Judul Buku : P.S. I Still Love You
Penulis : Jenny Han
Halaman : 288 (ebook)
Penerbit : Simon & Schuster Books for Young Readers
Setelah menjalani hubungan pura-pura dengan Peter, Lara Jean tidak menyangka jika dia benar jatuh cinta pada Peter. Sudah lima hari sejak pertengkaran terakhir mereka membuat Lara Jean merindukan Peter. Sekali lagi dia menuliskan sepucuk surat untuk Peter. Dan atas dorongan Kitty dan Margot, saudaranya, Lara Jean akhirnya menemui Peter untuk menyerahkan surat itu.
Sebenarnya bukan Lara Jean yang menyerahkan surat keduanya untuk Peter, tapi Peter yang merebutnya dari Lara Jean ketika gadis itu mengurungkan niatnya untuk memberikan suratnya pada Peter. Mengetahui Lara Jean merindukannya, Peter pun mengakui jika dia juga merindukan gadis itu. Singkat cerita, kali ini mereka menjalani hubungan yang tidak lagi berpura-pura.
Sayangnya hubungan itu diwarnai oleh munculnya video yang menayangkan adegan ciuman mesra mereka saat berada di hot tub. Video yang ditayangkan di sebuah akun instagram membuat Lara Jean sangat panik, karena pada caption video itu mengarah kepada informasi jika keduanya telah melakukan hubungan badan. Margot berusaha menenangkan adiknya, namun Peter-lah yang berhasil membuat video itu dihapus dari instagram. Sayangnya si pelaku penyebar video itu tidak berhenti. Selain memasang meme cuplikan video itu di semua komputer di laboratorium komputer sekolah mereka, video itu juga "ditayangkan" ketika ada presentasi sekolah.
Lara Jean yakin pelaku penyebar video itu adalah Genevieve, mantan pacar Peter yang tidak terima jika kini Peter bersama Lara Jean. Namun Peter menyangkalnya. Menurut Peter, Genevieve tidak mungkin melakukan hal itu. Selanjutnya hubungan antara Peter dan Lara Jean mulai memanas, hanya karena Peter sepertinya belum sepenuhnya bisa terlepas dari bayang-bayang Genevieve. Belum lagi munculnya John Ambrose McClaren (salah satu yang menerima surat cinta Lara Jean) menambah kekisruhan hubungan antara Peter dan Lara Jean.
Sekuel dari To All The Boys I Loved Before ini memang sangat saya nantikan terbitnya. Penasaran dengan ending menggantung di buku sebelumnya, saya dibuat terhanyut akan romantisme ala Peter. Karakter Lara Jean sebagai gadis remaja yang baru mengenal cinta itu membuat kisah mereka semakin manis. Sempat kesal juga sama Peter yang selalu membela Genevieve hanya karena mantannya itu punya masalah pribadi. Ya kali dia masih ngurusin mantannya, sementara dia udah punya pacar.
My eyesight is going fuzzy with tears. I wipe my eyes with my jacket sleeve. I can’t be here anymore, around him. It’s hurting me too much to look at his face. “I deserve better than that, you know? I deserve . . . I deserve to be someone’s number one girl.”
“You are.”
“No, I’m not. She is. You’re still protecting her, her secret, whatever that is. From what, though? From me? What have I ever done to her?”
He spreads his hands helplessly. “You took me away from her. You became my most important person.”
“But I’m not, though. That’s the thing. She is.” He sputters and tries to deny it, but there’s no use. How could I believe him when the truth is right in front of me? “You know how I know she’s your most important person? You pick her every time.”
Bagian yang paling saya sukai di dalam novel ini adalah ketika ayahnya Lara Jean akhirnya tahu bahwa anaknya mendapat masalah di sekolah gara-gara sebuah video. Lara Jean memang sengaja menyembunyikan masalah itu dari ayahnya, karena dia tidak ingin membuat ayahnya malu dan kecewa. Namun yang ada, ayahnya malah merasa kecewa ketika anaknya tidak mengandalkannya saat mendapat masalah. Hubungan ayah dan anak ini memang so sweet.
Novel ini bukan hanya mengupas masalah percintaan anak remaja, tetapi juga hubungan antar saudara. Saya menyukai interaksi antara Margot, Lara Jean dan Kitty. Margot yang selalu memasang standar tinggi untuk adiknya, mau turun tangan saat Lara Jean mendapatkan masalah. Begitu juga ketika Kitty (yang masih saja) melakukan hal-hal yang super aneh di mata Lara Jean, Lara Jean tetap menyayangi adiknya dan berusaha keras memberikan kenyamanan keluarga bagi adikknya yang kehilangan sosok seorang ibu.
Ahh...suka sekali deh sama dwilogi ini. Semoga tidak lama ya sampai terjemahannya terbit di Indonesia.
Jadi gk sabar mau baca jg hbs baca review ini :DD
ReplyDeleteSi Lara Jean tuh kayaknya kasian bener ya. Dia mau hidupnya lurus-lurus aja malah jadi heboh. Hihihi... Aku pengen beli bukunya tapi tunggu diskonan Books & Beyond ajah.
ReplyDeletewah wah wah... udah ada yah sequel yang bahasa indonesia? Suka banget sama novel sebelum ini. To All The Boys I Loved Before yang aku dapet dari giveaway justru bikin aku candu banget. PAs baca akhirnya eh gantung. Semoga aja Lara Jean tetap sama Peter yah akhirnya. Hehe.. Sayang disini ga ada akhir ceritanya :)
ReplyDelete