Judul Buku : Pre Wedding in Chaos
Penulis : Elsa Puspita
Halaman : 286
Penerbit : Bentang Pustaka
Aria dan Raga sudah berpacaran selama 9 tahun, tapi mereka berdua belum menunjukkan tanda-tanda untuk melanjutkan hubungan mereka ke jenjang berikutnya. Kedua adik perempuan Raga sudah mendahuluinya menikah, sementara adik bungsunya Aria sudah mewanti-wanti ingin segera menikah. Tentu saja orang tua Aria tidak merestui anak perempuannya dilangkahi adiknya.
Sebenarnya Raga sudah pernah mengajukan lamaran menikah kepada Aria, yang sayangnya ditolak oleh Aria. Aria merasa hubungannya dengan Raga sejauh ini sudah nyaman, tanpa perlu direcoki urusan pernikahan. Siapa yang menjamin Raga tidak akan berubah jika sudah menikah nanti? Kedua sahabat Aria, Adit dan Nessa, yang juga memberi masukan kepada Aria untuk segera menikah tidak dihiraukannya. Tapi desakan dari segala arah ini sudah membuatnya tersiksa.
Merasa terpojok, akhirnya Aria mengajak Raga untuk menikah. Tentu saja Raga terkejut, tapi juga bahagia. Tidak ada hal lain yang diinginkannya selain hidup bersama Aria. Persiapan pun mulai disusun. Dalam waktu kurang dari 4 bulan lagi mereka akan menikah. Maminya Aria dan Ibunya Raga paling excited mengurusi segala proses persiapan pernikahan. Tapi tentu saja, Aria dan Raga harus terlibat. Dan hubungan mereka mulai menghadapi ujian yang berat.Kata orang, masa-masa persiapan sebelum menikah itu adalah masa kritis. Hal ini juga terjadi pada Aria dan Raga. Beberapa kali mereka terlibat pertengkaran.
Saya membaca novel ini via Bookmate. Tidak ada ekspektasi apa-apa saat memilih buku ini, hanya sekadar mencari bacaan yang ringan saja. Ternyata, novel ini surprisingly menarik dan membuat saya tidak bisa meletakkannya sampai selesai membacanya. Saya dibuat kesal dengan karakter Aria yang egois dan sok mandiri, dan jadi kasihan pada Raga yang selalu mengalah dan mencari jalan keluar setiap permasalahan mereka. Aria yang (sepertinya) anti komitmen dibayang-bayangi oleh pernikahan kedua kakaknya yang bisa dibilang tidak normal. Reza, kakak sulungnya yang pernah menikah dini gara-gara pacarnya hamil akhirnya bercerai. Mayang, kaka perempuannya memilih menjadi istri kedua seorang pengusaha kaya. Aria hanya ingin seperti Papi dan Mami yang bisa mempertahankan mahligai pernikahannya, itupun dia juga tidak mau meninggalkan karir demi rumah tangga seperti Mami. Belum lagi Raga yang menginginkan anak ketika kelak mereka menikah nanti. Aria benci anak kecil. Anak kecil adalah monster di mata Aria.
Kita kadang nggak bisa bedain perasaan cinta atau cuma rasa terbiasa sama kehadiran pasangan kita. Yang manapun, akhirnya, ya, itu yang bikin kita bertahan.
Alur dalam novel ini cukup lambat. Pembaca diajak untuk merasakan setiap kebimbangan dan chaos yang dialami oleh Aria dan Raga. Jangan kuatir, interaksi antara Aria dan sahabat-sahabatnya membuat novel ini tidak membosankan. Saya mencoba menebak akhir dari kisah cinta Aria dan Raga, tapi saya salah. Anehnya, saya malah suka dengan ending yang diberikan oleh penulis. Untuk kamu yang akan menikah, atau sedang menjalani pernikahan itu sendiri, saya merekomendasikan novel ini untuk dibaca. Ada banyak pelajaran tentang komitmen, cinta, dan waktu yang bisa diambil di dalamnya.
[…] adalah buku kedua dari Elsa Puspita yang saya baca. Sebelumnya saya membaca Pre Wedding in Chaos yang masuk dalam lini #weddinglit dari Bentang Pustaka. Sementara novel ini masuk dalam lini […]
ReplyDelete