~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#130 Si Peramal Cinta


Judul : Si Peramal Cinta
Penulis : Allison van Diepen
Halaman : 193
Penerbit : Esensi Erlangga Group

Pernah melihat iklan yang menawarkan jasa untuk meramalkan hubungan cintamu? Entah itu iklan cetak ataupun iklan di televisi. Banyak orang yang nyinyir, tapi ada juga yang percaya. Lebih banyak lagi yang denial tapi diam-diam selalu membuka bagian horoskop atau astrologi sewaktu membuka majalah, koran atau tabloid. Si peramal cinta ini sepertinya tahu semua hal tentang cinta. Tapi bagaimana dengan kehidupan cintanya sendiri?

Kayla adalah seorang peramal cinta. Tapi tidak ada yang tahu (kecuali kakaknya, Tracey) kalau dia adalah pemilik situs peramalcinta.com yang berwarna biru-pink itu. Sebenarnya bukan meramal karena Kayla tidak menggunakan bola kristal atau kartu tarot bahkan ilmu perbintangan. Tepatnya Kayla memprediksikan nasib cinta kliennya.  Kayla juga membuka jasa konsultasi lewat email, chatting, dan telpon. Cukup membayar 5 dollar lewat PayPal, kliennya akan mendapatkan saran yang ampuh untuk menghadapi masalah cinta mereka. Dan klien Kayla bukan hanya remaja-remaja, ada juga yang sudah dewasa. Kayla juga rajin mengisi situsnya dengan artikel-artikel yang menarik seperti Sepuluh Alasan Tepat Membiarkan Cowokmu Pergi atau Tebar Pesona.

Apakah Kayla benar-benar ahli soal percintaan? Apa dia punya banyak pacar? Kenyataannya Kayla hanya pernah dua kali berpacaran dan keduanya adalah bencana. Pacar pertamanya lebih menyukai video game dibandingkan dirinya. Pacar keduanya memilih memutuskannya dengan cara memasang foto profil facebooknya dimana dia sedang berciuman dengan gadis lain. Kayla memutuskan sebaiknya dia berpacaran saat kuliah saja, atau setidaknya saat umurnya sudah 18 tahun. 

Tapi rencana itu sepetinya tidak berjalan lancar ketika dia bertemu Jared di kelas seni. Sosok Jared yang cuek tapi cool ditambah bodynya yang menarik membuat perhatian Kayla mulai terpengaruh. Rasanya dia mau melanggar aturan tidak berpacaran sebelum kuliah asalkan Jared bisa menjadi pacarnya. Tetapi gara-gara kencan kilat yang diadakannya di acara pengumpulan dana untuk Yayasan Kanker, Jared malah jadian dengan Brooke, cewek pemandu sorak di sekolah mereka. Kayla jadi patah hati. Masalah semakin rumit ketika saran cinta yang diberikan kepada sahabatnya justru malah membuat sahabatnya itu bermasalah dengan orangtuanya. Kayla jadi ragu, apakah dia benar-benar bisa memberikan saran tentang cinta sementara dirinya sendiri tidak tahu harus berbuat apa. Jalan terbaik adalah menutup situs peramalcinta itu.

Novel ini menarik karena tidak hanya berisi kisah cinta Kayla, tetapi ada banyak pelajaran tentang cinta ala remaja yang bisa diambil di dalamnya. Hanya saja harus disaring dulu, karena remaja di dalam novel ini adalah remaja di Amerika yang tentunya punya budaya berbeda remaja di sini (atau sudah hampir sama ya? *wink*) :)

Saya jadi penasaran dengan kelanjutan hubungan Kayla dan Jared. Untungnya Esensi berbaik hati menerbitkan buku keduanya bersamaan dengan buku pertamanya :)



Terima kasih untuk mas Johanes dan mbak Yuniar (Esensi) atas kiriman bukunya

Be First to Post Comment !
Post a Comment