~ karena membaca adalah candu dan menuliskannya kembali adalah terapi ~

#376 Yummy Tummy Marriage


Judul Buku : Yummy Tummy Marriage

Halaman : 276

Penulis : Nurilla Iryani

Penerbit : Bentang Pustaka


Setelah 3 tahun pacaran, Bara akhirnya memutuskan untuk melamar Gina, kekasihnya. Cintanya pada Gina sangat besar untuk menjadikan Gina sebagai istrinya. Demikian pula Gina, sangat senang ahirnya bisa menikah dengan pujaan hatinya. Kini mereka melangkah masuk ke dalam ikatan pernikahan. 


Gina adalah seorang fashion blogger. Meski bukan sebagai pekerjaan utama, menjadi fashion blogger membuat Gina terkenal di dunia maya. Ada banyak brand yang menggunakan blog Gina untuk promosi. Hasilnya Gina sering mendapat produk gratisan. Gina juga seorang shopaholic akut. Baginya belanja adalah terapi stress. Tidak heran jika selain tumpukan barang-barangnya yang banyak, hutang di kartu kreditnya juga cukup untuk dijadikan uang muka sebuah city car.

Bara sendiri mewakili pria pada umumnya. Sebagai seorang kepala rumah tangga, Bara merasa perlu bertanggung jawab atas Gina, istrinya. Dia menyediakan apartemen beserta isinya untuk dihuni setelah mereka menikah (meski sempat diprotes oleh Gina karena furniture-nya ga matching). Pekerjaan yang gila-gilaan di kantor juga dijalani Bara demi menghidupi keluarganya. Tapi Bara bukan sosok yang sempurna bagi Gina yang OCD. Kebiasaan Bara yang sering membuat apartemen berantakan sering membuat Gina senewen.

Isi novel ini menceritakan bagaimana Gina dan Bara menjalani 30 hari pertama dalam pernikahan mereka. Proses adaptasi dari kebebasan saat lajang hingga saling kompromi diceritakan dari sudut pandang Gina dan Bara. Gina berusaha menjadi istri yang baik dengan sering membuat masakan untuk Bara (di dalam novel ini ada banyak resep yang layak untuk dicoba). Sementara Bara rela membawa pekerjaannya ke rumah agar bisa pulang tepat waktu untuk Gina. Adanya konflik dalam rumah tangga mereka (tagihan kartu kredit Gina dan wanita dari masa lalu Bara yang sekarang menjadi kliennya) membuat Gina dan Bara harus berubah demi mempertahankan rumah tangga mereka.

Kalau disuruh memilih antara Gina dan Bara, saya akan berada di #TimBara. Meski saya juga seorang perempuan, tapi sosok Gina dalam novel ini cukup menyebalkan buat saya. Terlepas dari upayanya menyenangkan hati suami lewat masakan, tingkah kekanak-kanakan Gina yang selalu menganggap semua hal sepele membuat saya nggak simpatik sama dia. Apalagi Gina ini boros banget soal belanja, meski pada akhirnya dia menyadari juga kesalahannya. Sebaliknya celetukan konyol Bara dalam menghadapi istrinya, dan cara berpikirnya yang dewasa dan bertanggung jawab membuat saya lebih kagum pada Bara. Yang menjadi kekurangan novel ini bagi saya ada dua hal. Yang pertama Gina sebagai fashion blogger kurang dikupas secara mendalam (kecuali cara Gina menyelesaikan salah satu konflik adalah dengan blog-nya), padahal poin itu juga menarik untuk dikembangkan. Yang kedua adalah bagian ending-nya. Persoalan Gina yang ingin hamil diselesaikan dengan cepat. Seandainya ada tambahan epilog mengenai hal itu mungkin lebih baik.

Overall, it was a nice read.  Saya jadi kepikiran dengan Gina yang suka menimbun pernak-pernik fashion dengan alasan karena dia seorang fashion blogger. Bisa juga dong kalau saya menimbun buku karena saya seorang book blogger... :D

3 stars
Be First to Post Comment !
Post a Comment