Sudah lihat book trailer dan quote-nya? Sekarang saya akan kasih sinopsis dari novel keren ini.
Kata orang, pernikahan yang kupunya ini sempurna. Karier kami sama-sama menanjak. Sejak dua tahun lalu, kami mulai tinggal di rumah sendiri. Tak hanya itu, kami pun membekali diri kami masing-masing sebuah mobil untuk bepergian setiap harinya.
Oh ya, kami juga punya dana untuk travelling keluar negeri—setidaknya sekali dalam setahun—dan berkunjung ke rumah Ambu di Bandung atau rumah Bapak serta Ibu Mertuaku di Malang. Hanya satu yang sebenarnya sering kali mengganggu: Keturunan. Lima tahun bahtera ini berjalan, belum juga hadir si buah hati. Kami tak pernah menunda. Tak pernah juga mempermasalahkannya. Dan … tak pernah juga membicarakannya. Bagaimana ini…. Suamiku sebenarnya mau punya anak atau tidak?
Yang ke dokter hanya aku. Yang mau adopsi hanya aku. Masa hanya aku saja yang berusaha?
Penasaran kaan? hihi... Kita kenalan dulu dengan penulisnya ya...
Namanya Sari Agustia, lebih akrab dipanggil Tia. Lahir dan menyelesaikan kuliahnya di Bandung. Tahun 2008, mbak Tia menikah dan mengikuti suaminya menetap di Kuala Lumpur, Malaysia. Saat ini mbak Tia dan keluarga berdomisili di Aachen, Jerman. Mbak Tia bisa dihubungi via Facebook Sari Agustia, email sari-agustia@yahoo.com, blog http://sariagustia.blogspot.de/ dan twitter @TIAsariagustia
Halo mbak Tia....Selamat ya atas novel perdananya.... Btw, apa yang menginspirasi mbak Tia untuk memilih ide cerita tentang penantian buah hati sebagai novel debut karya mbak Tia?
Sebenarnya ini adalah tema yang paling aku tahu, secara kasusnya ya. Karena setidaknya 2 orang yang terdekat dengan aku saat itu (pas baru pindah dari Kuala Lumpur) mengalaminya. Aku tahu kasus kedokteran yang mereka alami dan bagaimana mereka berjuang demi mendapatkan buah hatinya. Sekarang keduanya sudah memiliki anak bahkan ada yang menanti kelahiran anak kedua. Jadi terjawab bahwa konfliknya benar-benar fiksi. Konflik Tessa-Bhaskoro khayalan liarku semata.
***
Hmm... interesting. Kalau boleh tahu, mana di antara ketiga tokoh (Tessa, Esme dan Kanti) yang menurut mbak paling mendekati dengan diri mbak Tia?
Ah, pertanyaannya tricky nih wahahaha.... Ngomong-ngomong saat menulis aku berpura-pura menjadi semua tokohnya lho! Tapi yang paling dekat tentu saja Tessa. Karena dia sebagai tokoh utama yang emosinya banyak aku explore. Beberapa hal seperti settingan background Tessa dan Kota Malang adalah benar-benar nyata aku tahu. Terus terang karena Love Fate adalah debut perdana, memasukkan diri menjadi Tessa membuat menulisnya lebih mudah.
***
Untuk novel selanjutnya, kira-kira mbak akan memilih genre apa?
Bisa banget deh pertanyaannya? ;D Kalau yang sedang disusun sih, belum ya, karena memang banyak inspirasi datang dari kejadian sehari-hari yang ga jauh dari romansa rumah tangga. Kalau pun ingin menambahkan suatu genre tertentu aku sangat tertarik dengan komedi romantis ;) Aku sangat penasaran apakah bisa membuat orang tersenyum dan tersipu karena sebuah tulisan.
***
Simak juga ya wawancara dengan Mbak Tia di Glasses and Tea dan Too Early. Ohya, besok ada review dan giveaway novel Love Fate. Jangan sampai dilewatkan ya...
wah, mbak Sari lagi di Jerman ya?Mba Sari ada blognya ya. Mau kepoin blognya ah. :D
ReplyDeleteKalo inget cerita penantian anak, jadi inget mba esti. Ada beberapa orang juga yang mengalami hal yang sama, temenku pun ada. Kadang sedih juga ngeliat orang menjudge perempuan yang belum hamil. Ditunggu reviewnya, mba Desty. Penasaran sama ceritanya. :D
Jika nanti aku memiliki anak, kalau dia seorang putri, aku akan memberinya nama “Annisa”. Nama itu adalah nama yang diinginkan dan aku harapkan bersama kekasihku. Annisa berarti seorang perempuan. Dengan harapan, semoga dia menjadi seorang perempuan yang baik, yang memiliki kasih sayang seperti nama diriku “Rohmah”. Awalan huruf “A” adalah, agar dia bisa menjadi yang selalu terdepan namun, tetap besikap rendah hati. Nisa, adalah nama panggilan yang pas untuknya kelak. Hee... dan untuk nama depan atau nama belakangnya, menyesuaikan dengan pendapat ayahnya nanti.
ReplyDeleteKhoirur Rohmah | @Sii_Rohmaazha05 | Jember
Aku sudah komen di A Pair of Glasses and a Cup of Tea : Sneek Peak/Interview with the Author, Too Early : Sneek Peak/Interview with the Author, dan Desty Baca Buku : Sneek Peak /Interview with the Author dengan nama Rohma Azha
makin penasaran
ReplyDeletewahaha menarik nih Mbak.. pake riset juga ternyata ya...
ReplyDeleteditunggu karya selanjutnya yang semoga aja komedi romantis ya... :D jadi penasaran :)))
Dias Shinta Devi
@DiasShinta
Wah mb Tia sekarang tinggal di jerman ya. Kapan ya aku bisa kaya mb Tia, keliling dunia? Sukses selalu ya mb =)
ReplyDeleteWah mb Tia sekarang tinggal di jerman ya. Kapan ya aku bisa kaya mb Tia, keliling dunia? Sukses selalu ya mb =)
ReplyDeleteMaria Azmj Piscessanella
@piescessanella_
Aku sangat mendukung kalau Mbak Tia mau nulis genre romkom. Apalagi aku belum punya banyak referensi dan bahkan belum banyak baca genre itu. Seringnya nemu romkom sih ya di film atau drama. Kalau dalam versi bacaan bakal lebih seru deh karena imajinasinya jadi lebih liar. Haha. :lol:
ReplyDeletewah, banyak juga yah halangan mau jadi sukses, slah satu nya yang dialamai mbak tia ini, bosan. hehe... Ditunggu karya selanjutnya yah mbak :)
ReplyDeleteDapat pelajaran menulis yang menarik lagi nih.. Dalam hal setting dan penokohan harus benar-benar dibuat senyata mungkin biar pembaca juga lebih mudah memahami dan memvisualisasikan tulisan kita.Waah menarik!
ReplyDeleteKota Malang juga diceritakan di novel ini. Kira-kira spot yang di-explore dimana aja ya? Aku domisili di Malang sekarang, Mbak Tia. Jadi kayanya feel nya makin dapet deh :)
Sukses ya untuk Love Fate. Ditunggu juga karya selanjutnya.
iya tinggal disini sudah 2 tahun. Iya silahkan mampir situ buat sharing pengalaman nulis saya dan tinggal di rantau. Semoga nantinya bisa bermanfaat :)
ReplyDeleteAamiin, doakan aja bisa terus berkarya ya :)
ReplyDeleteHalo Maria...suatu hari nanti bila Tuhan mengijinkan kamu pun akan bisa punya pengalaman tak terduga, apa pun itu bentuknya :) Sukses juga buat kamu!
ReplyDeleteiya bener...saya suka film komedi romantis juga, seneng aja gt kalo nonton itu ketawa2 sendiri wahahah semoga y suatu saat nanti ;)
ReplyDeletewah kamu mesti baca dan semoga suka ya! settingnya beneran kok karena rumah keluarga emang disana hehehe kbneran untuk yang pertama ini saya pake setting yang saya tahu supaya benar-benar hidup,apalagi kalo ada orang malang yang baca heheheh
ReplyDeleteBanyak banget...dan harus terus latihan dan komit buat menghindarinya ;)
ReplyDeleteMba Desty ... thanks buat interviewnya ya...dan buat yang baca semoga makin mengenal saya *dan makin sayang* eaaaa
ReplyDeleteNama: Ria / Mawar Hs
ReplyDeleteSukses terus Mbak Tia
Semoga segera menulis dengan genre komedi romantis
Aku tersenyum saat baca ini:
"Aku sangat penasaran apakah bisa membuat orang
tersenyum dan tersipu karena sebuah tulisan."
membaca sampai tersipu karena mungkin pernah
mengalami ato memang novel yang dibaca bikin tersipu
hehehe...
Karena jujur aja, aku pernah tersipu pada saat baca buku :)
Semangat!!! semuanyaaa!!! :)
@Jm_nim
ReplyDeletewaaahhh saya selalu mempunyai harapan besar untuk novel yang sebelum ditulis diadakan riset terlebih dahulu.
waahhh penasaran sama genre novel selanjutnya :D aku tunggu mbak novel-novel mu selanjutnya :D sukses selalu :)
ReplyDelete