sehingga mengakibatkan kematian seorang pasien. Istri pasien tersebut menuntut Nathan hingga ke pengadilan. Sebenarnya Nathan menghendaki Rehan, sahabatnya untuk menjadi pengacaranya. Dia tidak mau Dita terlibat. Nathan merasa sulit bersikap pada gadis yang dicintainya dalam diam selama bertahun-tahun. Tapi Dita memaksa, akhirnya Nathan pun menerima. Mungkin ini adalah kesempatan bagi Nathan untuk bisa kembali dekat dengan adik sahabatnya itu.
Novel ini adalah debut penulis di lini metropop, sekaligus karya pertama beliau yang saya baca. Kalau sebelumnya karya beliau sepertinya di kental dengan nuansa ke-Korea-an, kali ini penulis mengambil kota Yogyakarta sebagai latar belakang dengan kisah bernuansa hukum, kedokteran dan islami. Background penulis yang juga seorang dokter, membuat beberapa istilah dan prosedur kedokteran bisa dengan fasih diceritakan. Yang membuka wawasan baru bagi saya adalah bahwa prosedur anastesi yang biasanya "terlihat" sederhana membutuhkan persiapan dan prosedur rumit.
Sebagian besar cerita dalam novel ini adalah tentang persidangan Nathan. Penulis juga mampu menyajikan jalannya persidangan sehingga pembaca seakan-akan bisa hadir di persidangan itu. Dan yang menambah nilai plus novel ini adalah nuansa islami yang hadir, hal yang jarang dijumpai dalam novel metropop.
Overall, saya suka dengan novel ini. Kira-kira akankah ada sekuel menceritakan tentang Rehan dan Ratu? Sepertinya ada sesuatu di antara mereka ;)
The Case We Met
Flazia
444 halaman
Gramedia Pustaka Utama
Maret, 2020
Kelihatannya konflik yang dihadirkan penulis menarik dan anti mainstream, jadi pengen baca. Kalau membaca dari resensinya Mbak Desty, gaya penceritaannya mungkin bakalan luwes karena menilik dari latar belakang penulis sendiri yang berprofesi sebagai seorang dokter.
ReplyDeleteSebenarnya saya orang yang agak "anti" dengan novel-novel teenlit dan metropop, tapi berharap semoga ini lain daripada yang lain. Makasih Mbak atas review-nya.
Maunya ada link buat beli bukunya gitu kak, mungkin link ke gramedia, kalau tertarik langsung bisa beli bukunya gitu hehe
ReplyDelete